Reumatik saat Hamil: Gejala, Risiko dan Penanganannya
Reumatik dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, jika tidak mendapat perawatan dengan baik
12 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Reumatik terjadi saat sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sendi, otot, tulang, dan organ tubuh lainnya. Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, terutama saat hamil.
Reumatik sering dihubungkan dengan radang sendi atau arthritis. Namun sebenarnya reumatik terdiri dari beberapa jenis seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sindrom Sjögren, ankylosing spondylitis, dan lupus.
Reumatik, selain menyerang sistem otot dan tulang, juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya, Ma.
Bila tidak ditangani, reumatik bisa menyebabkan berbagai masalah. Mama mungkin pernah mendengar soal risiko reumatik arthritis saat hamil. Salah satunya adalah preeklampsia.
Berita baiknya, ibu hamil dengan reumatik yang terkontrol dengan baik dapat memiliki kehamilan dan janin yang sehat, Ma.
Kali ini, Popmama.com akan membahas soal reumatik arthritis, gejala, pengaruh serta penanganannya saat hamil ya, Ma.
Gejala Reumatik Arthritis saat Hamil
Bila reumatik yang Mama rasakan memengaruhi pinggul, ini dapat menimbulkan rasa sakit di persendian saat janin bertumbuh. Ini juga dapat memberikan tekanan pada area pinggul.
Umumnya, gejala reumatik pada tiap orang berbeda, tergantung pada daya tahan tubuh. Tetapi gejala yang umum dirasakan saat mengalami reumatik arthritis antara lain:
- Nyeri sendi,
- Pembengkakan dan kekakuan pada sendi,
- Area sendi hangat dan kemerahan,
- Kelelahan,
- Demam,
- Penurunan berat badan.
Editors' Pick
Apakah Reumatik Memengaruhi Kehamilan?
Reumatik terjadi saat sistem kekebalan tubuh terlalu aktif dan keliru menyerang jaringan atau organ tubuh yang sehat.
Saat hamil, sistem kekebalan tubuh menurun karena perubahan hormon. Itulah yang menyebabkan Mama merasakan gejala reumatik yang cukup intens.
Mulai trimester pertama, ibu hamil dengan reumatik merasakan gejala kelelahan dan efek peradangan yang menjadi lebih aktif.
Bila terus terjadi, Mama mungkin akan mengalami gejalanya hingga trimester kedua atau ketiga. Peningkatan gejala reumatik juga bisa berlangsung sampai enam minggu pertama setelah Mama melahirkan.
Penyebabnya adalah karena adanya peningkatan kadar sitokin antiradang dan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, Ma.