Janin Cegukan Berarti Kekurangan Oksigen, Mitos atau Fakta?
Yuk, cari tahu kebenaran mengenai janin cegukan, Ma!
9 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merasakan gerakan janin merupakan momen yang membahagiakan bagi Mama. Gerakan janin bisa berupa tendangan, janin berputar atau cegukan. Gerakan janin juga menandakan bahwa si Kecil berkembang dan tumbuh dengan baik.
Mirip seperti tendangan, cegukan lebih stabil dan lebih pelan.
Sebagian ibu hamil menganggap cegukan pada janin adalah hal yang wajar. Namun ada pula yang khawatir terjadi sesuatu pada si Kecil di dalam kandungan. Bahkan mungkin ada yang mengira bahwa janin cegukan berarti kekurangan oksigen. Apakah ini fakta atau mitos belaka?
Jika janin cegukan membuat Mama khawatir, simak dulu penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Janin Cegukan Berarti Kekurangan Oksigen, Mitos atau Fakta?
Ini mitos, ya, Ma. Cegukan timbul akibat gerakan diafragma. Diafragma adalah bagian yang membatasi antara rongga dada dan rongga perut.
Ketika mulai belajar bernapas, janin akan menelan dan mengembuskan air ketuban. Paru-paru janin masih berisi air. Menurut dr. Keven Tali SpOG di unggahan Instagramnya @keventali, pada saat janin bernapas, itu yang menyebabkan terjadinya cegukan.
Jadi Mama tidak perlu khawatir jika janin cegukan, itu bukan berarti janin mengalami kekurangan oksigen.
Editors' Pick
Kapan Janin Mulai Mengalami Cegukan?
Mama mulai bisa merasakan cegukan pada janin di usia kehamilan enam bulan. Namun sama seperti pergerakan janin pada umumnya, waktu untuk merasakannya juga berbeda-beda dan belum tentu sama.
Sebagian janin cegukan beberapa kali sehari, tapi ada juga yang jarang dan hanya beberapa kali saja dalam seminggu.
Meskipun cegukan pada janin sering dikaitkan dengan proses pematangan paru-paru, namun dalam banyak kasus cegukan pada janin dianggap sebagai salah satu proses normal kehamilan.
Yang perlu Mama ketahui, cegukan pada janin biasanya mulai jarang Mama rasakan saat memasuki usia kehamilan delapan bulan. Apabila setelah itu Mama masih sering merasakannya, konsultasikan ke dokter.
Tanda-Tanda jika Janin Mengalami Kekurangan Oksigen
Gawat janin adalah suatu kondisi di mana janin tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam rahim. Gawat janin dapat menimbulkan risiko pada janin, mulai dari pola jantung yang tidak normal hingga kematian.
Hal ini biasanya terjadi ketika suplai oksigen janin terganggu di dalam rahim, terutama selama persalinan. Terkadang lebih awal bahkan tanpa dimulainya persalinan.
Janin yang memiliki detak jantung yang stabil merespon rangsangan dengan gerakan yang tepat. Disarankan bagi ibu hamil untuk menghitung jumlah tendangan janin harian, terutama setelah tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, makan malam). Jumlah total lebih dari 10 tendangan dalam sehari adalah normal.
Gerakan janin yang menurun mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter.
Janin mungkin menunjukkan tanda-tanda gawat kapan saja selama persalinan. Ini dipantau oleh dokter menggunakan monitor janin elektronik. Tanda-tanda gawat janin bisa berupa:
- Gerakan janin berkurang.
- Denyut jantung di bawah 110bpm selama sepuluh menit atau lebih (bradikardia janin), sedangkan detak jantung janin normal berkisar antara 110 dan 160 denyut per menit.
- Denyut jantung di atas 160bpm selama sepuluh menit atau lebih (takikardia janin).
- Deselerasi variabel (penurunan detak jantung janin secara tiba-tiba) dan deselerasi lambat (penurunan sementara detak jantung setelah puncak kontraksi uterus) pada kardiotokograf.
Penyebab Janin Mengalami Kekurangan Oksigen
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab gawat janin:
- Gangguan hipertensi atau preeklampsia dapat mengubah fungsi plasenta dengan menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke janin.
- Cairan ketuban yang terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko kompresi tali pusat, yang pada akhirnya dapat menghambat aliran darah, pada akhirnya oksigen dan nutrisi ke janin.
- Anemia maternal, atau maternal hypotension (kehilangan cairan akibat diare atau muntah dapat menyebabkan stres pada janin).
- Kompresi tali pusat atau prolaps tali pusat bisa menjadi penyebab hipoksia janin yang menyebabkan gawat janin.
- Pemisahan prematur plasenta dari dinding rahim (solusio).
- Setiap penyakit kronis termasuk diabetes, hipertensi, jantung, penyakit pembuluh darah kolagen, penyakit ginjal. Penyebab ini bersifat internal yang berarti bumil harus jeli terhadap perubahan yang dialami secara eksternal untuk mengetahui apakah itu memang gawat janin.
Cegukan merupakan salah satu gerakan janin, Ma. Untuk mengetahui apakah janin dalam kondisi sehat, pastikan untuk memeriksa gerakan janin.
Jadi, janin cegukan berarti kekurangan oksigen itu mitos, ya, Ma. Apakah mama juga sering merasakan janin cegukan?
Baca juga:
- Bisa Bahayakan Nyawa, Ini Penyebab dan Tanda Gawat Janin
- Hampir Sama, Ini Cara Membedakan antara Cegukan dan Tendangan Janin
- Benarkah Janin Cegukan Artinya si Kecil Terlilit Tali Pusar?