Nyeri pada Tulang Belakang saat Hamil, Berbahayakah?
Rasa nyeri yang terasa menusuk sumsum tulang belakang ini disebut sciatica
19 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki trimester kedua hingga ketiga, bayi di dalam kandungan mama semakin tumbuh besar. Seiring pertumbuhannya, ruang gerak di dalam kandungan pun terasa makin sempit baginya. Maka di masa-masa ini seringkali Mama merasakan rasa sakit karena tekanan di beberapa area tubuh. Salah satunya adalah tulang belakang.
Nyeri pada tulang belakang akibat desakan bayi dalam kandungan disebut sciatica. Kondisi ini mungkin membuat Mama stres karena ketika terjadi, rasanya sangat menyakitkan dan membuat tidak nyaman. Tapi Mama tak sendiri, faktanya, lebih dari 50 persen ibu hamil di seluruh dunia mengalami hal ini.
Berbahayakah sciatica yang terjadi ketika hamil? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi nyeri tulang belakang saat hamil, dilansir dari Motherly:
Apa itu Sciatica?
Saraf sciatic adalah saraf terpanjang yang terdapat pada tubuh manusia. Saraf ini dimulai dari bagian tulang belakang, melewati bokong dan turun hingga ke belakang kaki, sampai ke jari-jari kaki.
Nyeri tulang belakang saat hamil terjadi ketika bayi yang sedang tumbuh menekan tulang belakang, menyebabkan kompresi saraf linu yang terasa di panggul. Rasa nyerinya begitu tajam menusuk di sekitar kaki, bokong, hingga betis.
Editors' Pick
Ciri-Ciri Nyeri Tulang Belakang
Sciatica atau nyeri tulang belakang saat hamil seringkali dikeluhkan sebagai rasa sakit menyerupai ditusuk jarum panas. Jadi, bisa dibayangkan rasa sakitnya yang sungguh menyiksa.
Nyeri sumsum tulang belakang ini cukup membingungkan karena memang rasa nyeri biasa dirasakan ibu hamil yang membawa beban ekstra di tubuhnya. Tetapi apabila Mama merasakan sakit yang menusuk atau kebas bersamaan dengan rasa sakit tersebut, bisa jadi Mama memang benar mengalami sciatica.
Apabila merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter ya, Ma.