Hasil Studi: Depresi saat Hamil Meningkatkan Risiko Operasi Caesar
Depresi dan gangguan kecemasan saat hamil menimbulkan banyak efek negatif
25 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suasana hati dan gangguan kecemasan saat hamil dikaitkan dengan risiko berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.
Dan sekarang, sebuah studi baru di Michigan Medicine menemukan bahwa depresi dan kecemasan juga meningkatkan kemungkinan persalinan caesar.
“Temuan ini menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengobati depresi perinatal dan gangguan kecemasan dengan baik,” kata penulis senior Vanessa Dalton, dokter kandungan ginekolog di Universitas Michigan.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com mengenai depresi saat hamil meningkatkan risiko operasi caesar.
Penelitian tentang Hubungan Depresi dengan Persalinan Caesar
Para peneliti menganalisis data nasional untuk 360.225 rawat inap persalinan perempuan berusia 15-44 selama dekade antara 2008 dan 2017. Sebanyak 24 persen merupakan persalinan pertama kali melalui operasi caesar.
Gangguan suasana hati dan kecemasan perinatal memengaruhi sebanyak satu dari lima perempuan usia produktif di Amerika Serikat.
Prevalensi gangguan ini lebih dari dua kali lipat antara tahun 2006 dan 2015 di antara perempuan usia subur di Amerika Serikat.
Prevalensi ide bunuh diri dan melukai diri sendiri yang disengaja pada tahun sebelum atau setelah kelahiran juga meningkat selama periode waktu itu. Bunuh diri menjadi penyebab utama kematian ibu.
Kesehatan mental sangat penting selama masa kehamilan. Kecemasan dan depresi memiliki banyak konsekuensi negatif bagi perempuan dan anak mereka. Ini termasuk kesehatan bayi yang dilahirkan dan tingkat morbiditas ibu yang lebih tinggi.
Editors' Pick
Risiko Persalinan Caesar
Seperti operasi besar lainnya, persalinan sesar memiliki beberapa risiko terkait, termasuk pembekuan darah, pendarahan, infeksi, dan risiko kehamilan di masa depan. Sebagian besar mama yang menjalani operasi caesar untuk kelahiran pertama mereka akan menjalani operasi caesar berulang.
Operasi caesar merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap kejadian morbiditas ibu setelah melahirkan dengan banyak efek hilir yang merugikan.
Kita perlu memahami semua faktor yang dapat meningkatkan peluang mama untuk melahirkan dengan operasi Caesar. Sehingga risikonya dapat dihindari.
Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk memperjelas hubungan antara suasana hati perinatal dan gangguan kecemasan dengan tingkat operasi caesar.
Efek Depresi saat Hamil pada Janin
Ketika Mama mengalami depresi selama kehamilan, janin dan bayi juga mungkin merasakan efeknya. Menurut sebuah penelitian, efeknya pada bayi bahkan dapat dirasakan sampai ia tumbuh kelak.
Studi ini diterbitkan di British Journal of Psychiatri melibatkan 5.029 responden. Responden berusia antara 10-24 tahun dan mengisi kuesioner skrining untuk gejala depresi.
Penelitian ini menemukan, orang-orang muda yang ibunya mengalami depresi saat hamil kehamilan yang mendapat skor lebih tinggi pada ukuran depresi.
Perbedaannya menjadi jelas pada usia 16 tahun, kemudian melebar pada usia 24 tahun. Terutama ketika ibunya mengalami depresi baik selama dan setelah kehamilan.
Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan
"Depresi perinatal bukanlah sesuatu yang dapat dikendalikan oleh ibu hamil," kata Chris Raines, seorang praktisi perawat psikiatri perinatal dan ketua dewan kepala nirlaba Postpartum.
Namun yang dapat dikendalikan adalah mencari bantuan ahli. Jika Mama menemukan gejala-gejala depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan ya.
Penting untuk diingat bahwa depresi bukanlah hal yang dapat dikendalikan oleh Mama. Namun Mama dapat mencari bantuan penanganan.
Itulah informasi mengenai depresi saat hamil meningkatkan risiko operasi caesar. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Mama!
Baca juga:
- Melepas Stres, Apakah Olahraga Boling Aman untuk Ibu Hamil?
- Ternyata Suami Bisa Mengalami Depresi Postpartum juga, Ma!
- Hasil Studi: Ini Penyebab Depresi pada Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai