Aritmia Janin: Diagnosis, Penyebab, dan Pengobatan
Aritmia janin merupakan kondisi ketika detak jantung janin tidak normal
29 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan janin dalam kandungan tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan, ada kalanya terdapat masalah yang terjadi pada janin. Salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah aritmia janin.
Aritmia janin merupakan kondisi ketika detak atau ritme jantung janin tidak normal. Jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Menurut sebuah artikel di Indian Pacing and Electrophysiology Journal, detak jantung janin normal berkisar antara 110 dan 160 denyut per menit (bpm).
Jika berdenyut lebih atau kurang dari kisaran normal, maka ini dapat mengindikasikan bahwa janin mengalami aritmia.
Untuk informasi lebih lanjut, berikutPopmama.comtelah rangkum dari Medical News Today tentang aritmia janin, mulai dari diagnosis, penyebab, dan pengobatannya. Yuk, kita simak sama-sama!
Penyebab Aritmia Janin
Penyebab aritmia pada janin secara umum disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi kafein selama kehamilan dapat menyebabkan aritmia pada janin
- Kelainan struktural di dalam jantung janin
- Terdapat masalah pada jalur listrik jantung janin
- Kelainan jantung bawaan
- Adanya gangguan pada pembuluh darah
- Ketidakseimbangan elektrolit
Editors' Pick
Bagaimana Artimia Janin dapat Didiagnosis?
Janin yang mengalami aritmia umumnya akan diketahui melalui USG. Jika saat dilakukan USG dokter mencurigai janin mengalami aritmia, maka dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes ekokardiogram janin.
Ekokardiogram janin atau (fECG) merupakan tes yang memungkinkan ahli jantung anak untuk melihat struktur jantung janin melalui gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Ekokardiogram aman untuk dilakukan, dan tes ini biasanya hanya berlangsung antara 45 hingga 120 menit tergantung pada kompleksitas jantung janin.
Selain itu, aritmia janin juga dapat dideteksi melalui Fetal Magnetocardiography (fMCG). Tes ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang jantung janin daripada tes Ekokardiogram.
Fetal Magnetocardiography ini adalah teknik noninvasif untuk merekam medan magnet yang dihasilkan oleh aktivitas listrik jantung janin.
Dokter mulai dapat melakukan tes fMCG untuk membantu mendiagnosis aritmia jantung pada janin di minggu ke-20 kehamilan.