Penyebab Perut Kedutan saat Hamil, Apakah Perlu Dikhawatirkan?
Meski normal, Mama perlu mewaspadai beberapa hal
27 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mengalami banyak hal yang tidak biasa. Misalnya, Mama merasakan kedutan atau denyut di perut. Apakah ini normal?
Sensasi kedutan atau berdenyut di perut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari fungsi tubuh normal hingga kondisi medis yang lebih serius. Sensasi ini dapat terjadi karena kembung atau sembelit. Alasan lainnya adalah pembentukan tonjolan di aorta, kehamilan, dan atau diseksi arteri aorta.
Pada ulasan berikut, Popmama.com sudah merangkum informasi terkait penyebab perut kedutan saat hamil. Apa saja?
Editors' Pick
Penyebab Perut Kedutan saat Hamil
Perut kedutan atau berdenyut selama kehamilan dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Penting untuk dipahami bahwa selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan yang dapat memengaruhi sistem pencernaan dan peredaran darah, yang menyebabkan berbagai sensasi di perut.
Berikut ini adalah faktor penyebab perut berdenyut selama kehamilan:
- Peningkatan aliran darah: Selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke area perut. Perubahan ini dapat mengakibatkan sensasi berdenyut atau perasaan berdebar-debar di perut.
- Otot perut meregang: Kondisi ini terjadi untuk mempersiapkan calon bayi tumbuh di dalam kandungan. Ketika otot-otot tersebut meregang, Mama mungkin akan merasakan kedutan dan sakit pada perut. Namun, bila Mama merasakan nyeri otot yang semakin parah, segera hubungi dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
- Perubahan hormon: Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan denyut di perut. Hormon progesteron, misalnya, melemaskan dan membebaskan otot-otot saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan perut kembung dan berkedut.
- Janin cegukan: Pada usia kehamilan sekitar 21–24 minggu, Mama mungkin mulai merasakan beberapa gerakan atau kedutan di dalam perut. Kedutan yang berulang-ulang tersebut sering kali disebabkan oleh janin sedang cegukan di dalam kandungan. Cegukan janin dapat terjadi selama satu menit hingga satu jam. Hampir setiap ibu hamil pernah pernah mengalami perut kedutan akibat bayi cegukan.
- Gerakan janin: Saat janin tumbuh, ia mulai bergerak lebih banyak, yang dapat menyebabkan denyutan dan sensasi bergetar di perut. Gerakan-gerakan ini dapat dirasakan lebih kuat pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
- Masalah pencernaan: Kehamilan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, kembung, dan gas, yang dapat menyebabkan sensasi berdenyut di perut. Masalah-masalah ini dapat diperburuk oleh perubahan hormonal dan tekanan yang diberikan oleh rahim yang membesar.
- Janin kaget: Janin di dalam rahim Mama sudah dapat mendengar dan merespons suara-suara dari luar tubuh ibu dengan cukup baik. Jadi, tidak heran bila Mama bisa mengalami kedutan di perut yang cepat saat Mama mendengar suara keras secara tiba-tiba. Saat menerima rangsangan tersebut, janin bisa dengan mudah terkejut dan mungkin bergerak.
- Kontraksi palus: Braxton Hicks atau kontraksi palsu adalah kontraksi rahim sporadis yang dapat terjadi selama kehamilan. Kontraksi ini dapat menyebabkan sensasi berdenyut di perut, tetapi biasanya tidak menyakitkan dan tidak menyebabkan persalinan.
Secara umum, perut yang berdenyut atau berkedut selama kehamilan adalah sensasi yang normal dan umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Jika denyutan disertai dengan rasa sakit, demam, atau gejala lainnya, sangat penting untuk mencari penanganan medis agar kondisi medis apa pun dapat diobati.
Kapan Perut Berkedut Perlu Diwaspadai?
Selama kehamilan, temuan umum adalah bahwa ibu hamil mengalami berbagai kategori sensasi di perut mereka saat janin tumbuh dan berkembang. Beberapa sensasi ini termasuk berdebar-debar, berdeguk, dan berdenyut atau berkedut. Dalam kebanyakan kasus, kedut di perut selama kehamilan bukanlah masalah dan dianggap sebagai temuan yang biasa.
Ada situasi tertentu ketika kedutan di perut selama kehamilan bisa menjadi tanda masalah. Beberapa kondisi ini adalah sebagai berikut:
- Persalinan prematur: Sensasi berkedut di perut yang disertai dengan kontraksi, nyeri punggung, atau pendarahan vagina bisa menjadi tanda persalinan prematur. Ini adalah kondisi yang sangat kritis yang memerlukan penanganan medis segera.
- Plasenta previa: Sensasi berdenyut di perut yang disertai dengan pendarahan vagina bisa menjadi tanda plasenta previa. Dalam kasus ini, plasenta sepenuhnya melindungi serviks, yang dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi.
- Masalah tali pusat: Sensasi berdenyut di perut yang disertai dengan berkurangnya gerakan janin atau penurunan denyut jantung janin bisa jadi merupakan tanda masalah tali pusat. Ini adalah kondisi kritis dan memerlukan penanganan medis segera.
Jika Mama mengalami sensasi berdenyut di perut selama kehamilan, penting untuk memantau kehamilan dan berbicara dengan dokter. Dokter dapat membantu mereka menentukan apakah sensasi kedutan itu normal atau memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Bagaimana Cara Mengatasi Perut Berkedut selama Kehamilan?
Sensasi berdenyut atau kedutan di perut terjadi karena gerakan janin yang sedang berkembang. Jika ibu hamil tersebut mengalami tanda-tanda lain seperti nyeri, demam, atau pendarahan, penanganan medis segera diperlukan.
Jika perut berkedut tidak disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, beberapa strategi dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan tersebut:
- Ubah posisi: Cobalah posisi yang berbeda, seperti berbaring miring atau duduk tegak, untuk melihat apakah posisi ini membantu meredakan sensasi berdenyut.
- Pijat lembut: Cobalah memijat perut dengan lembut dengan gerakan memutar. Ini dapat membantu menenangkan otot dan meredakan ketegangan atau ketidaknyamanan.
- Teknik relaksasi: Lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau yoga prenatal, yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
- Tetap terhidrasi: Minum banyak air dapat membantu karena menjaga hidrasi dan mengurangi komplikasi seperti kram otot atau ketidaknyamanan.
- Makanlah dalam porsi kecil namun sering: Makan dalam porsi kecil namun lebih sering sepanjang hari dapat membantu mengurangi tekanan pada sistem pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Perut yang kedutan saat hamil merupakan kondisi yang normal dalam kebanyakan kasus. Dalam beberapa kasus, perut yang berdenyut disertai dengan rasa sakit, kram, pendarahan, dan gejala berat lainnya. Sangat penting untuk mengetahui penanganan yang tepat dan selalu berkonsultasi dengan dokter dalam kasus yang parah, karena kesejahteraan Mama dan janin adalah yang terpenting.
Itu penjelasan tentang penyebab perut kedutan saat hamil. Apakah Mama pernah mengalaminya?
Baca juga:
- 6 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah saat Hamil Trimester Kedua
- 9 Penyebab Perut Terasa Kencang saat Hamil 5 Bulan
- Normalkah jika Janin Tidak Bergerak tapi Perut Kencang?