Mengidam Makanan Manis saat Hamil, Apakah Ini Normal?
Apakah harus selalu dituruti?
28 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengidam makanan tertentu adalah hal yang normal saat hamil. Namun mengidam juga bisa menjadi cara tubuh untuk memberi informasi soal kekurangan nutrisi tertentu.
Es krim, cokelat, minuman ringan, atau smoothies biasanya sering diidamkan oleh ibu hamil.
Meski ini normal, Mama harus mengetahui arti di balik mengidam makanan manis. Jika keinginan ini selalu dituruti, Mama berisiko mengalami diabetes gestasional.
Jadi, sebaiknya Mama mengetahui penyebabnya dan memenuhi kekurangan nutrisi tertentu.
Agar Mama tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, kali ini Popmama.com mengulas soal mengidam makanan manis saat hamil. Ayo disimak, Ma!
Normalkah Mengidam Makanan Manis saat Hamil?
Mengidam makanan manis selama kehamilan adalah normal, sama seperti makanan lainnya.
Beberapa hal berikut bisa menjadi alasan mengapa Mama mengidam makanan manis:
- Hormon. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan ingin mengonsumsi cokelat saat PMS.
- Indra penciuman yang meningkat. Ini adalah gejala awal kehamilan yang umum. Karena lebih sensitif terhadap bau tertentu, Mama memiliki dorongan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu, termasuk makanan manis. Di sisi lain, Mama juga bisa mendadak tidak suka pada suatu makanan.
- Kekurangan nutrisi. Ada juga pendapat bahwa tubuh kita tahu apa yang dibutuhkan selama kehamilan. Jadi kebutuhan tubuh yang menjadi pemicunya.
Diperkirakan bahwa mengidam makanan manis saat hamil berkaitan dengan:
- Kekurangan mineral penting seperti seng dan magnesium,
- Gula darah rendah, disebabkan oleh energi ekstra yang dibutuhkan untuk merawat janin.
Editors' Pick
Apakah Mengidam Makanan Manis Dapat Meningkatkan Risiko Kehamilan?
Konsumsi makanan manis dalam batas normal masih diperbolehkan. Tetapi Mama perlu ingat, penambahan berat badan yang terlalu banyak saat hamil dapat meningkatkan risiko bagi Mama dan janin.
Berat badan berlebih juga dapat membuat persalinan dan melahirkan lebih menantang, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia. Juga meningkatkan risiko diabetes gestasional.
Meskipun diabetes gestasional bersifat sementara dan hilang setelah melahirkan, ini dapat meningkatkan risiko Mama mengalami diabetes tipe 2 kelak.
Jadi bagaimana Mama menahan keinginan ini?