Waspada, Stres Dapat Dialami Suami saat Istri Hamil
Jika dibiarkan, ini juga dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin
30 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah momen yang dinantikan oleh keluarga. Ketidaknyamanan saat hamil dapat menyebabkan ibu hamil mengalami stres. Ini normal terjadi kok, Ma.
Tetapi bukan ibu hamil saja yang bisa stres, suami pun ternyata berisiko mengalami stres akibat kehamilan pasangan. Apa kira-kira yang menjadi penyebabnya, ya? Stres yang dialami oleh suami dapat memengaruhi Mama dan janin sehingga hal ini harus diatasi.
Di bawah ini Popmama.com akan mengulas beberapa penyebab suami mengalami stres saat istri hamil dan cara mengatasinya. Yuk, simak ulasan berikut ini.
Mengapa Suami Mengalami Stres saat Istri Hamil?
Masalah keuangan, hubungan dengan istri, serta tuntutan pekerjaan dapat membuat seorang suami menjadi stres.
Menjadi seorang papa melibatkan banyak perubahan dan seringkali perubahan ini terjadi berbarengan. Papa mungkin khawatir tentang menjadi tulang punggung keluarga atau mungkin merasa belum siap untuk merawat bayi yang baru lahir.
Khawatir tentang 'kehilangan' waktu untuk diri sendiri dan pasangan atau berbagi perhatian dan kasih sayang pasangan dengan bayi juga dapat menjadi salah satu penyebab stres.
Editors' Pick
Apakah ini Dapat Memengaruhi Istri dan Janin?
Papa mungkin mengira bahwa stres yang dialami merupakan masalah sendiri dan tidak memengaruhi orang lain. Tetapi terlalu banyak stres bisa membuat kesal dan meluas ke dalam hubungan dengan orang lain. Papa mungkin lebih rewel dan tegang dengan orang lain serta lebih cenderung ingin berdebat dengan pasangan.
Jika tingkat stres tidak terkendali, hal itu dapat menyebabkan stres pada pasangan yang sedang hamil. Sayangnya, hal ini juga dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin. Misalnya, stres pada ibu hamil terkait dengan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, dan keterlambatan perkembangan.
Stres berat pada ibu hamil, yang mungkin disebabkan oleh hal-hal seperti perpisahan, konflik keluarga, kekerasan dalam keluarga, atau masalah keuangan, dapat berdampak negatif pada perkembangan otak janin dan area perkembangan lainnya. Stres juga dapat memengaruhi emosi dan perilaku anak di masa depan.