Nyeri di Sekitar Pusar saat Hamil, Apa Penyebabnya Ya?
Rasa sakitnya bikin tidak nyaman deh
9 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan mengubah tubuh mama. Momen menakjubkan ini selalu disertai serangkaian gejala fisik. Beberapa terasa menyenangkan, seperti tendangan lembut bayi dalam kandungan yang terasa geli. Beberapa terasa cukup menyentak. Namun, beberapa yang lain menimbulkan rasa yang sangat tak nyaman.
Nyeri di bagian pusar merupakan salah satu keluhan yang seringkali dialami para ibu hamil. Rasa nyerinya menyerang tiba-tiba, apalagi jika Mama tak sengaja melakukan gerakan mendadak atau tidak terkendali seperti batuk atau bersin.
Lalu, apa sebetulnya penyebab rasa nyeri di bagian pusar saat hamil? Apakah ini tanda bahaya?
Berikut Popmama.com merangkum fakta mengenai nyeri di pusar saat hamil, dilansir dari Livestrong:
Nyeri di Sekitar Pusar saat Hamil, Apa Penyebabnya Ya?
Hormon-hormon mama berfluktuasi selama kehamilan, terutama pada trimester awal. Hormon ini turut memengaruhi metabolisme tubuh, misalnya melambatnya pencernaan. Padahal, janin bergantung pada ibunya untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh-kembangnya.
Pencernaan yang lebih lambat memang akan lebih efisien dalam mengekstraksi setiap kalori dari makanan yang dikonsumsi mama. Namun, pencernaan yang lambat juga mengekstraksi lebih banyak air dari makanan yang dicerna. Ini menyebabkan sembelit yang membuat rasa tak nyaman pada perut.
Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari rasa kembung, gas dalam lambung yang meningkat, hingga nyeri pada perut yang biasanya menyebabkan rasa tak nyaman di sekitar bagian bawah pusar.
Editors' Pick
Kram Perut yang Menyakitkan
Rahim mulai mempersiapkan pertumbuhan janin, bahkan sebelum janin benar-benar bertumbuh dan meregangkan rahim mama. Kondisi ini mengakibatkan peregangan lapisan uterus yang jauh melebihi dari apa yang terjadi setiap bulan saat menstruasi normal.
Akibat dari peregangan rahim ini, terjadi peningkatan aliran darah ke panggul. Proses ini dapat mengiritasi organ panggul dan kandung kemih sehingga terjadi kram. Kedua gangguan ini juga menimbulkan rasa sakit yang tak nyaman di sekitar pusar bagian bawah. Tetapi, umumnya gejala-gejala akibat kongesti panggul ini akan berkurang dengan sendirinya pada akhir trimester pertama.