Waspada Paparan Amonia saat Hamil, Ini Daftar Produk dan Risikonya
Paparan amonia dalam jumlah besar dapat menyebabkan cacat lahir hingga keguguran
25 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain mengonsumsi makanan bernutrisi demi kesehatan janin, ibu hamil juga harus menghindari hal-hal yang membahayakan kehamilan. Salah satunya penggunaan produk rumah tangga yang mengandung bahan amonia.
Paparan amonia dapat menyebabkan iritasi pada kulit, bila terhirup lama dapat meningkatkan risiko keguguran, cacat lahir, maupun gangguan perkembangan otak janin.
Zat amonia sering ditemukan pada produk rumah tangga. Lantas, apa saja risikonya bagi ibu hamil serta produk apa yang sebaiknya dihindari?
Yuk, simak rangkuman informasinya dari Popmama.com berikut ini!
Apa itu Amonia?
Amonia merupakan gas kimia yang memiliki karakteristik bening, tidak berwarna, dan mengeluarkan bau menyengat.
Amonia alami dihasilkan dari sisa bahan organik di tanah yang diurai oleh bakteri. Sementara itu, tubuh manusia menghasilkan amonia yang terkandung di dalam urine.
Mama juga dapat menemukan produk amonia dalam bentuk padat atau cair, misalnya dalam berbagai produk rumah tangga.
Editors' Pick
Risiko Paparan Amonia saat Hamil
Paparan amonia yang berlebihan dapat menimbulkan reaksi jika terjadi paparan pada kulit, mata, rongga mulut, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan yang memiliki lapisan lembap.
Berikut beberapa efek paparan amonia pada ibu hamil, antara lain:
- Konsentrasi rendah dapat mengiritasi jalur napas, sehingga menyebabkan batuk. Apabila terhirup dalam jumlah yang banyak, maka ini dapat menyebabkan luka bakar pada saluran hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Luka bakar tersebut dapat menimbulkan kerusakan saluran napas berupa edema bronkiolar dan alveolar. Bila ini terjadi, Mama dapat mengalami sesak napas parah hingga gagal pernapasan.
- Paparan dosis rendah pada kulit dapat menyebabkan iritasi. Sementara itu, apabila terpapar dalam jumlah banyak dapat menyebabkan cedera permanen dan luka bakar serius.
- Kadar amonia yang berlebihan dalam tubuh, khususnya di otak, dapat mengganggu kerja metabolisme tubuh. Hal ini khususnya berdampak buruk terhadap fungsi sel-sel dan saraf otak. Sedangkan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keracunan sistemik dengan gejala seperti kejang-kejang, bahkan bisa membuat seseorang mengalami koma.
- Paparan amonia cair pada kulit dapat menyebabkan radang dingin.
- Bila terciprat ke area sekitar mata, maka dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kerusakan penglihatan permanen.
- Bila tidak sengaja tertelan, maka gejala umum yang dialami biasanya mual, muntah, dan sakit perut.
- Meski jarang terjadi, menelan konsentrat ammonia 5-10% menyebabkan luka bakar parah pada rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan lambung.
- Bila terhirup lama dapat meningkatkan risiko keguguran, cacat lahir, maupun gangguan perkembangan otak janin.