Stres saat Hamil Dapat Membuat Bayi Rewel Kelak, Mitos atau Fakta?
Selain berdampak buruk bagi kesehatan, stres saat hamil juga bisa memengaruhi janin lho, Ma
4 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan hormon pada ibu hamil bisa membuat suasana hati calon ibu berubah-ubah atau yang dikenal dengan mood swing. Ini normal, Ma. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, perubahan suasana hati ini dapat menyebabkan ibu hamil stres hingga mungkin depresi.
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Bahkan, ada yang menyebut bahwa stres selama masa kehamilan juga membuat bayi rewel di kemudian hari saat ia lahir. Mitos atau fakta ya, Ma?
Di bawah ini Popmama.com paparkan informasi mengenai hubungan antara stres saat hamil dengan kerewelan si Kecil setelah lahir nanti.
Stres saat Hamil Dapat Membuat Bayi Jadi Rewel, Mitos atau Fakta?
Sejak usia kehamilan calon ibu telah memasuki 20 minggu, serabut otak janin berkembang dengan pesat. Saat itu, janin juga dapat merespons rangsangan dari luar dan mulai memiliki perasaan, Ma.
Dilansir dari situs Developmental Science, bayi yang ibunya mengalami tingkat stres tinggi saat hamil secara statistik lebih mungkin mengalami masalah pernapasan dan pencernaan, lekas marah, atau masalah tidur dalam tiga tahun pertama kehidupannya.
Mereka juga lebih cenderung mengalami masalah perkembangan, dengan masalah kognitif, perilaku, sosial-emosional, dan kesehatan yang menunjukkan perubahan perkembangan saraf yang beriak ke masa remaja dan dewasa.
Editors' Pick
Efek Buruk Stres bagi Janin
Meski stres adalah hal yang wajar selama masa kehamilan, Mama juga harus waspada bahwa stres dapat memengaruhi kesehatan janin. Selain itu, stres yang tidak tertangani juga dapat memengaruhi perkembangan janin, antara lain:
- Meningkatkan risiko infeksi dengan penurunan daya tahan tubuh. Infeksi juga dapat memengaruhi perkembangan janin, Ma
- Menghambat perkembangan otak janin
- Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.