Waspada, Ini Risiko Minum Teh Berlebihan saat Hamil, Ma!
Minum teh berlebihan saat hamil tidak cuma berefek pada Mama namun juga janin
28 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teh merupakan salah satu jenis minuman yang paling populer. Minum teh juga menjadi sebuah tradisi di beberapa negara di dunia. Bagi sebagian orang, teh memberikan efek rasa nyaman dan menenangkan seperti halnya kopi.
Ini mungkin menjadi salah satu alasan Mama untuk mengonsumsinya saat hamil. Namun teh mengandung kafein, sehingga minum teh berlebihan saat hamil dapat berisiko bagi janin, Ma. Selain itu juga dapat meningkatkan risiko gangguan kehamilan bila dikonsumsi terlalu banyak.
Apa saja risiko yang akan terjadi bila minum teh secara berlebihan saat hamil? Yuk, simak ulasannya di Popmama.com berikut ini.
1. Batasi asupan teh berkafein
Teh hitam, hijau, putih, matcha, chai, dan oolong semuanya bersumber dari daun tanaman camellia sinensis. Semua jenis teh tersebut mengandung kafein, stimulan alami yang harus dibatasi selama kehamilan.
Sebagian besar teh berkafein dianggap aman untuk diminum selama kehamilan, asalkan total asupan kafein harian tidak melebihi 300 mg. Jika Mama sangat sensitif terhadap kafein, usahakan tidak melebih 100 mg per hari.
Setiap 240 ml teh mengandung kafein sebanyak:
- Matcha: 60–80 mg
- Teh oolong: 38–58 mg
- Teh hitam: 47–53 mg
- Chai: 47–53 mg
- Teh putih: 25–50 mg
- Teh hijau: 29-49 mg
Editors' Pick
2. Risiko minum teh berlebihan bagi janin
Kafein dapat dengan mudah melewati plasenta, hati janin yang belum matang akan mengalami kesulitan untuk memecahnya. Karena itu, janin lebih mungkin mengalami efek samping dari kelebihan kafein ini dibandingkan dengan orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa janin yang terpapar terlalu banyak kafein selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk dilahirkan prematur, dengan berat badan lahir rendah, atau cacat lahir. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
Namun, genetika sebagian ibu hamil mungkin menyebabkan mereka lebih sensitif terhadap efek buruk kafein.
Teh berkafein memang mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi dan umumnya dianggap aman untuk diminum selama kehamilan. Namun, pastikan Mama membatasi konsumsinya untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan terjadi pada janin.
3. Risiko minum teh berlebihan bagi ibu hamil
Meski minum teh dianggap aman untuk ibu hamil, minum teh secara berlebihan dapat mengakibatkan beberapa hal berikut:
- Frekuensi buang air kecil meningkat, sebab kafein adalah diuretik alami, konsumsi berlebihan akan meningkatkan frekuensi buang air kecil
- Memperburuk anemia, mengurangi penyerapan folat dalam tubuh, memperburuk kondisi anemia
- Meningkatkan risiko hipertensi
- Meningkatkan risiko insomnia
4. Tips aman minum teh selama hamil
Untuk menghindari risiko bagi Mama dan janin, berikut tips aman minum teh saat hamil:
- Mengolah daun teh dengan tepat
Jika Mama mengonsumsi teh langsung dari daun teh, Mama dapat mengurangi kandungan kafeinnya. Rendam daun teh selama 25 detik, lalu saring daunnya dan diamkan teh selama 30 detik sebelum diminum. - Batasi jumlah konsumsi
Saat hamil, Mama dianjurkan untuk membatasi jumlah konsumsi teh, tidak lebih dari 200–300 mg atau sekitar dua-tiga cangkir teh per hari. - Konsumsi teh herbal
Sebagai alternatif, Mama juga bisa mengonsumsi teh herbal yang relatif lebih aman dikonsumsi. Teh herbal tidak terbuat dari daun teh yang mengandung kafein, melainkan dari tumbuhan atau buah-buahan, seperti pepermint, lemon, rasberi, atau jahe.
Teh herbal yang mengandung bahan-bahan berikut mungkin aman dikonsumsi selama kehamilan:
- Daun raspberry. Teh ini dianggap aman dan diyakini dapat mempersingkat persalinan dan membantu mempersiapkan rahim untuk lahir.
- Peppermint. Dipercaya dapat membantu meringankan gas, mual, sakit perut, atau mulas.
- Jahe. Jahe adalah salah satu obat herbal yang paling banyak dikonsumsi selama kehamilan dan dianggap mungkin aman. Penelitian menunjukkan jahe memang dapat mengurangi mual dan muntah tetapi, ketika dikonsumsi kering, tidak boleh melebihi 1 gram per hari.
- Lemon balm. Teh ini dianggap mungkin aman dan biasanya digunakan untuk menghilangkan kecemasan, lekas marah, dan susah tidur. Namun, tidak ada penelitian yang ditemukan untuk mendukung penggunaan ini, dan keamanannya belum diteliti pada kehamilan.
Namun Mama juga perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi teh herbal karena tidak semua kandungan teh herbal aman untuk ibu hamil. Salah-salah, konsumsi teh herbal tertentu dapat berisiko menyebabkan kelahiran prematur, cacat lahir, perdarahan, mual, muntah, atau diare. Jika Mama mengonsumsi obat tertentu, pastikan teh herbal yang Mama minum aman jika diminum bersamaan dengan obat tersebut.
Namun meski dianggap aman, ada beberapa kontroversi mengenai apakah teh herbal aman selama trimester pertama kehamilan. Karena itu, sebaiknya hindari teh herbal selama masa kehamilan.
Nah, itu dia informasi mengenai risiko minum teh berlebihan saat hamil. Pastikan Mama mengutamakan konsumsi makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan janin dan hindari yang bisa memberikan dampak negatif.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Apa Efek Kafein bagi Janin? Ketahui Faktanya di Sini!
- Sulit Dihentikan, Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi Setiap Hari?
- Hati-hati, 4 Jenis Teh Herbal Ini Tidak Aman Dikonsumsi Saat Hamil