Muncul Cairan Kekuningan dari Vagina saat Hamil, Berbahayakah?
Jangan panik, Ma, teliti dulu kondisi keputihan yang Mama alami
17 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah pengalaman indah dalam hidup setiap mama yang tak terlupakan. Tetapi, kehamilan juga disertai dengan pengalaman-pengalaman yang mungkin tak menyenangkan. Tubuh mama berjuang menyesuaikan diri dengan berbagai reaksi atas perubahan yang terjadi.
Sebagian ibu hamil menemukan produksi cairan vagina berlebihan, yang terkadang berbeda dari biasanya. Cairan vagina berwarna kekuningan, misalnya. Ini termasuk keputihan selama kehamilan. Apakah berbahaya?
Berikut Popmama.com merangkum informasi seputar cairan vagina berwarna kekuningan saat hamil, dilansir dari Firstcry:
Apa itu Cairan Kekuningan yang Keluar dari Vagina?
Lonjakan kadar hormon selama kehamilan termasuk juga dalam hal peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini menyebabkan aliran darah tambahan ke vagina yang menyebabkan keputihan (keluarnya cairan dari vagina selama kehamilan). Keputihan ini terdiri dari sekresi dari serviks serta vagina, flora bakteri normal dari dinding vagina, dan sel-sel tua vagina. Jumlah dan frekuensi keputihan berbeda pada setiap perempuan.
Editors' Pick
Apakah Cairan Tersebut Normal selama Kehamilan?
Keputihan adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan vagina dengan membuang sel-sel mati dan bakteri yang ada di sekitarnya supaya vagina tetap bersih dan sehat. Keputihan, peningkatan jumlah lendir vagina, adalah gejala kehamilan yang umum. Jumlah cairan yang dilepaskan akan mencapai puncaknya selama trimester ketiga.
Jika cairan yang keluar dari vagina berbau tidak sedap dan berwarna gelap, segera konsultasikan ke dokter.
Penyebab Cairan Vagina Berwarna Kekuningan
Selain kadar estrogen yang tinggi, ada beberapa penyebab lain dari cairan vagina berwarna kuning yang dialami saat Mama hamil. Dominasi estrogen, salah satunya. Dengan tingkat estrogen yang tinggi itu artinya jumlah keputihan pun meningkat. Faktor penyebab lain peningkatan kadar estrogen adalah kelebihan lemak tubuh, stres, pola makan rendah serat, atau bahkan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Faktor lain yang turut berpengaruh menyebabkan cairan vagina berwarna kekuningan adalah infeksi jamur yang sering terjadi selama trimester kedua kehamilan. Ini dikarenakan hormon yang memengaruhi tingkat pH vagina, sehingga menumbuhkan jamur yang disebut dengan Candida albicans. Infeksi ini menyebabkan keluarnya cairan kental, putih, berbau tidak sedap, vagina gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada vulva. Warna lendir mungkin berbeda pada setiap orang.
Bakterial vaginosis juga diduga menjadi penyebab keluarnya cairan kekuningan dari vagina selama kehamilan. Jumlah bakteri jahat lebih banyak melebihi jumlah yang baik sehingga terjadilah bakterial vaginosis.
Yang terakhir adalah penyakit menular seksual (PMS). Penyebab paling umum dari keputihan yang tidak normal adalah akibat penyakit menular seksual. PMS menimbulkan risiko yang sangat tinggi bagi ibu dan bayinya. PMS utama yang menyebabkan keputihan abnormal ini adalah trikomoniasis, klamidia, dan gonore.
Bagaimana Pengobatan yang Dilakukan?
Ada berbagai tindakan yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat cairan vagina berwarna kekuningan ini, antara lain:
- Menggunakan panty liner untuk menyerap cairan jika tidak disebabkan oleh infeksi
- Menjaga kebersihan area vagina
- Bersihkan vagina dari depan ke belakang. Bila dilakukan dari arah sebaliknya dapat menyebabkan kuman berkumpul di vagina
- Kenakan celana dalam katun untuk membuat area vagina lebih nyaman dan menambah sirkulasi udara. Hindari pemakaian celana dalam berbahan sintetis
- Hindari penggunaan sabun beraroma, penggunaan pembalut dan panty liner dalam waktu lama, semprotan kebersihan, dan celana ketat
- Hindari melakukan douching karena dapat mengganggu flora bakteri normal vagina dan meningkatkan potensi terjadinya infeksi
Kapan Saatnya ke Dokter?
Selain penyebab yang disebutkan di atas, jika Mama mencurigai kemungkinan terinfeksi PMS lain, seperti rasa terbakar di area vagina, gatal, iritasi, cairan vagina berwarna abu-abu, hijau, kuning, dengan bau tidak sedap, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Jika Mama menemukan cairan vagina yang berwarna putih, krem, atau kuning muda dengan konsistensi seperti putih telur, ini adalah hal yang normal. Tetapi jika cairan yang keluar dari vagina berwarna aneh dan mengeluarkan bau busuk, penting untuk segera menindaklanjutinya dengan mengambil tindakan medis.
Semoga informasi mengenai munculnya cairan kekuningan dari vagina saat hamil ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Hindari 6 Makanan Penyebab Keputihan saat Hamil
- Normalkah Mengalami Keputihan Berwarna Cokelat saat Hamil Tua?
- Bisa Berbahaya, Ini Penyebab Keputihan Berwarna Hijau saat Hamil Tua!