Penyebab Ibu Hamil Berisiko Terkena Serangan Jantung
Apakah kondisi ini bisa dicegah?
2 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama menjadi rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian bagi banyak orang. Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung.
Sebuah studi dari Fakultas Kedokteran Universitas New York mengungkapkan ada peningkatan risiko serangan jantung pada ibu hamil. Saat hamil, volume darah dalam tubuh akan bertambah sampai 50 persen untuk memberikan oksigen dan nutrisi bagi janin. Oleh karena itu, jantung ibu hamil juga harus meningkatkan kecepatan dan tekanannya. Jantung yang dipaksa untuk bekerja lebih keras lama kelamaan dapat mengalami gangguan yang serius.
Serangan jantung pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan juga memengaruhi janin secara tidak langsung.
Untuk menekan risikonya, Mama perlu mengetahui penyebab ibu hamil berisiko terkena serangan jantung. Penjelasannya bisa disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Penelitian tentang Serangan Jantung
Para peneliti mempelajari lebih dari 49 juta kelahiran yang tercatat di rumah sakit. Mereka menemukan bahwa 1.061 serangan jantung terjadi selama persalinan dan melahirkan. Sebanyak 922 perempuan dirawat di rumah sakit sebelum melahirkan karena serangan jantung. Serta 2.390 serangan jantung terjadi selama masa pemulihan dua bulan setelah kelahiran.
“Serangan jantung terjadi pada 1 dari setiap 12.000 rawat inap selama atau segera setelah kehamilan. Selain itu, 1 dari setiap 20 perempuan yang mengalami serangan jantung selama kehamilan meninggal selama mereka dirawat di rumah sakit,” kata Dr. Nathaniel Smilowitz, ahli jantung intervensi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health.
Meskipun serangan jantung pada perempuan muda jarang terjadi, waktu selama dan segera setelah kehamilan adalah periode yang sangat rentan di mana penyakit jantung dapat terungkap.
Editors' Pick
Mengapa Banyak Ibu Hamil yang Mengalami Serangan Jantung?
Para peneliti dari NYU mengatakan, peningkatan tingkat serangan jantung di antara perempuan hamil atau baru saja hamil dapat disebabkan oleh fakta bahwa banyak perempuan memilih untuk memiliki anak di kemudian hari.
Seorang perempuan berusia antara 35 hingga 39 tahun lima kali lebih mungkin mengalami serangan jantung saat hamil daripada perempuan berusia 20-an. Seorang perempuan berusia awal 40-an 10 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada perempuan berusia 20-an.
Kehamilan dan persalinan adalah tes stres metabolik sejati pertama. Kondisi ini bisa membuka kedok penyakit kardiovaskular yang mendasarinya.
Faktor gaya hidup juga dapat berkontribusi terhadap tingkat obesitas dan diabetes yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai faktor risiko serangan jantung.
Penyakit jantung 80 persen dapat dicegah melalui intervensi gaya hidup. Mengelola faktor risiko dengan mempertahankan gaya hidup sehat sangat penting. Mengetahui hasil tes kesehatan dan mencapai tujuan dapat menjadi strategi yang dapat menyelamatkan nyawa. Tidak hanya selama kehamilan, namun sepanjang hidup, Ma.
Selain itu, saat hamil tubuh bekerja ekstra keras dan mengalami banyak perubahan. Salah satunya adalah jantung. Volume darah dalam tubuh akan bertambah sampai 50 persen untuk memberikan oksigen dan nutrisi bagi janin. Oleh karena itu, jantung ibu hamil juga harus meningkatkan kecepatan dan tekanannya.
Detak jantung ibu hamil biasanya bertambah cepat 10-15 kali per menit. Jantung yang dipaksa untuk bekerja lebih keras lama kelamaan dapat mengalami gangguan yang serius.
Serangan Jantung Bisa Terjadi pada Ibu Hamil Tanpa Diabetes atau Obesitas
Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang memiliki faktor risiko berada pada risiko tertinggi terkena serangan jantung. Namun, serangan jantung juga mungkin terjadi pada perempuan yang sehat.
Meskipun serangan jantung pada perempuan muda dianggap jarang, tingkat kematian yang relatif tinggi tetap sama.
Selama kehamilan, terjadi peningkatan volume darah pada ibu hamil, curah jantung, dan detak jantung. Arteri melebar untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh.
Faktor risiko yang mendasari dapat mengganggu kemampuan arteri untuk melebar. Hal ini, ditambah dengan peningkatan denyut jantung, curah jantung 40 hingga 50 persen lebih tinggi dari biasanya, dan penambahan berat dari janin. Semua ini dapat menambah tekanan pada jantung selama kehamilan.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Serangan Jantung, Terutama saat Hamil?
Dr Katherine Bianco, direktur Program Gangguan Jantung Bawaan Ibu di Rumah Sakit Anak Lucile Packard Stanford mengatakan, penting bagi perempuan untuk menyadari faktor risiko mereka sebelum hamil.
Direkomendasikan agar setiap perempuan merencanakan kehamilannya, mengonsumsi vitamin prenatal dan suplemen asam folat setidaknya enam bulan sebelum pembuahan. Jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan dan perawatan prakonsepsi dengan perawatan primer atau dokter kandungan untuk membahas kehamilan di masa depan.
Ini penting untuk mengidentifikasi faktor risiko apa pun untuk kehamilan di masa depan, seperti sindrom metabolik, diabetes, hipertensi, obesitas, malnutrisi, penggunaan tembakau atau narkoba, dan obat teratogenik potensial (obat yang dapat memengaruhi perkembangan janin). Perawatan dapat dimulai dan atau dimodifikasi sebelum pembuahan.
Namun, bahkan jika seorang perempuan tidak memiliki faktor risiko, para ahli mengatakan dia harus tetap mengambil langkah-langkah untuk memastikan jantungnya tetap sehat selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Semua perempuan harus mengambil langkah untuk memantau jantung mereka. Pencegahan sangat penting untuk semua perempuan. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen orang dewasa berusia 20 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Dengan 1 dari 3 perempuan yang hidup dengan beberapa bentuk penyakit kardiovaskular dan menyumbang hampir setengah dari semua kematian kardiovaskular, sangat penting bagi mereka untuk bertanggung jawab atas kesehatan jantung sejak dini.
Itu penjelasan tentang penyebab ibu hamil berisiko terkena serangan jantung. Untuk menekan risikonya, Mama dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan sebelum hamil. Juga, diskusikan dengan dokter mengenai cara untuk menekan risiko serangan jantung selama kehamilan.
Semoga Mama selalu sehat ya!
Baca juga:
- Hati-Hati Ini Dia 6 Gejala Serangan Jantung Tersembunyi bagi Perempuan
- 5 Penyebab Keringat Dingin, Jadi Gejala Stres Hingga Serangan Jantung
- Studi: Hamil di Atas 30 Tahun Lebih Berisiko Serangan Jantung