Ini Pentingnya Mengajak Bayi Berkomunikasi Sejak Dalam Kandungan
Meski belum mengenal arti kata-kata, janin dapat mengenal intonasi dan suara, Ma
17 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama dapat mulai berhubungan dengan bayi bahkan sejak ia masih berada di dalam kandungan. Kok bisa ya?
Bahasa adalah penghubung manusia yang hebat. Bahasa memungkinkan kita berbagi pikiran, gagasan, serta perasaan. Bagaimana Mama memberi tahu janin bahwa Mama mencintainya? Ya, melalui kata-kata, tentu saja.
Ini tidak hanya dapat dilakukan ketika bayi sudah dilahirkan namun sejak Mama mengandungnya. Namun, meski janin belum mengerti arti ucapan Mama, ia mengenal intonasi dan irama. Dari sanalah ia akan menangkap pesan cinta Mama.
Di bawah ini Popmama.com akan mengulas seberapa penting mengajak bayi berkomunikasi sejak dalam kandungan.
1. Janin mulai mendengarkan kata-kata ibunya di dalam kandungan
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa janin merespons suara mulai usia kehamilan antara 25-28 minggu.
Itu berarti bahwa janin sudah cukup terlatih untuk mendengarkan suara latar belakang seperti gonggongan anjing, klakson mobil, musik, dan obrolan.
Jadi kata-kata yang Mama ucapkan mulai dikenal oleh janin meski mereka belum mengerti artinya.
Namun perlu diingat bahwa janin dalam kandungan melayang-layang di dalam air sehingga mereka tidak dapat mendengar seakurat orang lain.
Editors' Pick
2. Janin menangkap irama atau intonasi
Janin tidak dapat mendeteksi konsonan dan vokal kata yang berbeda, tetapi kita tahu bahwa mereka dapat menangkap irama atau intonasi ucapan.
Janin juga dapat mengetahui perbedaan antara penutur pria dan wanita. Suara pria umumnya lebih rendah daripada suara wanita.
Penelitian telah menunjukkan bahwa janin bahkan dapat membedakan antara suara Mama dengan suara perempuan lain sebelum mereka dilahirkan. Hebat kan, Ma?
Nah, jadi sejak janin berada di dalam kandungan, ini adalah waktu yang tepat untuk mengajaknya berkomunikasi.