Hasil Studi: Ini Penyebab Depresi pada Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai
Ternyata, protein khusus dapat memengaruhi perubahan suasana hati selama hamil
24 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian besar perempuan, kehamilan adalah saat yang menyenangkan. Namun, ada juga yang justru mengalami gejala depresi, seperti munculnya rasa sedih dan lesu, gangguan tidur, atau perubahan nafsu makan.
Faktanya, menurut The American Congress of Obstetricians and Gynecologists, 14 hingga 23 persen ibu hamil berjuang dengan depresi selama kehamilan.
Meski ada beragam faktor penyebabnya, para peneliti di University of Ohio telah memusatkan perhatian pada satu faktor kunci penyebab depresi saat hamil, yaitu tingkat protein yang rendah di otak yang disebut BDNF. Ini dikenal juga dengan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak.
Bagaimana protein khusus ini memengaruhi suasana hati ibu hamil? Apakah akan memengaruhi janin? Berikut rangkuman informasi yang dikumpulkan Popmama.com.
Kadar Protein Khusus di Otak Memengaruhi Suasana Hati
Protein ini telah terbukti memengaruhi suasana hati dan berperan dalam depresi. Dalam kehamilan, protein ini memiliki tugas khusus lainnya yaitu berperan dalam perkembangan plasenta dan pertumbuhan serta perkembangan otak janin.
Lisa Christian, psikolog dan peneliti di Ohio State University, dan timnya memutuskan untuk meneliti lebih dekat. Mereka mempelajari tingkat BDNF pada 139 ibu hamil dan menemukan bahwa tingkat protein pada semua perempuan selama kehamilan menurun. Ini masuk akal, kata Christian, karena bayi menggunakan protein untuk plasenta dan pertumbuhan otak.
Ia dan para peneliti lain memerhatikan, perempuan yang tingkat BDNF-nya menurun paling banyak memiliki gejala depresi yang lebih signifikan pada akhir kehamilan. Fakta bahwa kadar BDNF mulai turun pada trimester kedua, sebelum gejala depresi dimulai, menunjukkan bahwa protein ini sebenarnya berperan dalam menyebabkan gejala tersebut.
“Kemudian kadar BDNF yang rendah juga terlihat lebih signifikan pada trimester ketiga bersamaan dengan munculnya gejala depresi,” tambah Christian.
Editors' Pick
Kadar Protein Khusus ini Tidak Berhubungan dengan Depresi Pascapersalinan
Apakah kadar protein ini juga memengaruhi suasana hati mama setelah melahirkan? Ternyata tidak.
Tingkat BDNF meningkat lagi setelah melahirkan dan para peneliti tidak melihat hubungan yang signifikan secara statistik antara BDNF dan depresi pascapersalinan. Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.