Penanganan Tekanan Darah Tinggi saat Hamil, Calon Mama Wajib Tahu!
Jika mendapatkan perawatan yang tepat, Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat
11 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa perempuan memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hal ini dapat meningkatkan risiko bagi mama dan janin selama kehamilan.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan masalah selama dan setelah melahirkan. Kabar baiknya adalah bahwa tekanan darah tinggi dapat dicegah dan diobati, Ma.
Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, sangat umum terjadi. Di Amerika Serikat, tekanan darah tinggi terjadi pada 1 dari setiap 12 hingga 17 kehamilan di antara perempuan berusia 20 hingga 44 tahun
Tekanan darah tinggi pada kehamilan umum terjadi. Namun, dengan kontrol tekanan darah yang baik, Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah menginformasikan dokter tentang masalah tekanan darah apa pun. Sehingga Mama bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan mengontrol tekanan darah.
Kali ini Popmama.com akan membahas tentang penanganan tekanan darah tinggi saat hamil. Ayo disimak supaya Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat meski memiliki tekanan darah tinggi.
Komplikasi Tekanan Darah Tinggi Selama Kehamilan
Komplikasi dari tekanan darah tinggi untuk mama dan janin antara lain:
- Bagi mama: preeklamsia, eklampsia, stroke, kemungkinan induksi persalinan, dan solusio plasenta (pelepasan plasenta dari dinding rahim).
- Pada bayi: persalinan prematur dan berat badan lahir. Tekanan darah tinggi pada mama mempersulit janin mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh. Sehingga mama mungkin harus melahirkan bayi lebih awal.
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi tekanan darah tinggi? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, bahkan sebelum kehamilan sampai Mama melahirkan.
Editors' Pick
1. Sebelum kehamilan
Penanganan tekanan darah tinggi sebelum kehamilan dapat membantu Mama memiliki kehamilan yang sehat kelak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Buatlah rencana untuk kehamilan dan bicarakan dengan dokter tentang masalah kesehatan apa pun yang dialami.
- Informasikan kepada dokter tentang obat-obatan yang Mama konsumsi sebelum hamil.
- Jika Mama berencana untuk hamil, dokter dapat memberikan obat yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.
- Pertahankan berat badan sehat lewat makanan sehat dan aktivitas fisik secara teratur.
2. Selama kehamilan
Dengan memantau dan mengelola tekanan darah, Mama dapat memiliki kehamilan yang lebih sehat dan melindungi kesehatan janin. Selain itu, pemeriksaan USG secara teratur untuk memantau pertumbuhan janin.
Berikut adalah beberapa cara alami untuk menurunkan tekanan darah selama masa kehamilan:
1. Hindari garam dan natrium secara berlebihan. Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
2. Kelola stres
Bernapas dalam-dalam adalah salah satu trik yang sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah secara instan. Ini menurunkan stres dan menstabilkan tekanan darah, mengantarkan darah ke banyak sel di tubuh.
Untuk melakukan ini, berbaring telentang, letakkan tangan di bawah tulang rusuk, dan perlahan-lahan tarik napas melalui hidung dan buang napas melalui mulut. Ulangi ini beberapa kali beberapa kali sehari, bernapas perlahan untuk menjaga kesehatan jantung. Mendengarkan musikjuga dapat membantu Mama agar lebih santai.
3. Berolahraga
Perempuan yang lebih tidak aktif atau tidak berolahraga selama kehamilan memiliki risiko lebih besar terkena hipertensi dibandingkan mereka yang melakukannya. Jalan kaki adalah olahraga kardiovaskular yang paling mudah diakses mama selama kehamilan.
Jika Mama bertanya-tanya bagaimana cara menurunkan tekanan darah diastolik dengan cepat, ketahuilah bahwa berjalan cepat hingga 45 menit setiap hari dapat mencapai hal ini.
Cobalah berolahraga seperti jalan kaki, berenang, atau yoga natal selama 30 menit sehari sepanjang minggu untuk mengatur tekanan darah. Selalu konsultasikan dengan dokter saat memulai rutinitas olahraga baru.
