Seperti Apa Perlindungan Virus Corona bagi Ibu Hamil dan Menyusui?
Ternyata ibu hamil dan menyusui juga bisa terpapar virus
18 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi virus corona di Indonesia telah ditetapkan sebagai bencana darurat nasional karena penyebaran virus yang begitu cepat dan sulit dikendalikan. Per tanggal 17 Maret 2020, kasus pasien positif corona di Indonesia telah bertambah menjadi 134 orang.
Imunitas tubuh yang rendah dapat membuat seseorang mudah terpapar virus ini terlebih bagai anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI JAYA) menyerukan keamanan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak dari penyebaran covid-19 di Indonesia.
Perempuan hamil dan bayi baru lahir seharusnya dianggap sebagai yang berisiko terhadap paparan virus sehingga dibutuhkan strategi yang fokus pada pencegahan dan manajemen Infeksi virus corona ini.
Melalui siaran pers yang Popmama.com terima, "Berdasarkan beberapa contoh kasus penanganan Coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus Covid-19, bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum," tertulis dalam keterangan pres release pada Selasa (17/3).
1. Ibu hamil dan ibu menyusui perlu meningkatkan imunitas tubuh
dr. Ulul Albab, SpOG, selaku Sekjen POGI Jaya mengatakan, meski masih belum diumumkan adanya kasus ibu hamil dan ibu menyusui di Indonesia yang terpapar virus corona, namun dua kelompok ini tetap perlu waspada dengan cara meningkatkan imunitas tubuh.
"Ibu hamil dan ibu menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat perubahan hormonal, sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," ujarnya.
Editors' Pick
2. Segera konsultasi ke dokter bila mengalami gejala infeksi virus
dr. Ulul juga menegaskan, ketika ibu hamil dan menyusui mengalami gejala flu atau gejala yang sama seperti virus covid-19, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan dan sekaligus meminta melakukan pengecekan virus.
Jika gejala terinfeksi virus diketahui lebih awal, maka dokter akan merekomendasikan perawatan dengan tepat bagi pasien untuk mencegah terjadinya pemaparan virus lebih lanjut.
Selain itu, dr. Ulul juga meminta agar pihak rumah sakit memperhatikan keselamatan para tenaga medis yang sedang hamil saat bertugas.
Prioritas peralatan keselamatan harus diutamakan bagi para tenaga medis yang sedang hamil tersebut.
3. Segera atur jadwal persalinan bagi ibu hamil dengan dugaan infeksi virus
Meski begitu, dalam penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan oleh Royal College (Kebidanan dan Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris) serta Health Protection Scotland (Lembaga Perlindungan Kesehatan di Skotlandia), sampai saat ini masih belum ditemukan adanya virus yang menular ke bayi selama masa kehamilan.
Namun, sebagai upaya pencegahan, ibu hamil yang memiliki dugaan atau telah dinyatakan terinfeksi virus corona sebaiknya segera menemui dokter kandungan untuk mengatur rencana kelahiran bayi.
Selain itu, hingga kini belum ditemukan adanya bukti bahwa virus dapat terbawa dalam ASI, sehigga bayi tetap dapat merasakan manfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan virus melalui ASI tersebut.
4. Melakukan terapi suportif kehamilan bagi ibu yang terinfeksi virus
dr. Ulul juga menyarankan agar ibu hamil dengan dugaan atau terkonfirmasi infeksi virus corona harus segera diobati dengan terapi suportif, tentunya dengan mempertimbangkan adaptasi fisiologis kehamilan.
Sedangkan, persalinan darurat dan keputusan darurat lainnnya didasarkan pada beberapa faktor diantaranya, usia kehamilan, kondisi ibu, dan stabilitas janin.
"Konsultasi dengan spesialis kebidanan, neonatal, dan perawatan intensif (tergantung pada kondisinya) sangat lah penting," kata dr. Ulul.
5. Rekomendasi keselamatan ibu hamil dan menyusui agar mengurangi risiko paparan virus corona
Supaya terhindar dari kemungkinan terkena infeksi virus corona, berikut adalah rekomendasi keselamatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui agar tidak terpapar virus corona.
- Mengonsumsi makanan bergizi dan sehat serta konsumsi vitamin bagi ibu hamil.
- Hindari keluar rumah apabila tidak diperlukan. Bila harus keluar rumah, kenakan pakaian tertutup dan gunakan masker. Setelah kembali ke rumah, segera bersihkan badan dengan mandi, dan jangan mendekati anak terlebih dahulu.
- Hindari berada di keramaian. Usahakan tetap menjaga jarak satu sama lain apabila berada di keramaian.
- Apabila ibu menyusui mengalami gejala flu dan demam saat memberikan ASI, sebaiknya jangan memberikan ASI secara langsung, melainkan dipompa terlebih dahulu dan diberikan melalui peralatan lain (sendok, dot botol, dll).
- Segera periksakan diri ke dokter jika merasa kurang sehat dan memiliki gejala mirip flu.
- Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai tindakan pencegahan lainnya yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh saat hamil maupun menyusui.
Itulah yang perlu diperhatikan bagi kesehatan ibu hamil dalam pencegahan tertular dari virus corona. Hal ini juga perlu diperhatikan bagi ibu menyusui.
Baca juga:
- Ibu Menyusui Terinfeksi Virus Corona, Apakah Boleh Memberikan ASI?
- Dampak Virus Corona pada Ibu Hamil yang Perlu Mama Tahu
- Takut dengan Virus Corona, Perempuan Ini Minta Sel Telurnya Dibekukan