Penyebab Perut Bergemuruh saat Hamil, Apakah Harus Khawatir?
Apakah kondisi ini dapat membahayakan kehamilan?
12 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap kehamilan berbeda. Sebagian ibu hamil mungkin mengalami beberapa ketidaknyamanan. Atau Mama mengalami beberapa hal yang tidak pernah dialami sebelumnya. Misalnya perut bergemuruh atau berbunyi.
Perut bergemuruh terjadi terutama karena penumpukan gas di usus. Jika gas yang dihasilkan bakteri usus selama proses pencernaan tidak mendapat jalan keluar maka gas tersebut akan berputar melalui saluran pencernaan dalam bentuk gelembung-gelembung.
Selain itu, gerakan pertama janin pada trimester kedua juga bisa terasa seperti ada gelembung di perut. Apakah gemuruh di perut saat hamil perlu diwaspadai?
Nah, untuk membantu Mama, Popmama.com sudah merangkum informasi soal penyebab perut bergemuruh saat hamil pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Perut Bergemuruh?
Menurut laporan yang diterbitkan di ScienceDirect, perut bergemuruh adalah suatu kondisi yang disebut juga sebagai suara peristaltik usus atau borborygmi dalam bidang medis. Kondisi tersebut ditandai dengan gelembung-gelembung yang bergemuruh di perut disertai suara keroncongan. Biasanya terjadi jika terjadi pembentukan gas berlebih di usus selama proses pencernaan.
Perut kembung tidak hanya umum terjadi pada ibu hamil saja, tapi juga pada mereka yang tidak hamil. Namun saat hamil, perut kembung bisa menambah masalah ibu hamil. Gelembung gas di perut bisa menyebabkan rasa sakit dan gelisah. Apalagi jika dikaitkan dengan diare parah, sembelit, dan muntah maka keadaannya bisa menjadi serius.
Editors' Pick
Penyebab Utama Perut Bergemuruh saat Hamil
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perut bergemuruh saat hamil, yaitu:
1. Gas berlebihan
Alasan paling umum di balik gelembung perut adalah pembentukan gas berlebihan di perut. Saat hamil, Mama mungkin menginginkan makanan yang bervariasi. Beberapa di antaranya, terutama junk food, dapat menyebabkan produksi gas dan Mama mungkin merasakan gelembung mengalir melalui usus.
2. Lambatnya pencernaan akibat perubahan hormon
Kapasitas pencernaan menurun selama kehamilan karena perubahan hormonal. Hormon yang dilepaskan selama kehamilan cenderung mengendurkan otot-otot sistem pencernaan. Kurangnya buang air besar kemudian menyebabkan pencernaan menjadi lambat dan gelembung gas di perut.
3. Intoleransi atau alergi makanan
Intoleransi makanan cukup umum terjadi selama kehamilan. Jenis makanan tertentu dapat menyebabkan muntah, gangguan pencernaan, dan bahkan diare. Dalam kondisi seperti itu Mama bisa merasakan seperti ada gelembung gas yang bermunculan di perut. Gelembung itu akhirnya menyebabkan perut bergemuruh.
4. Peristaltik
Kontraksi dan relaksasi otot-otot pencernaan yang tidak disengaja disebut gerak peristaltik. Ini menciptakan gerakan seperti gelombang yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Terkadang Mama mungkin merasa seperti gelembung terbentuk saat tubuh memulai proses peristaltik. Selama kehamilan, perasaan ini meningkat seiring dengan berkurangnya ruang pada saluran pencernaan seiring berjalannya waktu.
5. Gerakan janin
Sekitar usia kehamilan 16 hingga 20 bulan, perut akan terasa menggelembung. Ini adalah indikasi pertama bahwa janin sudah mulai bergerak di dalam perut. Akan membingungkan untuk mendeteksi apakah gelembung perut itu akibat gas atau gerakan janin. Seiring dengan berjalannya waktu, Mama bisa membedakannya.
Pada trimester ketiga, pencernaan yang lambat dapat menyebabkan gelembung di perut karena saluran pencernaan terjepit oleh rahim yang semakin membesar.
Bagaimana Mencegah Perut Bergemuruh?
Gelembung perut tidak bisa dihindari selama kehamilan. Namun ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah gelembung perut selama kehamilan.
Berikut adalah beberapa tips untuk Mama:
- Hindari makan dalam jumlah besar. Sebaliknya, makanlah dengan porsi lebih kecil namun makan lebih sering.
- Hindari makanan yang terkenal menimbulkan gas di perut seperti kubis, kacang-kacangan, bawang bombai, dan minuman berkarbonasi bersoda dengan pemanis buatan.
- Minumlah banyak air agar mudah buang air besar.
- Makanlah makanan berserat untuk memperlancar pencernaan dan menyehatkan pergerakan usus.
- Berolahraga setiap hari. Mama perlu menggerakkan tubuh untuk merangsang pencernaan.
- Kenakan pakaian yang longgar karena pakaian yang ketat dapat memberi tekanan pada usus dan menyebabkan rasa tidak nyaman serta pembentukan gas.
Kapan Harus ke Dokter?
Seringkali, perut bergemuruh tidak memerlukan pengobatan apa pun. Namun jika terjadi penumpukan gas yang berlebihan dan rasa kembung yang menyakitkan, Mama memerlukan obat-obatan. Umumnya perut kembung pada ibu hamil diobati dengan obat antasida.
Pengobatan rumahan yang umum juga membantu untuk menyembuhkan gas, terutama selama kehamilan ketika seseorang ingin menghindari obat-obatan yang tidak diperlukan. Namun diskusikan dulu dengan dokter mengenai obat yang aman untuk Mama.
Perut bergemuruh tidak berbahaya dan hilang dalam beberapa jam. Namun Mama perlu mencari pertolongan medis jika perut bergemuruh disertai dengan gejala-gejala berikut ini:
- sakit perut yang parah dan terus-menerus,
- demam karena kesakitan,
- muntah dan diare,
- sembelit yang berkepanjangan,
- darah di feses.
Jadi, perut bergemuruh saat hamil sepenuhnya normal dan dalam banyak kasus dapat disembuhkan tanpa obat. Namun jika disertai rasa nyeri, kontraksi, sembelit, diare, dan lain-lain maka sebaiknya cari pertolongan dokter. Kesehatan Mama adalah prioritas selama kehamilan dan Mama tidak boleh mengabaikan tanda-tanda yang mengkhawatirkan.
Itu penjelasan tentang perut bergemuruh saat hamil. Apakah Mama pernah mengalaminya juga?
Baca juga:
- 5 Penyebab Keluar Gumpalan Darah saat Hamil Muda, Apakah Berbahaya?
- 6 Penyebab Sakit Perut saat Hamil Muda
- Penyebab Nyeri Bokong di Trimester Pertama Kehamilan