9 Gejala Komplikasi Kehamilan yang Tidak Boleh Diabaikan
Gejala ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi pada kehamilan, Ma
21 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua ibu hamil menginginkan kehamilan yang sehat dan lancar. Untuk itu, Mama perlu mengonsumsi makanan bernutrisi untuk menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan janin.
Selain pemenuhan nutrisi, ada beberapa gejala komplikasi yang tidak boleh Mama abaikan. Gejala-gejala ini dapat membahayakan Mama dan janin.
Dengan mengetahui gejala yang berbahaya, Mama dapat mengambil tindakan dengan segera. Apa saja gejala-gejala kehamilan berbahaya yang tidak boleh diabaikan oleh ibu hamil?
Berikut Popmama.com mengulas sembilan gejala komplikasi kehamilan berbahaya yang tidak boleh diabaikan. Yuk, temukan jawabannya pada ulasan berikut ini, Ma.
1. Jika janin tidak bergerak
Janin memang berfluktuasi dalam seberapa banyak mereka bergerak. Tetapi jika Mama merasa pergerakannya kurang dari biasanya, minumlah dua gelas besar air, makan sesuatu yang manis, berbaring, dan amati apakah ada pergerakan.
Kalau dalam satu jam berikutnya tidak ada perubahan, Mama harus waspada. Lembar hitungan tendangan resmi mengatakan 10 gerakan harus terjadi dalam dua jam.
2. Sakit kepala yang tidak kunjung sembuh
Jika Mama mengalami sakit kepala yang kuat dan tidak dapat diatasi, ini juga harus diwaspadai. Makanan tertentu dapat menjadi penyebabnya. Selain itu, ini juga merupakan gejala awal preeklampsia.
Segera hubungi dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Wajah bengkak
Jika tiba-tiba Mama bangun dan wajah sangat bengkak,dan tampaknya terjadi dalam semalam, ini bisa menjadi gejala komplikasi. Pembengkakan pada wajah dapat disebabkan oleh hipertensi yang diinduksi kehamilan.
Demikian juga bila terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki. Segera hubungi dokter bila ini terjadi pada Mama.
Editors' Pick
4. Gangguan buang air kecil
Jika Mama tidak bisa buang air kecil, sangat sakit seperti terbakar saat buang air kecil, atau merasakan sakit di panggul, segera hubungi dokter. Bisa jadi ini adalah infeksi saluran kemih.
Dokter mungkin akan mengambil sampel urine dan memberi Mama obat khusus jika Mama mengalami infeksi saluran kemih.
5. Muntah yang parah
Jika Mama benar-benar tidak dapat menahan apa pun selama sehari penuh, hubungi dokter. Dokter akan memberikan obat tertentu untuk mengatasinya.
Jika Mama mengalami mual di pagi hari yang parah, cobalah untuk mengetahui kapan waktunya Mama harus ke dokter. Muntah yang sangat parah adalah gejala kehamilan yang berbahaya, Ma. Kondisi ini dapat menandakan bahwa Mama mengalami hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi, seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan nutrisi, yang bisa membahayakan janin.
6. Jika usia kehamilan kurang dari 36 minggu, Mama mengalami lebih dari 6 kontraksi dalam satu jam
Hubungi dokter dan biarkan mereka memeriksa kondisi mama. Di usia kehamilan 36 minggu, janin belum siap untuk lahir. Cobalah untuk minum tiga gelas besar air, karena Mama mungkin mengalami dehidrasi.
Kebanyakan persalinan prematur disebabkan oleh dehidrasi. Jadi mungkin ini menjadi penyebab Mama mengalami kontraksi.
7. Mama mengira ketuban pecah
Ketuban pecah menjadi alasan Mama untuk segera ke dokter atau rumah sakit. Namun terkadang ini mungkin sulit dibedakan dengan buang air kecil. Mama bisa membedakannya dengan mencoba untuk menghentikan cairan yang keluar.
Bila itu urine, maka Mama bisa menahannya dengan mudah. Sementara cairan ketuban akan terus keluar tanpa bisa ditahan. Amati apakah Mama merasakan ada sesuatu di dalam vagina setelah ketuban pecah.
8. Mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius
Demam saat hamil bukanlah yang terbaik untuk Mama dan janin. Demam saat hamil merupakan tanda atau gejala adanya infeksi dalam tubuh, Ma.
Jika terjadi pada trimester pertama dan suhunya sampai 38 derajat Celsius atau lebih, maka segeralah periksakan diri ke dokter.
9. Perdarahan merah cerah
Mama mungkin mendapatkan bercak setelah berhubungan seks atau setelah dokter memeriksa dan itu bukan masalah.
Tetapi jika tidak ada hubungannya dengan aktivitas vagina, segera periksakan diri ke dokter. Ini bisa jadi merupakan gejala masalah dengan plasenta previa. Plasenta previa merupakan kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.
Itulah sembilan gejala komplikasi kehamilan yang tidak boleh diabaikan. Selain itu, diskusikan dengan dokter mengenai kondisi mama dan apa yang harus diperhatikan. Jika ada sesuatu yang janggal berhubungan dengan kondisi mama, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter kandungan, ya, Ma.
Semoga kehamilannya berjalan dengan lancar!
Baca juga:
- Waspada Komplikasi, Ini 6 Penyebab Mual saat Hamil Tua, Ma
- Hindari Komplikasi, Ini 5 Tips Atasi Diabetes Gestasional saat Hamil
- Bumil Tidak Alami Mual dan Muntah, Apakah ini Gejala Keguguran?