Bisa Sebabkan Infeksi, Ini Bahaya Mengenakan Pakaian Ketat saat Hamil
Efeknya bukan hanya sekadar bikin begah lho, Ma
9 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil mengubah berbagai hal dalam hidup mama. Yang tak dapat dipungkiri, tentu saja, bentuk tubuh. Bentuk tubuh mama akan berubah, mungkin akan bertambah beberapa kali lipat hingga akhirnya melahirkan.
Sebagian dari Mama mungkin merasa masih nyaman-nyaman saja dengan ukuran tubuh yang membesar dan tetap menggunakan pakaian-pakaian yang sama dengan saat sebelum hamil. Ada yang masih muat dan nyaman dikenakan. Tetapi ada juga yang sudah ketat sehingga menekan di beberapa bagian tubuh ketika dipakai.
Kalau sudah begini, jangan dipaksa ya, Ma. Memakai pakaian yang ketat ketika hamil dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Berikut Popmama.com merangkum bahaya memakai pakaian ketat saat hamil, dilansir dari Livestrong:
1. Heartburn
The California Pacific Medical Center's Women & Infants Center menemukan bahwa mengenakan pakaian ketat, terutama di bagian pinggang, dapat menyebabkan heartburn. Heartburnatau refluks asam adalah ketidaknyaman yang umum terjadi selama kehamilan.
Heartburnmuncul karena keterlambatan pencernaan akibat peningkatan progesteron dalam tubuh selama kehamilan. Tekanan dari pakaian yang ketat juga mendorong perut dan memaksa isinya naik ke dada, sementara secara alami rahim mama dan bayi sedang bertumbuh pula. Inilah penyebab Mama mengalami heartburn.
Editors' Pick
2. Infeksi jamur
The American Pregnancy Association menemukan efek lain dari mengenakan pakaian ketat adalah meningkatnya infeksi jamur pada vagina. Ibu hamil mengalami peningkatan sekresi vagina selama kehamilan.
Kondisi ini, dikombinasikan dengan pakaian dalam yang ketat, bisa menciptakan habitat yang sempurna untuk jamur berkembangbiak secara alami pada vagina. Akibatnya, jumlah jamur yang meningkat dapat menyebabkan infeksi.
3. Rasa sakit dan nyeri
Mengenakan pakaian ketat bisa menyebabkan rasa sakit di sejumlah area tubuh selama kehamilan. Antara lain perut, dada, dan lengan.
Ketika hamil, ukuran payudara mama akan membesar. Mengenakan bra yang ketat dapat menimbulkan rasa sakit pada payudara, di bawah lengan, dan punggung. Saat mendekati persalinan, payudara mama mungkin lebih rentan terhadap rasa sakit atau komplikasi dari bra yang ketat. Ini karena payudara sedang bersiap untuk menyusui ketika bayi lahir.
Tekanan pada payudara dalam waktu lama dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat, bahkan sebelum seorang mama menyusui. Dampaknya bisa berupa rasa sakit dan kemerahan pada kulit.
4. Sirkulasi udara yang terhambat
Pada awal kehamilan, pembuluh darah mama juga turut berkembang. Hal ini terjadi sebagai persiapan peningkatan volume darah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan plasenta dan bayi.
Sebelum volume darah bertambah untuk mengisi pembuluh darah, Mama dapat mengalami hipotensi, atau tekanan darah rendah, dengan mudah. Contohnya saat berdiri dengan cepat dari posisi berlutut, duduk atau berbaring.
Pakaian ketat di anggota badan, seperti lengan dan paha, dapat menghambat sirkulasi darah dan membuat sensasi mati rasa atau kesemutan.
Selama hamil, Mama dianjurkan menggunakan pakaian yang longgar dan sebaiknya tidak mengenakan jeans atau celana dengan resleting atau kait. Lebih nyaman mengenakan daster, rok terusan, atau celana dengan karet besar yang dilapisi kain lembut agar tidak menekan, terutama pada bagian perut.
Semoga informasi mengenai bahaya memakai pakaian ketat saat hamil ini bermanfaat untuk menambah wawasan mama dalam menjaga kesehatan selama kehamilan ya.
Baca Juga:
- Saat Hamil Jangan Beli Baju Baru, Mix And Match Saja Outfit di Lemari!
- Agar Nyaman Bergerak, 5 Model Baju Ini Sebaiknya Dihindari Saat Hamil
- 5 Pilihan Model Baju Renang untuk Ibu Hamil