Kalkulator Jenis Kelamin Bayi, Ketahui Cara Hitung dan Keakuratannya
Ketahui cara menghitung serta keakuratannya
21 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring dengan perkembangan janin dalam kandungan, calon orangtua pasti penasaran dengan jenis kelamin bayi. Biasanya, setelah mengetahui jenis kelamin bayi, mereka akan mempersiapkan perlengkapan calon bayi sesuai dengan jenis kelaminnya.
Di zaman modern ini, jenis kelamin bayi dapat diketahui dengan pemeriksaan USG. Namun, beberapa orang juga menggunakan kalkulator jenis kelamin bayi yang tergolong warisan budaya Cina.
Pada zaman dulu, penghitungan kalender Cina digunakan untuk memprediksi jenis kelamin bayi. Nah, bagaimana cara kerja kalkulator tersebut? Serta bagaimana keakuratannya?
Simak penjelasan Popmama.com berikut, ya.
1. Apa itu kalkulator jenis kelamin bayi?
Kalkulator jenis kelamin bayi adalah cara menentukan jenis kelamin dengan menggunakan kalender Tiongkok (Cina). Sederhananya, kalkulator jenis kelamin bayi merupakan tes non medis untuk melihat jenis kelamin calon bayi dengan hitungan kalender khusus.
Jadi, ada kalender khusus yang dapat menghitung tanggal pembuahan dan tanggal kelahiran. Kemudian, penghitungan tersebut dapat menunjukkan jenis kelamin bayi.
Dalam kebudayaan Tiongkok, cara ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kalkulator jenis kelamin bayi dianggap efektif dalam memberikan hasil.
Editors' Pick
2. Sejarah kalkulator jenis kelamin bayi
Zaman dulu, terutama di zaman Tiongkok, ada bagan gender yang dipercaya dapat memprediksi jenis kelamin janin dalam kandungan. Bagan gender inilah yang dikenal dengan kalender Cina atau kalender Tiongkok.
Dilansir Michigan News, kalender ini ditemukan sekitar 700 tahun lalu. Sebelumnya, kalender Cina terkubur dalam makam kuno kerajaan.
Kalender ini menggunakan dua tanggal dalam penghitungan. Pertama, menggunakan tanggal lunar ketika pembuahan terjadi. Kedua, menggunakan bulan konsepsi lunar dalam kebudayaan Cina.
Bulan tersebut berasal dari kepercayaan tradisional, seperti yin-yang serta lima elemen dan waktu.
3. Cara kerja kalkulator jenis kelamin bayi
Sesuai dengan pemaparan sebelumnya, kalkulator jenis kelamin bayi menggunakan penanggalan lunar. Apa itu tanggal lunar? Berikut cara menghitungnya:
- Tulis bulan pembuahan
- Tulis usia kamu saat pembuahan terjadi
- Cocokkan dengan bagan atau tabel kalender Cina
Perlu diingat, kamu harus mengecek dan memahami siklus masa subur dan hari pertama menstruasi berakhir terlebih dulu. Setelah itu, kamu bisa menentukan waktu pembuahan dengan akurat.
4. Akurasi penggunaan kalkulator jenis kelamin bayi
Dilansir Michigan News, para peneliti berusaha mengkaji kalkulator jenis kelamin bayi. Bahkan, para peneliti berusaha membuktikan keakuratannya.
Dalam situs kalender lunar Cina, tingkat akurasi kalkulator bisa mencapai 93%. Kendati demikian, peneliti Villamor beserta rekannya membandingkan catatan kelahiran Swedia dengan prediksi grafik. Dari hasil penelitian tersebut, kalkulator Cina akurat sekitar 50%.
Untuk itu, bisa dikatakan tingkat keakuratannya tidak cukup tinggi. Namun, kamu tetap bisa menggunakan penghitungan tersebut sesuai kepercayaan.
Selain menggunakan kalkulator jenis kelamin bayi, kamu bisa menggunakan pemeriksaan medis yang sudah terbukti.
5. Cara mengetahui jenis kelamin bayi yang akurat
Dari cara kerjanya, kalkulator jenis kelamin bayi bisa disebut kurang akurat. Untuk hasil jenis kelamin bayi yang lebih akurat, kamu bisa menggunakan cara medis berikut.
- Tes prenatal non-invasif
Dilansir Healthline, tes prenatal non-invasif (NIPT) merupakan pemeriksaan kromosom yang dimulai dari 10 minggu kehamilan.Tes ini juga disebut dengan tes DNA sel bebas.
Tes ini menggunakan sampel darah untuk mendeteksi jenis kelamin bayi secara akurat. Selain itu, NIPT dapat digunakan untuk mendeteksi.
Selain untuk mengetahui jenis kelamin, tes NIPT juga bisa digunakan untuk hal-hal berikut:
- Mengetahui ayah biologis anak
- Mengetahui jenis rhesus golongan darah janin
- Mendeteksi kelainan genetik seperti down syndrome
- Mendeteksi adanya kelainan bawaan pada janin seperti fibrosis kistik pada paru-paru
- Mendeteksi dini penyakit kelainan darah.
- Pengambilan Chorionic villus sampling (CVS)
Pengambilan sampel villus kronis (CVS) adalah salah satu tes genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin dan kelainan genetik. Tes ini menghilangkan sampel chorionic villus, yaitu sejenis jaringan yang ditemukan di plasenta.
Tes bisa dilakukan sejak minggu ke-10 atau ke-12 kehamilan. Umumnya, dokter akan menyarankan tes ini untuk perempuan hamil berusia di atas 35 tahun atau perempuan hamil dengan riwayat keluarga kelainan kromosom.
Perlu diperhatikan, risiko tes ini cukup besar. Dilansir Healthline, beberapa perempuan mengalami kram, pendarahan, dan cairan ketuban bocor.
- Amniosentesis
Tes jenis kelamin bayi dapat melalui Amniosentesis. Tes ini juga dapat mendeteksi masalah perkembangan pada janin dan jenis kelamin bayi.
Caranya, dengan mengumpulkan cairan ketuban dalam jumlah sedikit. Setelah cairan diperiksa, hasilnya memperlihatkan kondisi genetik janin.
Tes ini dapat digunakan sekitar 15 hingga 18 minggu kehamilan. Risikonya cukup tinggi karena ibu hamil bisa mengalami kram, memar, dan bercak. Bahkan, kehamilan bisa mengalami keguguran.
- USG
Ultrasonografi atau USG adalah pemeriksaan kehamilan yang paling minim risiko dan populer selama ini. Melalui tes ini, kamu bisa mendeteksi jenis kelamin bayi sejak usia kehamilan 14 minggu.
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan kondisi janin dalam kandungan. Meski akurasinya tidak sempurna atau mencapai 100%, tapi pemeriksaan USG terbilang cukup efektif digunakan.
Itulah fakta seputar kalkulator jenis kelamin bayi.
Kamu bisa mencobanya, tapi lakukan pemeriksaan medis agar hasilnya makin akurat, ya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
- 55 Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islami yang Cantik 2 Kata
- 47 Nama Bayi Perempuan Islami 4 Kata, Modern dan Indah
- 56 Nama Bayi Laki-Laki Awalan A Modern, Bermakna Kuat sampai Bijaksana