Menakjubkan, Seperti Inilah Perkembangan Organ Pendengaran Janin
Organ pendengaran janin mulai terbentuk di usia kehamilan dua bulan
27 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang bertanya-tanya, "Apakah janin bisa mendengar saat di dalam kandungan?" Seiring dengan pertanyaan tersebut, banyak calon orangtua yang mengajak berbicara atau memainkan musik untuk janinnya karena dianggap mereka sebetulnya sudah bisa berkomunikasi meski belum hadir di dunia ini.
Lalu, seperti apa sih perkembangan organ pendengaran janin di dalam kandungan? Berikut ini Popmama.com merangkum tahapan terbentuknya organ pendengaran janin dalam kandungan hingga perkembangannya, dilansir dari Medical News Today:
Pembentukan dan Perkembangan Organ Pendengaran Janin
Meski ukurannya masih lah sangat kecil, ternyata embrio mengembangkan telinga sejak bulan kedua kehamilan. Pembentukan organ telinga dimulai dengan lipatan kecil kulit di sisi kanan dan kiri kepala. Setelah minggu kedelapan, embrio berkembang menjadi janin.
Menurut Mayo Clinic, telinga mulai mencuat dari kepala pada usia 18 minggu, dan pada saat ini janin bisa mendengar. Di tahap ini, otak mulai menentukan area mana yang akan mengatur bau, rasa, penglihatan, sentuhan, dan suara.
Pada usia 22 hingga 24 minggu, janin akan menjadi seukuran buah mangga dan akan mulai mendengar suara frekuensi rendah dari luar rahim.
Saat janin tumbuh dan indra pendengarannya berkembang, mereka dapat membedakan berbagai suara yang jumlahnya semakin banyak.
Penelitian menunjukkan bahwa waktu paling vital untuk perkembangan pendengaran adalah antara 25 minggu kehamilan hingga bayi berusia lima sampai enam bulan. Pada saat bayi mencapai usia enam bulan, mereka sudah bisa memalingkan mata atau kepalanya ke arah sumber suara.
Editors' Pick
Bisakah Janin Membedakan Suara yang Didengarnya?
Pada awalnya, janin tentu saja belum dapat membedakan suara yang didengarnya. Mereka mulai merespons suara pada usia antara 22 hingga 24 minggu. Tetapi pada fase ini mereka hanya mendengar suara dalam frekuensi rendah, seperti gonggongan anjing atau mesin pemotong rumput.