Hasil Penelitian: Stres saat Hamil Dapat Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi
Ibu hamil yang mengalami stres cenderung mengandung bayi perempuan
12 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stres atau kecemasan sering melanda ibu hamil. Hal ini normal namun jangan dibiarkan terus, Ma. Menurut sebuah penelitian, tingkat stres ibu hamil dapat menentukan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Kok bisa, ya?
Karena stres dapat berdampak buruk bagi janin. Selain itu, stres yang cukup parah dapat menurunkan daya tahan tubuh. Padahal saat hamil, daya tahan tubuh sangat penting untuk Mama dan janin.
Yuk, simak ulasan tentang pengaruh stres saat hamil pada jenis kelamin bayi di Popmama.com.
1. Studi tentang pengaruh stres pada jenis kelamin bayi
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United Statesof America (PNAS) menemukan bahwa kadar stres yang tinggi dapat memengaruhi jenis kelamin bayi yang dikandung ibu hamil.
Penelitian ini dilakukan pada 187 ibu hamil yang sehat. Hasilnya, sebesar 33 persen ibu hamil yang mengalami stres fisik dan psikologis melahirkan lebih banyak bayi perempuan dibandingkan laki-laki.
Penelitinya, Catherine Monk, Ph.D., mengatakan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih rentan di dalam kondisi kehamilan yang kurang baik. Sehingga apabila kadar stres mama tinggi saat hamil, kemungkinan melahirkan bayi laki-laki lebih rendah.
Editors' Pick
2. Ibu hamil yang stres berisiko mengalami keguguran
Para ilmuwan di Universitas Columbia di New York mengatakan bahwa calon mama yang stres saat hamil bisa berisiko mengalami keguguran jika mengandung anak laki-laki.
Kelompok penelitian mempelajari hasil kelahiran pada 187 ibu hamil dengan 27 indikator stres psikososial, fisik, dan gaya hidup.
Menurut Catherine, rahim adalah rumah pertama yang berpengaruh, sama pentingnya dengan tempat seorang anak dibesarkan.
Tujuan dari penelitian ini bukan untuk membuat ibu hamil menjadi khawatir. Tetapi supaya ini menjadi kesempatan penting untuk mengelola stres saat hamil.
Dari hasil penelitian itu disimpulkan bahwa kesehatan mental ibu hamil sangat penting, tidak hanya untuk si Ibu tetapi juga untuk masa depan janin yang dikandungnya.
Tentu saja, sudah menjadi rahasia umum bahwa jenis kelamin bayi sangat bergantung pada kromosom yang dibawa sperma ayah ke sel telur ibu.
3. Dampak stres saat hamil lainnya
Stres atau emosi saat hamil dapat berdampak buruk, antara lain:
- Menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak janin
- Meningkatkan risiko persalinan prematur
- Meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
- Memengaruhi temperamen bayi
- Meningkatkan risiko gangguan tidur pada bayi
- Bayi rentan terhadap penyakit
- Meningkatkan risiko infeksi pada ibu hamil
- Meningkatkan risiko preeklampsia
4. Tips mengelola stres saat hamil
Banyak hal yang dapat menjadi pemicu stres saat hamil, hormon menjadi salah satu penyebabnya, Ma. Meski sulit dihindari, mengelola stres dapat membantu Mama mengatasinya. Berikut beberapa tips mengatasi stres saat hamil untuk Mama:
- Bercerita dengan pasangan, keluarga, atau teman. Mama pun dapat melakukan konseling jika dibutuhkan
- Menulis untuk menumpahkan keluh kesah
- Melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan seperti berolahraga. Ini dapat meluapkan emosi, Ma
- Cukup istirahat
- Lakukan hobi atau hal-hal yang menyenangkan
- Hindari hal-hal yang dapat memicu stres
Itulah pengaruh stres saat hamil dengan jenis kelamin bayi. Cemas atau stres saat hamil adalah hal yang normal, namun jangan dibiarkan berlarut-larut, Ma. jika Mama tidak dapat mengatasinya, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli, ya.
Yuk, hindari stres!
Baca juga:
- Waspada, Ma, Stres Selama Kehamilan Memiliki Efek Buruk untuk Bayi
- Waspada, Stres Berpengaruh pada Kesuburan! Ini Tips untuk Mengatasinya
- Hindari Stres, Ketahui 7 Cara Mengatasi Susah Tidur setelah Melahirkan