Memeriksakan kandungan menjadi salah satu hal yang peting dilakukan oleh ibu hamil. Hal ini ditujukan agar ibu hamil dapat mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri dan janin di dalam kandungan.
Saat melakukan pemeriksaan kehamilan, dokter umumnya akan melakukan USG untuk mengetahui kondisi janin secara menyeluruh. USG dilakukan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menunjukkan gambar janin di dalam rahim.
Lalu, bagaimana jika ibu hamil tidak melakukan tes USG selama kehamilan? Apakah tetap bisa mengetahui kondisi janin di dalam kandungan?
Nah, sebetulnya Mama tetap bisa mengetahui kondisi janin tanpa USG dengan melakukan cara tertentu dan memeriksa ciri janin sehat secara rutin di rumah.
Berat badan yang bertambah selama kehamilan bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui janin sehat tanpa USG.
Dari trimester pertama hingga trimester ketiga kehamilan, rata-rata ibu hamil mengalami kenaikan berat badan antara 11,5 hingga 16 kilogram. Jadi dapat dikatakan bahwa setiap trimester, ibu hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 500 gram atau satu hingga dua kilogram setiap minggunya.
Kenaikan berat badan saat hamil ini berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi saat dalam kandungan, Ma. Selain itu, kenaikan berat badan saat hamil juga berperan untuk mempersiapkan kebutuhan energi saat ibu hamil melahirkan dan saat menyusui.
2. Memperhatikan perubahan ukuran perut
Freepik/tirachardz
Berat badan janin di dalam kandungan tentunya akan bertambah seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Pada umumnya, janin bertambah besar sekitar dua inci setiap bulannya.
Ketika janin sehat dan ukurannya bertambah besar, maka otomatis perut mama pun akan bertambah besar, terutama ketika memasuki trimester tiga.
Namun, perlu diketahui juga bahwa perut ibu yang membesar juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti misalnya karena pertambahan volume air ketuban, Ma.
Editors' Pick
3. Ada gerakan janin
Freepik/Partystock
Pada awal kehamilan, bayi sebenarnya sudah mulai bergerak, tetapi pergerakannya masih sangat kecil sehingga belum terasa.
Lalu, setelah lima bulan kehamilan, biasanya bayi akan mulai aktif bergerak dan pergerakannya tersebut akan terasa oleh Mama.
Pada usia enam bulan kehamilan, janin akan bergerak ketika ia merespons suara, dan saat tujuh bulan, janin akan merespons rangsangan, seperti suara, rasa sakit, dan cahaya.
Pada akhir bulan kedelapan, bayi akan lebih sering menendang. Namun, di bulan kesembilan, pergerakan janin menjadi berkurang karena ruang dalam rahim yang lebih sempit.
Nah, mengetahui adanya pergerakan janin ini menjadi cara untuk memastikan janin tumbuh dengan sehat tanpa USG. Selain itu, janin yang bergerak juga menandakan jantung bayi dalam keadaan sehat.
4. Memantau detak jantung bayi
Freepik/valuavitaly
Salah satu tanda bahwa janin di dalam kandungan sehat adalah jika detak jantung janin dalam kondisi stabil. Detak jantung janin yang sehat adalah antara 110 hingga 160 per menit.
Jika tidak melakukan USG, Mama bisa memantau detak jantung bayi dengan melakukan Fetal Nonstress Test (NST). Tes ini memungkinkan dokter untuk memantau detak jantung bayi dan memberikan informasi tentang potensi risiko komplikasi, bila ada.
Tes ini umumnya bisa dilakukan pada trimester ketga atau setelah usia kemahilan masuk di minggu ke-28. Tes NST ini pun aman dilakukan dan tidak menimbulkan risiko fisik bagi Mama dan janin.
Selain melakukan tes NST, biasanya dokter juga bisa memantau detak jantung bayi dengan hanya menggunakan stetoskop.
5. Tidak mengalami pendarahan
Freepik/Valeria_aksakova
Tidak mengalami pendarahan selama kehamilan bisa menjadi salah satu tanda janin sehat. Apabila seorang ibu hamil mengalami pendarahan di awal kehamilan, itu bisa menjadi tanda keguguran. Sementara pendarahan di akhir kehamilan bisa menjadi tanda adanya gangguan pada plasenta.
Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa tidak mengalami pendarahan selama kehamilan berarti janin dalam kandungan sehat.
6. Memperhatikan frekuensi buang air kecil
Freepik/Gpointstudio
Saat janin sehat dan bertambah besar, kantung kemih yang berada di bawah rahim akan tertekan dan kemudian akan menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil.
Perasaan ingin buang air kecil lebih sering ini bersifat sementara dan akan hilang beberapa minggu setelah bayi lahir.
Itu tadi6 cara mengetahui janin sehat tanpa USG. Meski bisa mengetahui janin sehat tanpa USG, sebaiknya tetap rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan dan setidaknya melakukan beberapa kali USG selama kehamilan untuk memastikan kehamilan mama berjalan dengan lancar dan sehat.