Gatal-Gatal di Seluruh Tubuh, Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Alergi?
Alergi yang membuat tak nyaman saat hamil harus diobati dengan cara tepat
23 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi adalah hal yang menantang untuk dikendalikan. Bersin, gatal di sekujur tubuh, hingga terus-menerus mengeluarkan air mata adalah gejala-gejala yang mengganggu. Apalagi jika Mama sedang hamil.
Dalam kondisi tidak hamil, Mama mungkin bisa mengonsumsi obat alergi untuk mengatasinya. Tetapi ketika hamil, berbeda kasusnya. Obat-obatan harus diminum dengan pengawasan dokter agar tidak membahayakan bayi.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar konsumsi obat alergi saat hamil, dilansir dari Very Well Family:
Apakah Alergi Dapat Membahayakan Kehamilan dan Janin?
Jika Mama sebelumnya telah memiliki alergi, Mama bisa menjalani kehamilan yang aman dan sehat kok. Faktanya, bayi mama kemungkinan tidak akan terpengaruh apa pun di dalam kandungan sana, bahkan jika Mama merasa alergi yang muncul sedang sangat buruk.
Beritahu dokter tentang gejala yang Mama alami, dan selalu periksa dengan teliti sebelum menggunakan obat apa pun. Bahkan obat yang Mama minum secara teratur sebelum hamil. Beberapa obat dianggap aman selama kehamilan, sementara yang lain tidak.
Cobalah sebisa mungkin untuk menghindari pemicu alergi yang diketahui jika memungkinkan. Memang mungkin terasa sulit, terutama jika pencetus alerginya adalah serbuk sari atau debu yang tak terlihat.
Editors' Pick
Obat Alergi Apa Yang Aman?
Untungnya, ada lebih banyak obat alergi yang aman dikonsumsi daripada yang tidak bagi ibu hamil. Jadi Mama tidak perlu menderita gejala alergi yang menyiksa selama kehamilan.
Banyak obat antihistamin yang dijual bebas dan semprotan steroid hidung yang aman dikonsumsi selama kehamilan. Untuk obat oral, misalnya loratadine (Claritin), setirizin (Zyrtec), fexofenadine (Allegra), diphenhydramine (Benadryl).
Sementara untuk obat semprotan hidung, misalnya budesonide (Badak), mometasone (Nasonex), flutikason (Flonase/Veramyst)
“Sebagian besar obat alergi yang disebutkan di atas akan memiliki pengaruh yang relatif kecil pada kehamilan dan mengandung profil risiko dan manfaat yang sama bagi orang yang meminumnya seolah-olah mereka tidak hamil,” kata Dr. Jones, seorang obygn, seperti yang kami lansir dari Very Well Family.
Meskipun begitu pastikan Mama selalu berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat alergi. Dokter akan menyesuaikan jenis dan dosis obat dengan kondisi kehamilan mama.
Obat Alergi yang Harus Dihindari
Meskipun sebagian besar antihistamin aman dikonsumsi selama kehamilan, beberapa obat lain yang sering digunakan untuk mengobati gejala alergi mungkin tidaklah aman. Ibu hamil harus memerhatikan formula alergi kombinasi yang mengandung bahan lain yang tidak aman untuk kehamilan, seperti aspirin atau NSAID lainnya, dan beberapa penekan batuk atau ekspektoran.
Mama juga harus berhati-hati untuk menghindari obat alergi dengan dekongestan seperti pseudoefedrin (Sudafed), kata Dr. Jones, kecuali jika dokter atau bidan menyarankannya.
“Meskipun dekongestan tidak mungkin menyebabkan masalah pada janin, mereka dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada individu tertentu,” Dr. Jones menjelaskan.
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan risiko cacat lahir yang sedikit lebih tinggi terkait dengan pseudoefedrin. Meskipun sejauh ini, kemungkinan risiko tersebut hanya dapat diidentifikasi selama trimester pertama.
Ini artinya konsumsi obat seperti Sudafed mungkin merupakan pilihan penggunaan terbatas untuk ibu hamil di trimester kedua dan ketiga yang tidak memiliki masalah hipertensi sebelumnya.
Bisakah Ibu Hamil Mendapatkan Suntikan Alergi?
Suntikan alergi dianggap aman untuk ibu hamil, tetapi hanya untuk mereka yang telah menerima suntikan untuk sementara waktu sebelum hamil. Kebanyakan ahli alergi mengatakan bukanlah ide yang baik untuk memulai suntikan alergi selama kehamilan, karena mereka memicu perubahan pada sistem kekebalan tubuh yang sudah berfluktuasi dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak terduga.
Tips Mengurangi Gejala Alergi saat Hamil
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi gejala alergi adalah dengan menghindari pemicunya, tetapi itu seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Karena tidak mungkin Mama mengunci diri selama berbulan-bulan di dalam kamar hanya untuk menghindari pemicu alergi, apalagi yang tidak terlihat.
Tetapi ada beberapa solusi alternatif untuk mengurangi paparan terhadap alergen, kata Dr. Jones, antara lain:
- Tetap terhidrasi dengan banyak minum cairan (air putih)
- Gunakan irigasi saline hidung
- Manfaatkan AC di mobil dan rumah, alih-alih membiarkan jendela terbuka
- Nyalakan humidifier untuk menghilangkan alergen dan kotoran dari udara
- Ganti pakaian setelah menghabiskan waktu di luar atau terkena pemicu alergi
Ingat, Ma, artikel ini bukanlah saran medis yang dapat dijadikan satu-satunya acuan dalam mengonsumsi obat alergi saat hamil. Saran terbaik adalah konsultasikan langsung dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dengan kondisi mama saat ini.
Baca Juga:
- Catat dan Cegah! Ini 7 Jenis Alergi Kulit saat Hamil yang Mengganggu
- 4 Hal yang Harus Dilakukan Ibu Hamil untuk Cegah Alergi Anak
- Bisa Bikin Alergi? Ketahui 5 Manfaat Makan Udang bagi Ibu Hamil