Waspada, Gangguan Makan saat Hamil Berisiko bagi Ibu dan Janin
Kenali gejalanya dan jangan ragu untuk mendapatkan perawatan ya, Ma
30 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan makan saat hamil sering tidak terdeteksi. Ya, Ma, gangguan makan tidak terdeteksi karena sebagian ibu hamil merahasiakan kondisi ini.
Ibu hamil menyembunyikan kondisi ini dengan alasan mungkin takut tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk si Kecil. Selain itu, ibu hamil juga sering takut akan penilaian dari orang lain.
Padahal gangguan makan dapat berdampak pada kesehatan janin dan Mama. Jadi, sangat penting untuk memahami efek gangguan makan saat hamil juga gejalanya.
Perlu Mama ketahui bahwa gangguan makan atau masalah kesehatan mental lainnya, ini adalah di luar kendali Mama. Yang bisa Mama lakukan adalah dengan mencari bantuan untuk menanganinya.
Cari tahu lebih lanjut informasi soal gangguan makan saat hamil, risiko, dan penanganannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Apa Itu Gangguan Makan?
Gangguan makan adalah ketika Mama memiliki hubungan yang tidak sehat dengan makanan, berat badan atau citra tubuh. Gangguan makan ini dapat memengaruhi kehidupan Mama. Teman dan keluarga mungkin khawatir tentang kesehatan Mama. Jenis gangguan makan yang paling umum adalah:
- Anoreksia
- Bulimia
- Gangguan makan berlebihan (BED)
- Gangguan makan atau makan tertentu lainnya (OFSED). Ini didiagnosis ketika gejala tidak sama persis dengan jenis gangguan makan lainnya.
Banyak yang tidak menyadari mengalami gangguan makan. Berikut beberapa gejalanya:
- Menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan berat badan dan bentuk tubuh
- Menghindari bersosialisasi ketika makanan terlibat
- Tidak makan banyak
- Sengaja membuat dirimu sakit
- Berolahraga terlalu banyak
- Memiliki kebiasaan atau rutinitas yang sangat ketat seputar makanan
- Perubahan suasana hati.
Sangat sulit untuk menyadari bila ternyata Mama membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah gangguan makan. Tetapi bila Mama mengenali gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan ahli.
Beberapa perempuan yang memiliki masalah ini merasakan gejala yang membaik saat hamil. Tetapi kembali atau menjadi lebih buruk setelah melahirkan.
Penting agar dokter mengetahui tentang kondisi Mama sehingga Mama bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan sebelum, selama dan setelah kehamilan.
Editors' Pick
Risiko Gangguan Makan pada Kehamilan
Apabila tidak ditangani, masalah gangguan makan dapat meningkatkan risiko:
- Pembatasan pertumbuhan intrauterine
- Keguguran
- Komplikasi persalinan
- Kelahiran prematur (ketika bayi lahir sebelum mereka berkembang sepenuhnya)
- Bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Jika memiliki gangguan makan, Mama juga berisiko tinggi mengalami depresi pascamelahirkan.