Waspada, Benturan Polisi Tidur Bisa Berdampak pada Kehamilan Mama
Seringkali benturannya tidak disadari, tapi goncangannya ternyata cukup keras bagi janin di perut
3 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil bukanlah penghalang untuk Mama tetap beraktivitas seperti biasanya. Asalkan kehamilan mama sehat dan normal, ibu hamil disarankan untuk senantiasa aktif bergerak dan berkegiatan agar tubuh dan pikiran lebih segar.
Sebagian ibu hamil masih mengendarai kendaraan bermotor sendiri setiap harinya karena berbagai alasan. Mungkin banyak orangtua yang khawatir akan keselamatan dan kesehatan ibu hamil saat mengendari motor atau mobil sendiri. Di jalanan seringkali halangan dan musibah memang tidak pernah bisa kita prediksi sekalipun kita berusaha semaksimal mungkin untuk lebih waspada. Benturan polisi tidur, misalnya
Berikut ini Popmama.com merangkum bahaya benturan polisi tidur di jalan terhadap kehamilan, dilansir dari berbagai sumber:
Dampak Akselerasi Mendadak terhadap Guncangan Perut saat Hamil
Dilansir dari CTV News, Hadi Mohammadi, seorang peneliti dari British Columbia Okanagan University dan profesor teknik mesin, telah menerbitkan sebuah studi baru yang menunjukkan bahwa melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi dapat menimbulkan bahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
“Ada banyak penelitian tentang dampak berbagai gerakan yang dilakukan ibu hamil terhadap kehamilannya,” jelas Mohammadi. “Penelitian terbaru kami berfokus pada dampak akselerasi mendadak pada ibu hamil.” Hasilnya, benturan dan goncangan pada perut saat hamil berisiko menimbulkan komplikasi serius pada janin.
Editors' Pick
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Risiko Guncangan
Dalam penelitian terkini, yang diterbitkan dalam edisi terbaru Journal of Biomechanics, Mohammadi dan timnya menggunakan model baru berdasarkan data dari tes kecelakaan dan "perilaku dinamis mendasar" rahim ibu hamil.
Lebih khusus lagi, para peneliti berfokus pada model janin trimester ketiga yang diposisikan dengan kepala di bawah, menghadap punggung ibu.
Mereka memperhitungkan banyak faktor, termasuk kecepatan kendaraan saat melewati polisi tidur, ukuran gundukan polisi tidur, dan bagaimana gerakan itu memberi tekanan pada cairan ketuban yang melindungi janin.
"Kami mempertimbangkan semua faktor ini untuk memastikan model diferensial komprehensif yang mencerminkan respons dan interaksi dunia nyata dari ibu hamil dan janinnya," kata Mohammadi.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, para peneliti menemukan bahwa polisi tidur yang dilalui kecepatan tinggi dapat menyebabkan cedera ringan pada otak janin, menyebabkan detak jantung janin yang tidak normal, sakit perut, kontraksi rahim, peningkatan aktivitas rahim, dan komplikasi lainnya.
Apakah Guncangan saat Melewati Polisi Tidur Dapat Memicu Kontraksi?
Hingga kini, masih belum ada bukti sains yang menunjukkan bahwa guncangan saat melewati polisi tidur dapat memicu kontraksi. Namun, sebagian besar orang masih mempercayai hal ini berdasarkan pemikiran bahwa saat Mama melewati jalan yang bergelombang atau gundukan, tekanan ritmis kepala bayi di leher rahim akan merangsang pelepasan oksitosin.
Oksitosin adalah hormon yang mengelola kontraksi. Dilansir dari Baby Center, selama guncangannya tidak kencang, sebenarnya berkendara dan melewati polisi tidur tidak akan secara langsung membahayakan bayi. Bayi mama dibalut dengan baik oleh panggul, otot perut, dan cairan ketuban yang mengelilinginya di dalam kandungan.
Kecepatan yang Aman untuk Ibu Hamil Mengendarai Mobil atau Motor
Melihat dampaknya yang cukup membahayakan, para peneliti berusaha merumuskan panduan kecepatan berkendara yang aman untuk ibu hamil saat mengendarai mobil atau motor.
Sebaiknya kurangi kecepatan hingga kurang dari 45 km/jam saat menabrak polisi tidur. Dalam kondisi normal dan jalan biasa, atur kecepatan sekitar maksimal 25 km/jam untuk mengurangi risiko pada janin.
Tips Aman Mengenakan Sabuk Pengaman Mobil bagi Ibu Hamil
Menjaga kecepatan mobil agar tidak ngebut adalah saran yang sangat umum kita dengar untuk berkendara di jalanan. Tetapi yang tak kalah pentingnya adalah mengenakan sabuk pengaman saat berkendara menggunakan mobil.
Bagi ibu hamil, mengenakan sabuk pengaman mungkin terasa tak nyaman. Saat perut semakin membesar, napas pun tersengal-sengal saat terhalangi sabuk pengaman. Lalu, bagaimana caranya mengenakan sabuk pengaman yang aman dan nyaman untuk ibu hamil yang mengendarai mobil?
- Posisikan bagian pangkuan sabuk sejauh mungkin di bawah perut, tidak lurus
- Jauhkan kursi pengemudi sejauh mungkin dari kemudi sambil tetap menjaga kemudahan jangkauan akses ke hal-hal penting, seperti rem, perpindahan gigi, dan lampu depan
- Pertimbangkan untuk menyesuaikan sudut kemudi ke atas, sehingga tepi bawah roda tidak sejajar langsung dengan perut
- Pastikan bagian bahu sabuk diposisikan dengan benar (di atas bahu dan di tengah dada)
Itulah dampak benturan polisi tidur pada kehamilan. Ketika Mama merasa tak sehat dan tidak sanggup berkendara seorang diri, biarkan orang lain melakukannya untuk Mama. Namun, jika Mama dapat dengan nyaman dan aman duduk di kursi pengemudi tanpa khawatir gangguan, penyakit, atau gerakan terbatas, Mama boleh mengendarai kendaraan mama seperti biasanya.
Baca juga:
- Pendarahan setelah Perut Terbentur saat Hamil Tua, Berbahayakah?
- Hati-Hati, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Perut Ibu Hamil Terbentur!
- Hati-hati Kram Perut saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya dengan Cepat!