Waspada, Hipertensi saat Hamil Bisa Berdampak Jangka Panjang
Pengaruhnya sangat besar terhadap fungsi kognitif
18 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa kehamilan ada hal-hal yang tak terduga yang mungkin saja terjadi di luar dugaan kita. Tak terkecual penyakit-penyakit yang tiba-tiba muncul di masa kehamilan. Tekanan darah tinggi, misalnya.
Tekanan darah tinggi tidak dapat disepelekan begitu saja. Dampaknya sangat besar terhadap kehamilan, nyawa sang Mama, hingga efek jangka panjang terhadap kesehatan mama. Popmama.com merangkum hal-hal yang penting Mama ketahui seputar hipertensi di masa kehamilan dan efek jangka panjangnya, dilansir dari Very Well Family:
Hipertensi di Masa Kehamilan Membuat Memori Menurun
Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko penurunan daya ingat di kemudian hari. Sebuah studi yang diterbitkan di Neurology, jurnal medis terbitan American Academi of Neurology, menunjukkan bahwa ibu hamil yang didiagnosis dengan hipertensi gestasional atau preeklampsia pada trimester kedua kehamilan, lebih rentan terhadap memori dan kemampuan menyerap informasi 15 tahun kemudian.
Editors' Pick
Fungsi Kognitif yang Terdampak Oleh Tekanan Darah Tinggi
Sebuah studi mengamati 596 perempuan sekitar 15 tahun pasca kehamilan. Sebanyak 18 persen perempuan dalam studi tersebut pernah mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan mereka. Sedangkan sisanya memiliki tekanan darah yang normal selama kehamilan.
Peneliti melakukan serangkaian tes untuk menilai fungsi kognitif mereka, kemudian membandingkan hasilnya. Ditemukan bahwa kemampuan kognitif antara kedua kelompok itu serupa ketika semua variabel dipertimbangkan. Tetapi, memori dan pembelajaran verbal pada perempuan yang pernah mengalami hipertensi di masa kehamilan, lebih buruk.
Penelitian ini hanya menunjukkan kekurangan minor dalam memori dan pembelajaran verbal. Perlu untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap peserta yang sama di kemudian hari untuk menilai apakah gangguan hipertensi kehamilan mempengaruhi risiko jangka panjang demensia atau penurunan kognitif di masa depan.
Gangguan Hipertensi Kehamilan
Dalam studi di atas, gangguan hipertensi kehamilan ada dua jenis. Yaitu hipertensi gestasional dan preeklampsia.
- Hipertensi gestasional: Diawali dengan tekanan darah di atas 140/90 setelah usia kehamilan 20 minggu, tanpa adanya protein dalam urine.
- Pre-eklampsia: Diawali dengan tekanan darah di atas 140/90 setelah usia kehamilan 20 minggu, dengan adanya protein dalam urine.
Bagaimana Hipertensi di Masa Kehamilan Memengaruhi Penurunan Fungsi Kognitif?
Menurut American Heart Association, tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah karena membuatnya menjadi kurang elastis. Kehilangan elastisitas pembuluh darah ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil, endapan plak untuk menyembuhkan ruptur ini, dan penyempitan pembuluh darah selanjutnya.
Jika semua hal ini terjadi, maka pembuluh darah kurang mampu membawa darah dan oksigen yang kaya nutrisi ke organ-organ vital, termasuk otak.
Mencegah Dampak Jangka Panjang Hipertensi di Masa Kehamilan
Apabila Mama pernah mengalami hipertensi di masa kehamilan, berikut ini adalah hal-hal yang bisa Mama lakukan untuk melindungi kesehatan kognitif mama secara jangka panjang:
- Mengelola berat badan yang sehat
- Mengonsumsi makanan yang menyehatkan otak, seperti alpukat, salmon, sayuran hijau, ubi, teh hijau, dan lain-lain
- Minum suplemen bernutrisi yang mengandung asam lemak omega-3, vitamin D, asam folat, dan vitamin B
- Memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh dengan banyak minum air putih
- Istirahat dan tidur yang cukup
- Menghindari stres dan mengobati depresi jika memiliki kecenderungan ini
- Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari
- Memperbanyakan aktivitas yang merangsang mental dan kognitif
Itulah beberapa dampak jangka panjang hipertensi saat hamil. Jika saat ini Mama sedang hamil atau pasca persalinan, sangat penting memerhatikan tekanan darah dan kesehatan jantung mama. Tips-tips di atas dapat Mama ikuti. Tetapi kami tetap menyarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kesehatan kardiovaskular selama kehamilan dan mengobati hipertensi yang diderita untuk mengurangi risiko dampak jangka panjang.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Hipertensi saat Kehamilan Sangat Berbahaya, Ini 3 Cara Mencegahnya
- Tekanan Darah Tinggi pada Kehamilan Rentan Gangguan Kardiovaskular
- Ibu Hamil dengan Diabetes Meningkatkan Risiko Melahirkan Bayi Autisme