5. Penuhi asupan alium
Makanan seperti ubi jalar, kacang merah, jus jeruk, atau buah kering tanpa tambahan gula, dan pisang, kacang polong, melon, kentang, dan tomat adalah makanan kaya kalium yang dapat membantu mengelola hipertensi. Kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan selama kehamilan.
5. Memantau dan mengelola berat badan.
Dengan makan yang benar dan berolahraga secara teratur, Mama bisa lebih mudah mengaturnya. Hipertensi dan penambahan berat badan selama kehamilan juga dapat menyebabkan preeklamsia.
Ini menimbulkan risiko bagi Mama dan janin. Kelebihan berat badan juga disertai dengan peningkatan risiko kondisi medis, termasuk nyeri sendi, kelelahan, diabetes gestasional, GERD atau refluks dan mulas, dan banyak lagi. Diskusikan dengan dokter tentang mengelola berat badan dan membuat rencana yang aman untuk kehamilan.
6. Minum cuka apel
Cuka sari apel terbukti membantu menjaga kadar kolesterol seimbang dan menyeimbangkan tekanan darah. Perlu dicatat bahwa cuka sari apel murni sangat asam dan dapat merusak kerongkongan atau perut. Jadi disarankan untuk hanya mengonsumsi satu sendok makan sehari dengan segelas air hangat.
7. Penuhi asupan magnesium
Magnesium dapat membantu menurunkan dan mengelola masalah tekanan darah ekstrem. Magnesium dapat ditemukan dalam alpukat, tahu, pisang, almond, dan susu kedelai.
8. Hindari kafein
Karena kafein adalah penyebab utama tekanan darah tinggi, membatasi atau menghentikan asupan kafein sepenuhnya selama kehamilan adalah cara yang efektif untuk menjaga kesehatan Mama dan janin.
9. Hentikan rokok dan alkohol
Ini adalah hal yang wajar. Rokok dan alkohol harus dihentikan sepenuhnya selama kehamilan. Zat-zat tersebut tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga memengaruhi kesehatan dan keselamatan janin.
3. Setelah melahirkan
Bahkan setelah si Kecil lahir, Mama tetap harus waspada dengan tekanan darah tinggi. Perhatikan bagaimana perasaan Mama setelah melahirkan.
Jika Mama memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan, Mama memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dan masalah lain setelah melahirkan.
Beri tahu dokter atau segera ke rumah sakit jika Mama memiliki gejala preeklamsia setelah melahirkan. Mama mungkin memerlukan perawatan medis darurat.
3 Jenis Tekanan Darah Tinggi
Berikut ada 3 jenis tekanan darah tinggi yang perlu Mama ketahui:
- Hipertensi kronis
Hipertensi kronis berarti memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Mama yang memiliki hipertensi kronis juga dapat mengalami preeklamsia pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
- Hipertensi gestasional
Kondisi ini terjadi ketika Mama hanya memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan dan tidak memiliki protein dalam urine atau masalah jantung atau ginjal lainnya.
Biasanya didiagnosis setelah 20 minggu kehamilan atau mendekati persalinan. Hipertensi gestasional biasanya hilang setelah melahirkan. Namun, beberapa mama dengan hipertensi gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi kronis di masa depan.
- Preeklamsia
Ini terjadi ketika mama yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal tiba-tiba mengalami tekanan darah tinggi dan protein dalam urinnya atau masalah lain setelah 20 minggu kehamilan. Mama yang memiliki hipertensi kronis juga bisa mendapatkan preeklamsia.
Beberapa mama hamil dengan preeklamsia dapat mengalami kejang. Ini disebut eklampsia, yang merupakan keadaan darurat medis.
Meski memiliki tekanan darah tinggi saat hamil, dengan perawatan yang tepat, Mama tetap bisa memiliki kehamilan yang sehat. Jangan lewatkan jadwal pemeriksaan kandungan agar dokter bisa mengawasi kondisi Mama dan perkembangan janin.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang penanganan tekanan darah tinggi saat hamil. Semoga kehamilannya selalu sehat ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi di Awal Kehamilan
- Tekanan Darah Tinggi Pasca Melahirkan? Waspada Preeklampsia Postpartum
- Rekomendasi Diet untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil