Saat hamil, Mama membatasi beberapa aktivitas yang berisiko bagi kehamilan dan janin. Ini normal, kok. Sebagai seorang ibu, Mama pasti ingin menjaga agar janin selalu aman, tumbuh dan berkembang dengan baik.
Mobil menjadi sarana transportasi bagi banyak orang. Tidak hanya laki-laki, para perempuan pun mengendarai mobil untuk mendukung aktivitasnya. Termasuk ibu hamil.
Tetapi karena banyak pembatasan aktivitas saat hamil, Mama mungkin bertanya-tanya: apakah ibu hamil boleh mengendarai mobil?
Untuk mengetahui jawabannya, Popmama.com akan mengulas risiko dan tips keamanan mengendarai mobil saat hamil.
Risiko Mengemudi saat Hamil
Unsplash/Sinitta Leunen
Berita baiknya, Mama masih boleh mengemudi saat hamil. Meski aman, Mama mungkin menemukan beberapa risikonya.
Pada trimester kedua, ibu hamil biasanya mengalami ketidaknyamanan seperti kelelahan dan kurang tidur. Semua ini disebabkan karena perubahan bentuk tubuh dan hormon. Kelelahan dan kurang tidur dapat menyebabkan ibu hamil menjadi kurang waspada dan fokus saat mengemudi. Ini tentunya meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, Ma.
Namun jika Mama tidak merasa terlalu lelah dan bisa fokus, mengemudi saat hamil aman dan diperbolehkan.
Editors' Pick
Penggunaan Sabuk Pengaman, Apakah Akan Menekan Perut yang Membuncit?
Unsplash/Giorgio Trovato
Mengemudi masih dianggap sebagai aktivitas yang cukup aman selama kehamilan. Jika ibu hamil berada di belakang kemudi, ibu hamil perlu melindungi diri sendiri. Selalu gunakan sabun pengaman, termasuk saat hamil.
Jika dikenakan dengan benar, kecil kemungkinan janin cedera selama mengemudi normal.
Berikut beberapa tips mengenakan sabuk pengaman saat hamil:
Posisikan bagian pangkuan sabuk sejauh mungkin di bawah perut, tidak lurus.
Jauhkan kursi pengemudi sejauh mungkin dari kemudi sambil tetap menjaga akses mudah ke hal-hal penting seperti rem, perpindahan gigi, dan lampu depan.
Pertimbangkan untuk menyesuaikan sudut kemudi ke atas, sehingga tepi bawah kemudi tidak sejajar langsung dengan perut.
Pastikan bagian bahu sabuk diposisikan dengan benar (di atas bahu dan di tengah dada).
Jika membuat lebih nyaman, Mama bisa menggunakan pengatur posisi sabuk pengaman saat hamil.
Popmama.com juga menyarankan Mama untuk berkonsultasi dulu mengenai faktor keamanan mengemudi saat hamil dengan dokter.
Kapan Ibu Hamil Harus Menghindari Mengemudi?
Pexels/Marcus Aurelius
Kapan sebaiknya Mama memilih untuk tidak mengemudi sama sekali? Berikut adalah kondisi di mana ibu hamil harus menghindari mengemudi:
1. Saat mual parah
Jika mual sangat parah sehingga Mama kesulitan berjalan, bahkan untuk pergi ke toilet, Mama tidak boleh berada di belakang kemudi.
Mual sering disertai pusing dan kepala terasa ringan, sehingga berbahaya bagi ibu hamil untuk mengendarai mobil dalam kondisi tersebut.
2. Jika Mama tidak bisa berada dalam posisi yang aman dan gerakan terbatas
Jika Mama tidak bisa mengatur posisi kursi agar perut tidak terlalu dekat dengan setir. Atau ketika kaki tidak bisa mencapai pedal.
Jika kehamilan memaksa Mama mengemudi dalam posisi yang tidak aman, sebaiknya hindari mengemudi untuk sementara ya, Ma.
Demikian juga ketika gerakan makin terbatas sehingga Mama kesulitan untuk memutar tubuh atau mengalami sakit punggung yang parah.
3. Jika Mama tidak bisa berhenti atau beristirahat beberapa saat
Berbicara tentang pemberhentian mendadak, jangan masuk ke dalam mobil jika Mama tidak dapat menjadwalkan beberapa istirahat di sepanjang perjalanan ke tempat tujuan.
Saat hamil, Mama berisiko lebih tinggi mengalami deep vein thrombosis (DVT), gumpalan darah yang sering dimulai di kaki dan dapat naik ke paru-paru. Ini menyebabkan konsekuensi yang parah dan berpotensi fatal.
Cara terbaik untuk menghindari pembekuan darah yang serius saat mengemudi? Jaga agar darah tetap mengalir dengan banyak istirahat dan tetap terhidrasi.
4. Saat tidak bisa memerhatikan jalan dengan seksama
Saat hamil, Mama lebih rentan terhadap gangguan karena mual, mulas, insomnia, sakit dan nyeri, stres, kecemasan, dan otak kehamilan. Semua ketidaknyamanan ini mungkin menyebabkan ibu hamil sulit fokus saat mengemudi. Jadi bila ini terjadi pada Mama, hindari mengemudi untuk sementara ya.
5. Saat kontraksi dan siap untuk bersalin
Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi tolong jangan mengemudi sendiri ke rumah sakit atau klinik bersalin saat Mama hampir melahirkan. Ini tidak aman! Bahkan kontraksi yang paling ringan pun dapat meningkat secara tiba-tiba, membuat Mama kesulitan untuk mengendarai mobil.
Tips Aman Mengemudikan Mobil saat Hamil
Pexels/Andrea Piacquadio
Agar tetap aman selama berkemudi, yuk, ikuti tips keamanan berikut ini:
Sediakan makanan kecil dan minuman di mobil.
Rencanakan untuk sering berhenti jika Mama melakukan perjalanan jauh.
Matikan ponsel dan sumber gangguan lainnya yang dapat membuat Mama tidak fokus.
Pastikan airbag berfungsi dengan baik.
Selalu memiliki daftar nomor telepon penting seperti dokter atau rumah sakit terdekat jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Selama Mama tidak memiliki komplikasi kehamilan, mengendarai mobil saat hamil diperbolehkan dan aman. Namun, selalu kenakan sabuk pengaman dan perhatikan tips agar selalu aman ya, Ma.