Kaki Bengkak Ketika Hamil, Kapan Mama Harus Khawatir?
Kaki bengkak ketika hamil perlu diwaspadai jika terjadi kondisi berikut
26 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pembengkakan kaki dan beberapa bagian tubuh lain menjadi suatu hal yang nggak bisa Mama hindari ketika hamil. Rahim yang terus membesar seiring perkembangan janin memunculkan tekanan yang bisa membuat pergelangan kaki dan kaki Mama bengkak.
Selain itu, tubuh Mama juga memproduksi cairan tubuh dan darah 50 persen lebih tinggi daripada sebelum hamil.
Selain untuk memastikan kebutuhan perkembangan janin, juga untuk mempersiapkan rongga panggul dan sekitarnya menjelang persalinan.
Konsekuensi yang Mama alami adalah tubuh akan membengkak akibat menahan banyak cairan di beberapa bagian seperti lutut hingga kaki, tangan dan wajah.
Namun, meski pembengkakan ini normal, ada beberapa hal yang perlu Mama waspadai.
Berikut ini Popmama.com akan merangkum informasi seputar pembengkakan kaki ketika hamil dan kapan Mama harus khawatir.
1. Terjadi mulai usia kandungan 22-27 minggu
Pembengkakan atau disebut edema ini kerap dialami ibu hamil mulai usia kandungan 22 – 27 minggu, hingga mendekati hari perkiraan lahir. Menjelang persalinan, bengkak itu semakin menjadi, khususnya setelah Mama seharian beraktivitas dan saat cuaca terasa lebih panas dari biasanya.
Bahkan, beberapa ibu hamil terpaksa membeli sepatu berukuran lebih besar karena sepatunya tak lagi muat akibat kaki membengkak. Tangan Mama juga bisa mengalami hal serupa. Sebelum semua terjadi, ada baiknya Mama mulai melepas aksesori seperti cincin atau gelang.
Editors' Pick
2. Faktor lain yang bisa menyebabkan kaki bengkak
Selain akibat tingginya produksi cairan dalam tubuh, pembengkakan juga bisa terjadi karena faktor berikut.
- Mama berdiri terlalu lama
- Aktivitas padat sehari penuh untuk waktu yang panjang
- Kurang asupan makanan yang mengandung potasium
- Mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan
- Mengonsumsi makanan bersodium dalam jumlah berlebihan
3. Jika bengkak kaki disertai gejala berikut, waspada, Ma
Mama harus khawatir jika kondisi kaki bengkak diikuti gejala berikut.
- Bengkak serta penglihatan buram dan sakit kepala. Ini bisa gejala preeklamsia, Ma. Pada pemeriksaan fisik akan muncul tekanan darah tinggi, bengkak jari kaki, dan ditemukan kandungan protein dalam urin. Kondisi ini perlu penanganan segera, karena bisa membahayakan ibu hamil dan janin.
- Bengkak pada salah satu kaki. Kalau kaki Mama hanya bengkak sebelah, ada kemungkinan ini gejala pembekuan darah. Akan sangat berisiko jika gumpalan darah tersebut menyebar ke organ-organ vital, seperti jantung, paru-paru, dan otak. Tidak hanya nyawa Mama yang terancam, tetapi juga janin dalam kandungan.
4. Atur posisi tidur, duduk, dan berdiri untuk mengurangi bengkak
Begitu Mama selesai persalinan, kaki yang bengkak akan menghilang perlahan. Namun, tentu nggak nyaman ya beraktivitas dengan kaki bengkak. Apalagi, bagi Mama yang masih melakukan aktivitas di luar rumah, perlu siasat khusus untuk mengatasi kondisi ini.
Nah, beberapa tips berikut bisa Mama terapkan.
- Berbaring miring ke kiri guna mengurangi tekanan pada pembuluh darah balik atau vena. Ini akan membantu meminimalisasi pembengkakan yang tengah Mama alami. Lebih baik jika saat berbaring, Mama juga mengangkat kedua kaki ke atas.
- Ketika dalam posisi duduk, sebaiknya Mama sering meregangkan kaki. Lakukan gerakan memutar pada tumit, lalu gerakkan pula jari-jari kaki. Hindari posisi menyilangkan kaki saat duduk ya, Ma.
- Usahakan tidak berdiri atau duduk terlalu lama. Sesekali Mama bisa berjalan agar aliran darah tidak terkumpul di kaki.
- Pakai sepatu yang nyaman. Jika Mama bekerja di kantor, tak ada salahnya mengganti sepatu dengan sandal. Siapkan pula bangku kecil sebagai tempat menyangga kaki.
- Hindari memakai kaus kaki atau stoking yang terlalu ketat, karena bisa memberikan tekanan berlebih pada kaki.
5. Ingin bisa beraktivitas seperti biasa, patuhi anjuran berikut, Ma
Meski kaki Mama bengkak, bukan berarti Mama tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Anjuran berikut wajib Mama patuhi demi kelancaran rutinitas harian.
- Jika mungkin, hindari bepergian terlalu lama, terutama ketika cuaca sangat panas dan matahari bersinar terik.
- Tetap jaga asupan air putih dengan minum 8-12 gelas per hari agar tubuh mampu mempertahankan cairan.
- Mama juga dianjurkan tetap rutin berolahraga ringan, misalnya berenang atau jalan kaki. Olahraga rutin juga bisa membantu mengurangi pembengkakan kaki.
- Bagi Mama penggemar makanan asin, batasi dulu asupan garam dari makanan. Alih-alih makan makanan siap saji, makan masakan rumahan jelas lebih sehat.
Gimana, Ma, sudah jelas kan kapan Mama harus khawatir ketika mengalami kaki bengkak saat hamil. Tetap waspada dengan setiap perubahan kecil yang tubuh Mama rasakan ya. Jangan lupa sampaikan keluhan Mama pada dokter ketika kontrol rutin.