Prediksi Jenis Kelamin Bayi dengan Teori Ramzi, Apakah Akurat?
Benarkah Mama bisa mengetahui jenis kelamin bayi dari lokasi plasenta?
24 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jenis kelamin bayi biasanya bisa diketahui melalui USG di minggu ke-18 hingga minggu ke-20 kehamilan. Sebelum memasuki waktu tersebut sulit untuk ibu hamil mengetahui jenis kelamin janin yang dikandungnya.
Namun tak sedikit orangtua yang tidak sabar untuk mengtahui jenis kelamin bayi dan melakukan beberapa tebakan dengan menggunakan teori-teori yang beredar.
Salah satu teori yang terkenal untuk memprediksi jenis kelamin bayi adalah Teori Ramzi. Teori ini menyatakan bahwa orangtua bisa mengetahui jenis kelamin bayi di minggu ke-6 kehamilan berdasarkan lokasi plasenta.
Lalu apakah memprediksi jenis kelamin bayi dengan Teori Ramzi ini akurat? Untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.comtelah rangkum informasinya untuk Mama. Yuk, disimak!
Editors' Pick
Apa itu Teori Ramzi?
Sesuai dengan namanya, Teori Ramzi merupakan sebuah teori yang dikembangkam oleh Dr. Saam Ramzi Ismail untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
Teori ini dikembangkan oleh Dr. Saam Ramzi Ismail, setelah ia melakukan penelitian yang melibatkan lebih dari 5000 ibu hamil.
Dalam penelitian tersebut, Dr Ismail mencoba untuk menentukan apakah ada hubungan antara jenis kelamin bayi dengan bagaimana dan di mana plasenta terbentuk.
Hasilnya, ia menyatakan bahwa jenis jelamin bayi dapat diketahui melalui posisi plasenta yang terlihat melalui USG di minggu ke-6 kehamilan.
Konon, bila posisi plasenta berada di sebelah kanan rahim maka jenis kelamin bayi adalah laki-laki. Sedangkan plasenta yang berada di sebelah kiri, maka bayi berjenis kelamin perempuan.
Prediksi Jenis Kelamin Bayi dengan Teori Ramzi, Apakah Akurat?
Meski teori ini sangat terkenal, sayangnya belum ada penelitian lain yang mendukung Teori Ramzi. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang penggunaan penempatan plasenta untuk memprediksi jenis kelamin bayi di enam minggu kehamilan.
Alih-alih didukung, teori ini ternyata dibantah oleh sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan dalam jurnal Ultrasound in Obstetrics & Gynecology.
Penelitian tersebut menguji Teori Ramzi dan tidak menemukan hubungan antara lokasi plasenta dan jenis kelamin bayi.
Organisasi medis profesional, termasuk American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bahkan tidak mengakui Teori Ramzi.
"Sangat tidak mungkin bahwa lokasi plasenta dapat memberikan indikasi jenis kelamin janin," ucap seorang juru bicara ACOG.