Janin Kecil untuk Usia Kehamilan: Penyebab dan Komplikasinya
Kondisi ini dapat dicegah sejak masa kehamilan, Ma
1 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi mungkin memiliki berat lahir yang berbeda-beda dan itu dianggap normal jika berada dalam kisaran tertentu. Beberapa bayi mungkin memiliki berat badan lahir rendah, sementara beberapa mungkin memiliki berat lebih rendah dari kebanyakan bayi pada usia kehamilan yang sama. Dalam kasus seperti itu, bayi dikatakan kecil untuk usia kehamilan (SGA).
Apakah risikonya jika janin memiliki berat badan yang rendah untuk usia kehamilannya? Yuk, simak penjelasan yang berhasil Popmama.com rangkum dan tips untuk mencegah kondisi ini terjadi pada bayi mama.
Apa yang Dimaksud dengan Kecil untuk Usia Kehamilan?
Kecil untuk usia kehamilan (Small For Gestasional Age atau SGA) mengacu pada bayi yang berat lahirnya kurang dari persentil ke-10 untuk berat bayi pada usia kehamilan yang sama. Artinya berat bayi kurang dari 90 persen dari bayi lain pada usia kehamilan yang sama.
Usia kehamilan mengacu pada jumlah minggu kehamilan. Misalnya, jika bayi lahir setelah 40 minggu kehamilan dan berat lahirnya kurang dari 90 persen dari bayi yang lahir setelah 40 minggu kehamilan, ia dianggap kecil untuk usia kehamilan.
Kecil untuk usia kehamilan adalah pengukuran komparatif yang membantu dokter menentukan kesehatan bayi baru lahir secara keseluruhan. Bayi kecil untuk usia kehamilan bisa jadi prematur, post term, atau cukup bulan. Bayi SGA bisa jadi kecil karena alasan normal atau memiliki kelainan yang mendasari.
Editors' Pick
Apa Penyebab Bayi Kecil untuk Usia Kehamilan?
Ada beberapa alasan mengapa bayi bisa jadi kecil untuk usia kehamilan. Beberapa bayi menderita SGA karena faktor keturunan, di mana bayinya kecil karena kebetulan orangtuanya bertubuh kecil atau pendek.
Sebagian besar bayi mengalami SGA karena mengalami hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR), yaitu kondisi janin yang tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal sehingga menyebabkan janin menjadi lebih kecil dari biasanya. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko IUGR dan SGA antara lain:
1. Faktor ibu
Faktor-faktor ini memengaruhi ibu dan, pada gilirannya, memengaruhi bayinya.
- Malnutrisi
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Penyakit ginjal kronis
- Penyakit jantung
- Kondisi pernapasan
- Anemia berat
- Pilihan gaya hidup ibu; penggunaan tembakau, alkohol, atau narkotika
2. Faktor janin
- Infeksi
- Cacat lahir
- Kelainan kromosom
- Faktor terkait kehamilan
Faktor-faktor ini memengaruhi plasenta atau rahim dan mungkin tidak karena masalah ibu atau janin:
- Aliran darah yang buruk ke rahim dan plasenta
- Lepasnya plasenta dari rahim
- Posisi plasenta salah
- Kehamilan kembar
Komplikasi Bayi Kecil untuk Usia Kehamilan
Beberapa bayi SGA mungkin tidak menunjukkan komplikasi dan normal saat lahir. Mereka mungkin memiliki organ yang lebih kecil tetapi dengan fungsi normal. Dokter mungkin masih mengawasi bayi selama beberapa jam hingga hari, tergantung pada kesehatan bayi.
Namun ada juga bayi SGA yang menunjukkan beberapa komplikasi. Beberapa komplikasi terlihat segera setelah lahir, sementara yang lain mungkin muncul pada tahap selanjutnya.
Komplikasi SGA saat lahir:
- Oksigen darah rendah
- Gula darah rendah
- Pengaturan suhu tubuh yang buruk
- Sindrom aspirasi mekonium
- Sel darah merah berlebih (Polycythemia)
- Skor Apgar rendah
Komplikasi SGA jangka panjang:
- Masalah perilaku
- Gangguan metabolisme
- Kemampuan belajar yang buruk
- Disfungsi neurologis
- Prestasi akademis yang buruk
Bagaimana Perawatan Bayi SGA?
Tidak ada cara cepat untuk menaikkan berat badan bayi supaya normal. Dokter mungkin merekomendasikan teknik menunggu dan mengamati dengan peninjauan berkala terhadap berat badan bayi. Bayi SGA tanpa komplikasi dapat mengejar pertumbuhan mereka dan mencapai pola perkembangan normal antara usia enam dan 24 bulan.
Bayi SGA dengan komplikasi mungkin memerlukan pengobatan, yang mungkin bergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat penyimpangan berat lahir dari persentil ke-10, kesehatan bayi saat lahir, dan adanya masalah bawaan. Jenis dan durasi pengobatan dapat bervariasi tergantung pada komplikasinya.
Bayi dengan komplikasi parah mungkin memerlukan obat atau nutrisi intravena, nutrisi enteral (makan melalui selang makanan), atau dukungan inkubator dengan ventilator. Bayi tersebut mungkin memerlukan pemeriksaan rutin untuk mendiagnosis atau mengesampingkan komplikasi jangka panjang. Hampir 85 persen bayi SGA mencapai pola pertumbuhan normal dalam 24 bulan.
Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?
Risiko memiliki bayi SGA dapat dikurangi melalui perawatan prenatal yang tepat. Mama dapat melakukan langkah-langkah berikut selama kehamilan untuk perawatan yang memadai dan deteksi dini masalah apa pun:
- Pemeriksaan USG tepat waktu sesuai jadwal yang direkomendasikan
- Pola makan yang tepat selama kehamilan
- Pertahankan berat badan yang sehat
- Konsumsi suplemen yang diresepkan, seperti asam folat dan zat besi
- Hindari kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan penggunaan alkohol
Mama juga dapat meningkatkan kesehatan sebelum kehamilan untuk mengurangi kemungkinan komplikasi. Beberapa cara untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan menjaga berat badan yang sehat dan menghentikan kebiasaan tidak sehat. Tidak ada cara untuk menghindari kelainan genetik janin dan Mama. Pemeriksaan USG tepat waktu dapat membantu menentukan tanda-tanda masalah genetik pada janin.
Semoga informasi mengenai berat badan janin kecil menurut usia kehamilan ini bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Hal Penting tentang Berat Badan Bayi yang Baru Lahir
- Panduan Meningkatkan Berat Badan Bayi dari Lahir sampai Usia 6 Bulan
- 7 Alasan Bayi Tidak Mendapatkan ASI Cukup untuk Menambah Berat Badan