Kram Kaki saat Hamil: Pencegahan dan Cara Mengatasinya
Meski sering dialami, Mama juga perlu waspada, ya!
30 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak ibu mengalami kram kaki, termasuk betis, selama kehamilan, tetapi tidak ada yang tahu pasti apa penyebabnya. Kram dan nyeri kaki biasanya disebabkan karena penambahan berat badan, kurang bergerak, atau kekurangan vitamin tertentu.
Berita baiknya, sebagian besar kram dan nyeri kaki pada kehamilan ringan dan tidak berlangsung lama, Ma. Namun, rasa sakit bisa menjadi tanda kompresi saraf, varises, atau bekuan darah yang lebih serius.
Meregangkan otot betis dan memijat kaki dapat meredakan kram saat kambuh. Berjalan-jalan secara teratur, tetap terhidrasi, dan mandi air hangat sebelum tidur adalah cara mudah untuk mencegah kram kaki dan betis.
Apakah kram kaki dapat memengaruhi perkembangan janin? Simak penjelasan tentang kram kaki saat hamil, pencegahan dan cara mengatasinya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Mengapa Mama Mengalami Kram Kaki saat Hamil?
Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa ibu hamil lebih sering mengalami kram kaki. Ada kemungkinan otot kaki lelah karena membawa beban ekstra.
Kram juga bisa berhubungan dengan kekurangan vitamin, kurang olahraga, atau pembengkakan akibat penumpukan cairan di kaki (disebut edema).
Mama mungkin pertama kali mengalami kram kaki selama trimester kedua. Kram dapat bertambah buruk saat kehamilan berlanjut dan perut semakin besar.
Kram ini dapat terjadi pada siang hari bahkan malam, sehingga menyebabkan tidur di malam hari menjadi terganggu.
Editors' Pick
Perbedaan Kram dan Nyeri Kaki
Kram kaki bisa menyakitkan, tapi biasanya tidak berlangsung lama. Rasa sakit di kaki yang tidak hilang dengan cepat bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan lainnya, Ma.
Salah satu kemungkinannya adalah Mama menderita varises. Bila itu terjadi, Mama akan melihat pembuluh darah yang tebal, seperti tali dan tampak terpelintir di kaki Anda. Selama kehamilan, tekanan dari rahim yang tumbuh memungkinkan darah untuk kembali dan menggenang di pembuluh darah, menyebabkan terjadi pembengkakan.
Nyeri kaki juga bisa merupakan linu panggul, yang disebabkan oleh tekanan pada saraf linu panggul di punggung bawah. Rasanya seperti rasa sakit yang tajam atau menusuk yang menjalar ke kaki.
Dalam kasus yang jarang, nyeri kaki bisa menjadi tanda deep vein thrombosis (DVT). Ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu vena dalam di kaki. DVT bisa menjadi serius jika gumpalan itu pecah dan bergerak ke paru-paru. Jadi, jika Mama mengalami nyeri kaki yang disertai dengan pembengkakan, rasa hangat, dan kemerahan di kaki, segera periksakan diri ke dokter.
Meredakan Kram Kaki
Langkah-langkah ini dapat membantu meringankan ketidaknyamanan saat mengalami kram kaki:
- Regangkan otot betis segera dengan meluruskan kaki, tumit terlebih dahulu, dan dengan lembut melenturkan jari-jari kaki kembali ke tulang kering. Peregangan ini mungkin terasa sakit pada awalnya, tetapi akan meredakan kejang dan secara bertahap menghilangkan rasa sakit.
- Setelah Mama melakukan peregangan, pijat otot dengan lembut, berjalan-jalan selama beberapa menit, atau hangatkan kaki dengan botol air panas untuk mengendurkan jaringan.
Bagaimana Mencegah Kram Kaki saat Hamil?
Sayangnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah kram kaki selama kehamilan. Tetapi kiat-kiat ini mungkin membantu mengurangi kemungkinannya:
- Jika bisa, hindari berdiri atau duduk dengan menyilangkan kaki dalam waktu lama.
- Cobalah untuk meregangkan otot betis secara teratur di siang hari dan beberapa kali sebelum tidur.
- Putar pergelangan kaki dan goyangkan jari-jari kaki setiap kali Mama duduk, makan malam, atau menonton TV.
- Berjalan-jalan setiap hari, kecuali dokter tidak menyarankan Mama untuk terlalu banyak bergerak.
- Berbaring miring ke kiri untuk meningkatkan sirkulasi ke dan dari kaki.
- Minumlah air secara teratur agar tetap terhidrasi di siang hari.
- Cobalah mandi air hangat sebelum tidur untuk mengendurkan otot-otot.
Dalam beberapa penelitian, mengonsumsi suplemen magnesium mengurangi frekuensi kram kaki selama kehamilan. Dalam penelitian lain, suplemen ini tidak banyak membantu atau tidak sama sekali.
Sampai kita tahu lebih banyak tentang efek suplemen, cara yang lebih aman untuk meningkatkan magnesium adalah dengan menambahkan makanan seperti kacang-kacangan, buah-buahan kering, dan kacang-kacangan ke dalam makanan.
Mama mungkin pernah mendengar bahwa kram kaki adalah tanda bahwa Mama membutuhkan lebih banyak kalsium. Suplemen kalsium mungkin dapat meredakan masalah tersebut. Meskipun sangat penting untuk mendapatkan kalsium yang cukup, tidak ada bukti yang baik bahwa mengonsumsi kalsium ekstra akan membantu mencegah kram kaki selama kehamilan. Begitu juga dengan vitamin C dan D.
Diskusikan dengan dokter mengenai kebutuhan suplemen Mama dan kram yang sering dialami, ya!
Apakah Kram Kaki Dapat Memengaruhi Perkembangan Janin?
Meskipun kram kaki selama kehamilan bisa terasa tidak nyaman selama beberapa detik atau menit, biasanya tidak menyebabkan masalah jangka panjang bagi Mama atau janin. Hal yang sama berlaku untuk sebagian besar penyebab nyeri kaki.
DVT adalah kasus yang berbeda. Meskipun pembekuan darah ini jarang terjadi, kondisi dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.
Mama lebih mungkin mengalami pembekuan darah selama kehamilan, karena berat janin memberi tekanan pada pembuluh darah. Dan karena darah lebih mudah membeku saat hamil untuk mencegah Mama mengalami pendarahan terlalu banyak saat melahirkan.
Jika Mama mengalami kram kaki atau bagian tubuh lain yang konstan, diskusikan dengan dokter. Mama dapat cara untuk mencegah dan meredakannya.
Hubungi dokter jika Mama mengalami beberapa hal berikut:
- nyeri otot bersifat konstan dan bukan hanya kram sesekali,
- rasa sakit sangat intens,
- ada pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di kaki,
- kaki terasa hangat saat disentuh.
Jika gejala ini tidak membaik setelah pilihan perawatan tertentu, seperti peregangan, pemijatan, atau hidrasi, bisa jadi Mama mengalami pembekuan darah. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala di atas.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang kram kaki saat hamil, pencegahan dan cara mengatasinya. Kondisi ini normal, Ma. Namun jika berlangsung terus-menerus, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya!
Apakah Mama juga sering mengalaminya saat hamil?
Baca juga:
- 7 Tips Mengatasi Kram Kaki dan Kesemutan Saat Hamil
- Hati-Hati Kram Perut saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya dengan Cepat!
- Hati-Hati! Ini Kram yang Harus Diwaspadai saat Hamil