Ciri-Ciri Gerakan Janin Melintang yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Bagaimana cara Mama mengenali gerakan janin yang posisinya melintang?
26 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin suka menendang dan berbalik. Si Kecil bak sedang melakukan akrobat di dalam rahim selama kehamilan. Namun menjelang akhir trimester ketiga, mereka cenderung berada dalam posisi vertikal dan kepala di bawah. Sesekali, janin tetap berada dalam posisi melintang.
Apakah posisi melintang ini berisiko? Dan bagaimana cara Mama mengetahui gerakan posisi janin yang melintang?
Agar Mama bisa mengambil tindakan tepat, kenali ciri-ciri gerakan janin melintang. Rangkuman informasinya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Janin Melintang?
Janin melintang diposisikan secara horizontal. Pada dasarnya, mereka beristirahat menyamping, bukan ke atas dan ke bawah di dalam rahim.
Posisi melintang lebih umum terjadi saat Mama melahirkan sebelum hari perkiraan lahir atau memiliki kehamilan kembar.
Sementara banyak janin berada dalam posisi horizontal di awal kehamilan, sebagian besar terbalik secara vertikal menjelang akhir kehamilan. Faktanya, kurang dari 1 persen janin berada dalam posisi melintang pada saat persalinan.
Editors' Pick
Ciri-Ciri Gerakan Janin Melintang
Tidak selalu mudah untuk mengenali sendiri ciri-ciri janin yang melintang. Biasanya, Mama akan melihat pelebaran di bagian tengah perut jika janin letak melintang.
Berikut ini beberapa gejala janin yang posisinya melintang lainnya yang perlu diwaspadai:
- bagian atas rahim mungkin terasa lebih datar dan berada di posisi lebih rendah di perut,
- Mama mungkin merasakan janin meregang ke samping, tetapi tidak dari atas ke bawah,
- mungkin ada peningkatan pernapasan Anda karena posisi janin.
Lalu apakah Mama bisa mengetahui gerakan janin yang posisinya melintang? Mengutip dari laman BabyCenter, jika janin melintang, Mama mungkin akan merasakan lebih banyak tendangan di sisi kanan atau kiri, tergantung ke arah mana janin menghadap.
Mama mungkin juga merasakan tekanan dari kepala atau punggung janin yang menekan perut mama. Beberapa ibu hamil merasakan sensasi menukik saat janin mereka berputar atau berguling di dalam rahim.
Ingatlah bahwa posisi tendangan janin tidak selalu menjadi prediktor yang dapat diandalkan untuk posisi melintang. Pasalnya, kaki dapat menendang ke segala arah. Terkadang kaki janin berada di bagian kepala dan terkadang berada di samping dan terkadang di bawah.
Penyebab Posisi Janin Melintang
Posisi janin melintang dapat terjadi karena alasan anatomi atau keadaan, seperti memiliki banyak anak. Berikut adalah alasan yang paling umum, menurut para ahli:
- Anatomi ibu hamil. Pinggul yang sempit dapat berarti lebih sedikit ruang di dekat bukaan panggul, yang mungkin membuat janin lebih sulit untuk membalik secara vertikal.
- Fibroid uterus. Fibroid uterus adalah pertumbuhan (umumnya tidak berbahaya) yang dapat memenuhi ruang di uterus dan membatasi gerakan janin.
- Bentuk uterus. Uterus dengan bentuk hati atau sedikit pemisahan di tengah dapat meningkatkan kemungkinan janin akan berbaring miring atau melintang.
- Kehamilan sebelumnya. Uterus yang telah mendukung pertumbuhan beberapa janin terkadang dapat lebih elastis. Dan janin kemudian dapat bergerak, berputar, dan mengubah posisi lebih sering karena ada lebih banyak ruang dan kemampuan untuk melakukannya.
Penting untuk dicatat bahwa, lebih sering daripada tidak, posisi janin melintang bersifat sementara. Terkadang janin berada dalam posisi horizontal sebentar sebelum akhirnya menjadi vertikal dan kepala di bawah.
Potensi Risiko dan Komplikasi bila Janin Berada dalam Posisi Melintang
Janin melintang meningkatkan risiko prolaps tali pusat ketika tali pusat keluar sebelum bayi. Ini bisa menjadi situasi darurat karena dapat memutus pasokan oksigen ke janin. Jika persalinan dimulai saat janin masih dalam posisi melintang, operasi caesar umumnya diperlukan.
Beberapa praktisi akan mencoba membalikkan janin terlebih dahulu jika tidak sulit dijangkau dan jika ada cukup cairan di sekitar janin. Jika tidak, dokter biasanya akan langsung melakukan operasi caesar untuk mencegah pecahnya ketuban dan komplikasi seperti prolaps tali pusat.
Itu penjelasan tentang ciri-ciri gerakan janin melintang. Pastikan Mama melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, salah satunya agar bisa mengetahui posisi janin, Ma. Apakah Mama pernah mengalami posisi janin melintang juga?
Baca juga:
- 5 Posisi Tidur jika Bayi Melintang di Dalam Kandungan
- 5 Cara Mengatasi Posisi Bayi Melintang Jelang Persalinan
- Posisi Tidur yang Menyebabkan Bayi Sungsang, Ibu Hamil Harus Hindari!