Apakah Minum Obat saat Hamil Berbahaya bagi Janin?
Apa bahaya meminum obat saat Mama sedang mengandung?
22 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih menjadi perbincangan tentang boleh tidaknya meminum obat saat hamil. Mama mungkin bertanya bahayakah obat bagi janin, apalagi ketika Mama dihadapkan pada kondisi kesehatan yang mengharuskan Mama untuk meminum obat.
Namun, Mama tidak yakin apakah Mama dapat minum obat bebas resep. Beberapa obat aman dikonsumsi selama kehamilan. Tetapi, ada obat yang tidak diketahui efeknya bagi janin yang ada di dalam kandungan.
Pemakaian obat-obatan saat hamil bisa menimbulkan masalah, bukan saja akibat reaksi obat yang tak diharapkan pada Mama. Tetapi, kondisi janin pun perlu dipertimbangkan.
Obat dapat memberi dampak pada sistem saraf pusat janin yang sedang berkembang. Salah satu dampak yang penting adalah efek teratogenik yang menimbulkan kecacatan.
Berikut penjelasan yang telah Popmama.com rangkum
1. Penjelasan dari pakarnya
Dilansir dari laman Kompas.com menurut Guru Besar Farmakologi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Iwan Prahasto, sejumlah studi klinis mengindikasikan memang tak semua obat berbahaya bagi perempuan yang sedang mengandung. Pasalnya, obat-obat tersebut hanya diujikan pada binatang, tidak pernah pada ibu hamil.
Karena percobaan yang dilakukan pada bintang tidak cukup, misal saja pada binatang tidak terjadi efek teratogenik atau kanker, tidak otomatis pada manusia tidak terjadi. Itulah yang harus menjadi perhatian bagi Mama.
Editors' Pick
2. Harus mengonsultasikan obat-obatan yang akan dikonsumsi ke dokter
Obat-obatan untuk diabetes dan kanker juga sebaiknya tidak dikonsumsi saat hamil.
Obat-obatan jenis antibiotik juga tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan karena bisa mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang janin.
Bagi ibu hamil yang sedang sakit, misal sakit gigi atau flu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang akan dikonsumsi. Tidak dianjurkan untuk membeli obat sendiri tanpa anjuran atau resep dokter.
Ketika Mama bertemu dengan dokter untuk mengonfirmasi bahwa Mama hamil, tanyakan obat apa yang boleh dikonsumsi dan obat apa yang perlu dicari alternatifnya. Mereka akan mempertimbangkan risiko dan manfaat untuk membantu Mama mengetahui apa yang aman.
Juga, beri tahu dokter tentang obat atau suplemen alternatif apa pun yang Mama pakai, bahkan jika labelnya bertuliskan "alami".
Jika mendapatkan resep baru saat Mama hamil, pastikan orang yang memberi resep tahu bahwa Mama sedang hamil.
3. Obat yang aman diminum selama kehamilan
Vitamin prenatal aman dan penting untuk dikonsumsi saat hamil. Tanyakan pada apoteker atau dokter tentang keamanan mengonsumsi vitamin lain, obat herbal, dan suplemen. Sebagian besar obat dari herbal dan suplemen belum terbukti aman selama kehamilan.
Umumnya, Mama tidak boleh minum sembarangan obat bebas saat hamil kecuali jika diperlukan.
Obat-obatan berikut dan pengobatan rumahan tidak memiliki efek berbahaya yang diketahui selama kehamilan ketika diminum sesuai dengan petunjuk. Hubungi dokter untuk informasi tambahan tentang keamanan atau untuk obat-obatan yang tidak tercantum di sini.
- Alergi
- Diphenhydramine (Benadryl)
- Loratadine (Claritin)
- Steroid nasal spray (Rhinocort) untuk sinus
- Flu
- Acetaminophen (Tylenol)
- Tetes atau semprotan hidung saline
- Kumur garam / air hangat
- Periksa dengan dokter Mama sebelum meminum obat lain, terutama pada trimester pertama.
- Sembelit
- Colace
- Metamucil
4. Pengobatan alternatif yang dianggap aman selama kehamilan
Beberapa terapi alternatif telah terbukti aman dan efektif bagi perempuan hamil untuk mengurangi beberapa efek samping yang tidak nyaman dari kehamilan.
Bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Dan ingat, "alami" tidak selalu sama dengan "aman" ketika Mama hamil.
- Mual saat hamil: Akupuntur, jahe (250 miligram kapsul 4 kali sehari), vitamin B6 (piridoksin, 25 miligram dua atau tiga kali sehari) dapat mengurangi mual. Selain itu, meminum sirup dari kandungan buah-buahan seperti buah persik, pir, atau irisan jeruk juga bisa membantu.
- Sakit punggung: Lakukan pijat terapi namun, penting untuk memastikan terapis pijat Mama cukup terlatih dalam pijat pra-kelahiran.
- Mengubah bayi sungsang: Olahraga dan hipnosis dapat membantu.
5. Obat yang harus dihindari
Hindari suplemen seperti yang terbuat dari pohon berry murni, angelica Cina (dong quai), cinchona, kulit akar kapas, ginseng, peony putih, apsintus, daun seribu, dan vitamin A yang dosis besar dapat menyebabkan cacat lahir.
Hindari minyak esensial aromaterapi yang mengandung calamus, mugwort, pennyroyal, sage, wintergreen, kemangi, hisop, mur, marjoram, dan thyme.
Jika ragu tentang obat, suplemen, atau terapi apa pun, harus tanyakan lebih lanjut dan konsultasikan pada dokter kandungan apakah Mama bisa menggunakannya sebagai obat.
Baca juga: Perhatikan! 15 Hal Ini Sebelum Memberikan Obat Bebas untuk Bayi
Baca juga: Inilah Cara Efektif Membuat Si Kecil Mau Minum Obat
Baca juga: Viral, Seorang Mama Berbagi Cara Unik Memberikan Obat Untuk Bayinya