Penting, Ketahui Tanda-Tanda Janin Mengalami Kelebihan Berat Badan
Berat badan janin meningkat harus diwaspadai karena dapat sebabkan komplikasi
28 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu indikator kehamilan yang sehat adalah kenaikan berat badan janin dari minggu ke minggu. Meskipun kenaikan berat badan janin adalah perkembangan yang baik, tetapi kelebihan berat badan janin patut diwaspadai. Hal ini dapat menyebabkan tumbuh kembang janin yang terganggu ketika bayi sudah lahir dan berbahaya bagi kesehatannya di masa depan.
Lalu, seperti apa sih tanda janin kelebihan berat badan? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Stanford Childrens:
Seperti Apakah Janin yang Mengalami Kelebihan Berat Badan?
Kelebihan berat badan janin atau disebut dengan large gestational age (LGA) digunakan untuk menggambarkan bayi baru lahir yang beratnya lebih dari yang seharusnya dibandingkan dengan usia minggu kehamilan. Janin disebut besar menurut usia kehamilan, jika beratnya lebih dari 9 dari 10 bayi (persentil ke-90) atau lebih dari 97 dari 100 bayi (persentil ke-97) pada usia kehamilan yang sama.
Ukuran kelebihan berat badan janin ini memang tidaklah sama pada tiap wilayah. Tetapi secara umum rentang normal untuk berat lahir tak hanya didasarkan pada angka berat badan semata, melainkan juga dilihat dari latar belakang etnis keluarga.
Penyebab Janin Kelebihan Berat Badan
Beberapa janin memiliki berat badan lebih daripada yang lainnya karena faktor orangtua yang juga punya genetik cenderung besar. Orangtua dapat mewariskan sifat ini kepada anak-anaknya.
Berat badan janin yang tinggi juga dapat dikaitkan dengan akumulasi kenaikan berat badan sang Mama yang bertambah selama kehamilan. Perempuan yang mengalami kenaikan berat badan yang banyak saat hamil seringkali mengandung dan melahirkan bayi yang besar untuk usia kehamilannya.
Selain kedua hal di atas, diabetes pada ibu hamil adalah penyebab paling umum dari janin dengan berat badan berlebih. Ketika seorang ibu hamil memiliki gula darah tinggi, ia bisa mewariskannya kepada bayinya. Sebagai respon dari tingginya gula darah tersebut, tubuh bayi memproduksi insulin. Semua gula ekstra dan insulin ekstra yang diproduksi dapat menyebabkan pertumbuhan yang cepat dan timbunan lemak sehingga berat badan janin pun meningkat pesat.
Editors' Pick
Tanda-Tanda Janin Kelebihan Berat Badan
Secara umum, berat badan janin normal hingga mendekati saatnya dilahirkan adalah sekitar 3,2 kg - 3,4 kg. Janin dianggap mengalami kelebihan berat badan jika beratnya lebih dari 4 kg ketika dilahirkan. Kondisi ini disebut dengan bayi makrosomia.
Tanda janin kelebihan berat badan juga bisa diketahui saat pemeriksaan USG. Dokter akan melihat apakah berat badan janin sudah sesuai dengan usia kehamilan. Kelebihan berat badan terjadi saat berat badan janin lebih besar dibandingkan usia kehamilan mama.
Diagnosis Awal Janin Kelebihan Berat Badan Lewat Pemeriksaan Ketinggian Puncak Rahim
Janin yang kelebihan berat badan dapat diketahui sebelum lahir. Selama kehamilan, ukuran janin bisa diperkirakan lewat berbagai cara. Ketinggian puncak rahim mama dapat diukur dari tulang kemaluan. Pengukuran dalam sentimeter ini biasanya dikaitkan dengan jumlah minggu kehamilan setelah minggu ke-20.
Apabila pengukuran menunjukkan hasil yang tinggi selama beberapa minggu, kemungkinan janin ukurannya lebih besar dari yang seharusnya.
Pemeriksaan Lanjutan untuk Janin yang Kelebihan Berat Badan
Selain mengukur ketinggian puncak rahim, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih menyeluruh melalui USG. Lewat USG, dokter mendapatkan gambaran ukuran, berat badan, dan bentuk tubuh janin secara lebih akurat. Pengukuran menggunakan USG ini meliputi ukuran kepala, pinggang (perut), dan tulang kaki bagian atas, untuk melihat seberapa pesatnya janin bertumbuh.
Indikator lain yang digunakan dokter untuk memastikan kelebihan berat badan janin adalah pertambahan berat badan sang Mama. Apabila sang Mama mengalami pertambahan berat badan yang sangat banyak, hal ini dapat memicu janin kelebihan berat badan pula.
Bahaya Komplikasi Janin Kelebihan Berat Badan
Janin yang mengalami kelebihan berat badan rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah masalah pernapasan yang disebut sindrom gangguan pernapasan. Ia juga berisiko menghirup mekonium (feses pertama) ke dalam paru-paru saat persalinan.
Selain masalah pernapasan, janin yang kelebihan berat badan dan berukuran besar berisiko mengalami cedera lahir, seperti patah tulang selangka atau kerusakan saraf pada lengan. Masalah ini memerlukan penanganan intenstif, terutama untuk bayi yang lahir dengan berat badan di atas 4,5 kg.
Masalah lain yang mengintai janin yang kelebihan beraat badan adalah ia memiliki jumlah sel darah merah berlebihan atau disebut polisitemia. Ketika sel darah merah ini rusak, hati mungkin tidak dapat mengatasi peningkatan bilirubi yang perlu dikonjugasi. Akibatnya, tingginya kadar bilirubin dalam darah mengakibatkan penyakit kuning.
Nah, demikian pemaparan mengenai tanda janin kelebihan berat badan. Pastikan Mama selalu memeriksakan kandungan secara berkala untuk mengetahui kondisi janin ya.
Baca juga:
- Apa Itu Makrosomia? Ini Penyebab Risiko Melahirkan Bayi Besar
- Ini 7 Buah yang Aman bagi Ibu Hamil Penderita Diabetes
- Cegah Diabetes! Ini 7 Daftar Makanan Rendah Gula untuk Ibu Hamil