Waspadai 6 Masalah Kulit yang Dihadapi selama Kehamilan
Faktor hormon dapat menyebabkan kondisi kulit mama jadi berubah dari sebelum kehamilan
10 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan momen yang mengubah hidup seorang perempuan. Mulai dari rutinitas yang berubah, hingga beragam perubahan yang terjadi pada tubuh. Tak terkecuali perubahan yang akan berdampak pada kulit. Masalah kulit adalah hal umum yang muncul selama masa kehamilan.
Berikut Popmama.com merangkum enam masalah kulit saat hamil, beserta pencegahan dan penanganannya, dilansir dari thebump.com:
1. Kulit sensitif
Kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif. Bagi para Mama yang sebelumnya memiliki jenis kulit ini, mungkin akan merasa makin sensitif ketimbang sebelumnya. Mungkin kulit Mama jadi lebih mudah memerah ketika digosok terlalu keras. Bahkan, kulit wajah yang normal mungkin akan terasa sakit ketika mengaplikasikan krim wajah.
Menghadapi masalah ini, sebaiknya Mama tidak melakukan scrub dan pengelupasan kulit selama hamil. Saat mandi, gunakan spons atau waslap halus untuk membantu pengelupasan sel kulit mati secara lebih lembut.
Para mama juga disarankan memilih losion dari bahan alami. Hindari sabun mandi atau sabun pencuci piring berbahan kimia.
Bukan hanya berpotensi mengiritasi kulit, tetapi bahan kimia mengakibatkan kulit kering yang dapat menyebabkan luka pada kulit. Jika luka pada kulit terpapar bahan kimia, makan akan lebih mudah diserap ke dalam aliran darah. Hal ini dapat membahayakan kesehatan ibu maupun janin.
2. Jerawat
Saat hamil, hormon mama berubah drastis. Akan muncul jerawat-jerawat yang mengingatkan masa remaja dulu. Mengatasinya dengan produk jerawat yang ada di pasaran tanpa pengawasan dokter bukanlah ide yang baik.
Obat-obat jerawat seperti Retinol-A atau tetrasiklin sebaiknya dihindari saat hamil. Begitu pula krim-krim jerawat yang dijual bebas di pasaran, karena sebagian besar belum diuji khusus pada ibu hamil.
Jangan menyentuh atau memencet jerawat. Cuci wajah dengan pembersih ringan dua kali sehari dan gunakan uap untuk membersihkan pori-pori yang tersumbat. Konsultasikan pada dokter untuk menemukan obat yang aman dalam mengatasi jerawat saat hamil.
Editors' Pick
3. Kulit kering dan gatal
Selain kulit sensitif, kulit kering dan gatal juga sering dihadapi ibu hamil. Bahkan, ada yang mengalami kedua-duanya. Untuk mengatasinya, pastikan menghidrasi diri dengan minum banyak air. Saat ini, Mama membutuhkan lebih banyak minum air dari sebelumnya.
Humidifier atau pelembap ruangan juga bisa menjadi penolong di saat seperti ini. Nyalakan di kamar mama saat malam hari untuk membantu tubuh menjaga kelembapan. Gunakan losion atau pelembap yang lembut. Jika Mama merasakan sensasi gatal karena kulit kering yang sedang dialami, cobalah mandi dan berendam dengan air hangat yang diberi oatmeal.
4. Sensitivitas matahari
Mungkin para mama berharap bisa mendapatkan pregnancy glow saat kehamilan. Tetapi bukan berarti harus berjemur di bawah sinar matahari demi mendapatkan kulit kecokelatan yang seksi.
Saat hamil, hindari paparan langsung sinar matahari. Hormon yang sedang naik-turun membuat Mama rentan terhadap bercak-bercak gelap pada kulit atau yag dikenal sebagai melasma.
Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 ke bagian wajah dan seluruh tubuh. Pastikan memilih tabir surya yang aman untuk ibu hamil. Kenakan topi dan kacamata hitam serta outer seperti jaket saat di luar ruangan.
5. Stretch marks
Saat tubuh seseorang mengalami perubahan pada kulit, di situlah stretch mark muncul. Tak terkecuali pertumbuhan janin di dalam tubuh Mama yang menyebabkan kulit merenggang sehingga menimbulkan stretch mark.
Tentu saja, tidak semua calon ibu memiliki stretch mark.
"Bagi kebanyakan orang, munculnya stretch mark saat hamil atau tidak, berkaitan dengan potensi genetik," kata Glenn Kolansky, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di New Jersey.
Mama bisa melakukan yang terbaik untuk menghindari munculnya stretch mark, seperti melakukan pengelupasan kulit secara lembut dan menggunakan pelembap pada perut, payudara, pinggul, serta paha sesering mungkin.
6. Muncul ruam
Mengalami gatal dan kulit memerah? Jangan diabaikan, Ma. Kaki dan tangan yang gatal bisa menjadi tanda kolestasis kehamilan, suatu komplikasi yang menyebabkan masalah hati pada bayi. Dokter mama dapat melakukan tes darah sederhana untuk memastikan penyebab ruam.
Ruam kehamilan lain yang umum adalah PUPPP (papula urtikaria pruritus) atau plak kehamilan, yang sering dimulai dari perut dan menyebar ke seluruh tubuh. PUPPP sebenarnya tidak berbahaya bagi bayi, tetapi akan sangat mengganggu kenyamanan Mama.
Bila Mama menemukan tanda-tanda masalah kulit saat hamil ini, segera konsultasikan pada dokter. Sebaiknya tidak mengobatinya sendiri karena bahan kimia dalam obat-obatan yang tidak melalui pengawasan dokter dapat berbahaya untuk kesehatan mama dan janin.
Baca Juga:
- 9 Rekomendasi Salep Gatal yang Aman untuk Ibu Hamil
- Penyebab dan Solusi Gatal saat Hamil
- 5 Penyebab Vagina Terasa Gatal dan Pengaruhi Persiapan Kehamilan