Tips Menjaga Kesehatan Vagina Selama Masa Kehamilan
Infeksi jamur pada vagina dapat meningkatkan risiko pada kehamilan dan janin
16 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh. Salah satunya vagina. Vagina mengalami beberapa perubahan cukup drastis selama kehamilan. Perubahan ini membuatnya menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi.
Maka tidak heran jika menjaga kesehatan vagina selama kehamilan berada di daftar teratas saat hamil.
Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum informasi yang perlu diketahui soal kesehatan vagina selama kehamilan. Ayo disimak, Ma!
Efek Lonjakan Hormon Pada Vagina Selama Kehamilan
Saat hamil, tubuh mengalami lonjakan hormon. Lonjakan hormon estrogen dan progesteron, serta peningkatan alirah darah memengaruhi vagina. Berikut efeknya:
Lonjakan estrogen dan progesteron, dan peningkatan aliran darah sering menyebabkan:
- Peningkatancairan. Vagina menjaga tubuh dari infeksi dengan menghasilkan cairan denga berbagai jenis dan konsistensi. Ini merupakan upaya untuk menjaga vagina dalam kondisi prima. Vagina bekerja ekstra keras saat hamil. Jika Mama mengalami keputihan yang encer seperti susu namun tidak berbau, jangan khawatir. Namun jika keputihan berwarna dan berbau tidak sedap, Mama harus waspada.
- Berdarah. Ada beragam alasan mengapa Mama mengalami pendarahan di awal kehamilan. Pendarahan implantasi dan peningkatan aliran darah bisa menjadi penyebabnya. Jika Mama khawatir, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Semakin bertambah usia kehamilan, Mama perlu waspada bila terjadi pendarahan. Karena ini bisa menjadi gejala persalinan premature atau solusi plasenta.
- Pembengkakan. Ini normal. Faktanya, Mama bahkan mungkin memperhatikan jika labia mengalami perubahan. Jika pembengkakan disertai dengan kemerahan atau rasa sakit, itu mungkin merupakan tanda infeksi. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya, Ma.
- Memengaruhi keseimbangan pH vagina. Vagina yang sehat memiliki pH antara 3,8 dan 4,5. Terlalu banyak atau terlalu sedikit asam dapat membuat Mama lebih rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri.
Editors' Pick
Bagaimana Mengetahui Jika pH Vagina Tidak seimbang?
Untungnya, keseimbangan pH di vagina bukanlah sesuatu yang harus diukur setiap hari. Tubuh akan memberi petunjuk jika ada sesuatu yang salah. Tanda-tanda dasarnya adalah bau dan gatal.
Jika Mama mencium sesuatu yang mencurigakan, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi yang perlu diobati.