Bisa Dilakukan di Rumah, Bolehkah Ibu Hamil Bersepeda Statis?
Siasati hobi sepeda di dalam ruangan selama pandemi, apakah bersepeda statis aman untuk ibu hamil?
10 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa pandemi ini, olahraga adalah sebuah kewajiban untuk menjaga kebugaran tubuh. Tetapi olahraga tidak bisa dilakukan sembarangan di luar rumah. Terutama bagi ibu hamil yang sistem imun tubuhnya masihlah rentan.
Salah satu olahraga yang mengasyikkan adalah bersepeda. Menyiasati bersepeda di dalam ruangan, sepeda statis bisa menjadi pilihan. Tetapi, bolehkah ibu hamil bersepeda statis? Berikut ini Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari Very Well Family:
Amankah Ibu Hamil Bersepeda Statis?
Secara umum, bersepeda statis adalah cara yang aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kardiovaskular di masa kehamilan. Risiko bersepeda statis relatif rendah sehingga persendian mama terlindungi. Tentu saja bersepeda statis lebih aman ketimbang bersepeda di jalan raya karena tidak ada gundukan tidak terduga di jalan dan bahaya seperti mobil atau tergelincir.
Editors' Pick
Baru Mulai Bersepeda Statis di Masa Kehamilan, Apa yang Perlu Diketahui?
Para dokter sebenarnya tidak menyarankan memulai program olahraga baru saat Mama hamil. Apabila Mama tidak biasa bersepeda saat sebelum hamil, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memulai rutinitas bersepeda.
Saat sedang mengandung janin yang sedang berkembang, penting menyadari batas perubahan tubuh. Beberapa program bersepeda statis bisa menjadi sangat intens dan tidak aman apabila Mama tidak dapat menyesuaikan diri.
Masalah yang dikhawatirkan terjadi adalah suplai darah ke kaki saat mengayuh. Tak jarang peningkatan suplai darah ke kaki terjadi karena 'dicuri' dari rahim mama. Jadi, sebaiknya batasi durasi mengayuh sepeda statis hanya sekitar 15-20 menit saja.
Bagaimana Menakar Intensitas Bersepeda Statis yang Aman?
Selain membatasi durasi berolahraga hanya sekitar 15-20 menit saja, Mama bisa menerapkan metode sederhana ini untuk menakar kadar intensitas bersepeda statis yang aman. Metode ini dikenal dengan nama 'carry the conversation'. Jika Mama tidak dapat bercakap-cakap sambil mengayuh sepeda statis, kemungkinan intensitas olahraga yang Mama lakukan terlalu keras.
Selama berolahraga di trimester pertama dan kedua, pertahankan detak jantung di angka 130. Sementara ketika menginjak trimester ketiga, jagalah detak jantung berada di bawah angka 120.
Kelebihan Bersepeda Statis untuk Ibu Hamil
Berpikir untuk memvariasikan kegiatan berolahraga di rumah? Berikut ini kelebihan bersepeda statis bagi ibu hamil:
- Bersepeda statis merupakan latihan aerobik dengan dampak rendah atau low impact
- Meminimalkan risiko bahaya berkendara
- Dapat mengatur sendiri tingkatan intensitasnya, tergantung pada trimester dan kondisi kesehatan
- Dapat dimodifikasi untuk mengakomodasi perubahan tubuh
- Dapat menentukan durasi olahraga sesuka hati, tidak bergantung pada jarak
Kekurangan Bersepeda Statis untuk Ibu Hamil
Ada kelebihan, tentu saja ada kekurangannya. Bagi Mama yang baru akan memulai bersepeda statis, berikut ini beberapa pertimbangannya:
- Posisi condong ke depan ketika mengayuh sepeda dapat membuat punggung bagian bawah tegang
- Harga sepeda statis yang mahal (oleh karenanya harus diiringi dengan komitmen penggunaan jangka panjang)
- Cukup sulit untuk berhenti dan turun jika frekuensi buang air kecil mama cukup tinggi di masa kehamilan ini
Pastikan menggunakan pakaian olahraga dan posisi duduk yang nyaman selama mengayuh sepeda statis. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca Juga:
- 5 Tips Aman dan Nyaman Bersepeda untuk Ibu Hamil
- 10 Tips Bersepeda Saat Hamil yang Perlu Mama Ketahui
- Aman Nggak sih Mengendarai Sepeda Motor Saat Hamil?