Ibu Hamil dengan Diabetes Meningkatkan Risiko Melahirkan Bayi Autisme
Penderita diabetes tipe 1 berisiko lebih besar mengalami hal ini
23 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulan April diperingati sebagai Bulan Kesadaran Autisme. Dilansir dari CDC, austime merupakan gangguan perkembangan yang dapat menyebabkan tantangan sosial, komunikasi, dan perilaku yang signifikan. Secara fisik, seringkali penderita autisme tidak tampak berbeda dengan orang lain. Tetapi mereka berinteraksi, berperilaku, dan belajar dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang lain.
Ada berbagai penyebab dari autisme. Termasuk dari faktor genetik yang kompleks. Namun, penelitian menemukan fakta bahwa penyakit diabetes yang diderita sang Mama saat hamil meningkatkan risiko anak menderita autisme.
Yuk, simak fakta selengkapnya yang berhasil Popmama.com berikut ini.
Diabetes Tipe 1 dan Kaitannya terhadap Autisme
Dilansir dari Healthline, studi yang dilakukan oleh Kaiser Permanente di California Selatan menemukan bahwa ibu hamil yang menderita diabetes tipe 1 berisiko lebih besar memiliki keturunan dengan autisme daripada ibu dengan diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional.
“Hasilnya tidak mengejutkan, karena diabetes tipe 1 umumnya dianggap lebih parah daripada diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional,” Anny H. Xiang, PhD, penulis studi dan direktur penelitian biostatistik di Departemen Penelitian dan Evaluasi di Kaiser Permanente Southern California, kepada Healthline. “Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan autisme. Diabetes selama kehamilan bisa menjadi salah satu dari banyak faktor. ”
Editors' Pick
Risiko Tinggi Diabetes Tipe 1
Penelitian-penelitian terdahulu telah membuktikan adanya peningkatan risiko keturunan mengembangkan autisme pada ibu dengan diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional. Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh tim Xiang adalah yang pertama menemukan risiko tinggi diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 1 membawa paparan kadar glukosa dari sang Ibu lebih tinggi. Dr. Mary Loeken, peneliti di Joslin Diabetes Center dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, mengatakan bahwa risiko ini mungkin terjadi karena fluktuasi kadar glukosa.
“Risiko yang lebih tinggi dengan diabetes tipe 1 menunjukkan bahwa mungkin ada kontrol yang lebih buruk dari diabetes ibu dengan diabetes tipe 1 dibandingkan dengan diabetes gestasional atau diabetes tipe 2,” ujar Loeken.
“Penjelasan yang paling mungkin yang dapat saya pikirkan adalah bahwa efek diabetes ibu mungkin tidak terjadi hanya pada tahap akhir perkembangan janin,” tambah Loeken. Ada proses yang terjadi pada paruh pertama kehamilan yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan menyebabkan autisme pada keturunannya.