Tanpa Gejala, Kenali Komplikasi Bahaya Kehamilan Bernama Vasa Previa
Apa yang bisa Mama lakukan untuk mendeteksi dini vasa previa?
8 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai masalah kesehatan bisa dialami ibu hamil di trimester ketiga. Beberapa di antaranya bahkan bisa membahayakan nyawa janin. Salah satunya yakni vasa previa.
Meski berbahaya, vasa previa seringkali tidak disadari keberadaannya oleh calon Mama sampai tiba waktunya persalinan. Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk memahami apa itu vasa previa dan cara mendeteksi tanda-tanda awalnya.
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, Popmama.com sudah merangkum informasi lengkap tentang vasa previa untuk Mama:
1. Apa itu vasa previa?
Dilansir Healthline, vasa previa adalah komplikasi kehamilan yang sangat jarang terjadi, tetapi termasuk berbahaya bagi keselamatan Mama dan juga janin.
Pada kondisi vasa previa, pembuluh darah tali pusat janin berada dalam posisi melintang atau sangat dekat dengan pembukaan internal serviks. Pembuluh ini sendiri berada di dalam membran, tidak terlindungi oleh tali pusat atau plasenta.
Oleh sebab itu, pembuluh darah ini berisiko pecah ketika nantinya membran pecah saat persalinan.
Jurnal PubMed Central menyebutkan bahwa sebagian besar kasus vasa previa tidak terdiagnosis dan memicu risiko bayi lahir meninggal. Namun demikian, ketika vasa previa terdeteksi saat kehamilan, kemungkinan janin bertahan hidup bisa meningkat menjadi 97 persen.
Editors' Pick
2. Penyebab vasa previa
Ada beberapa penyebab yang diyakini menjadi penyebab sekaligus meningkatkan faktor risiko dari vasa previa sehingga perlu diperhatikan oleh Mama. Dirangkum dari Parenting First Cry:
- Hamil janin kembar
Calon Mama yang hamil janin kembar disebutkan memiliki risiko terkena vasa previa sampai tiga kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan ibu hamil dengan janin tunggal
- Hamil dengan masalah plasenta
Ibu hamil yang memiliki masalah dengan plasenta, dalam hal ini accessory placental lobes disebut juga lebih berisiko mengalami vasa previa. Ini merupakan masalah di mana plasenta tidak terbentuk dengan benar dan memiliki satu atau lebih lobus terpisah dari plasenta utama
- Velamentous Cord Insertion
Velamentous cord insertion merupakan kelainan di mana tali pusat tidak masuk langsung ke tengah plasenta, melainan justru masuk ke dalam membran janin dan terlilit menuju plasenta
- Riwayat operasi caesar
Perempuan yang pernah melahirkan sebelumnya melalui operasi caesar atau menjalani operasi rahim lainnya juga disebut lebih berisiko terkena vasa previa
3. Tanda awal dan gejala vasa previa
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dalam banyak kasus seringkali tidak ditemukan adanya tanda dan gejala dari vasa previa. Komplikasi ini kerap tidak terdeteksi sampai waktunya persalinan.
Namun demikian, perlu dipahami bahwa ketika Mama mengalami perdarahan dari vagina yang tidak menimbulkan nyeri, segera cari pertolongan medis. Terutama jika darah yang keluar berwarna merah sangat gelap.
Ini bisa menjadi salah satu tanda awal dari vasa previa, Ma. Darah janin secara alami memiliki kadar oksigen lebih rendah daripada Mama. Jadi jika darah yang keluar lebih gelap dari warna darah biasanya, itu bisa menunjukkan bahwa darah tersebut berasal dari janin dan bukan dari tubuh Mama.
4. Diagnosis vasa previa
Metode terbaik untuk mendeteksi vasa previa adalah melakukan USG transvaginal yang dikombinasikan dengan tes Doppler.
USG transvaginal sendiri bersifat internal, sehingga dianggap jauh lebih akurat dibandingkan jika diperiksa melalui USG perut.
Meski sudah diperiksa dengan menggunakan USG, seringkali masalah vasa previa sulit terlihat. Oleh sebab itu, dibutuhkan kemampuan yang sangat baik dari dokter.
5. Pengobatan dan perawatan vasa previa
Dalam beberapa kasus, vasa previa dapat sembuh dengan sendirinya selama kehamilan. Ketika Mama terdiagnosis dengan vasa previa saat hamil, maka dokter biasanya menganjurkan USG tindak lanjut secara teratur untuk memantau kondisi janin.
Tujuannya adalah untuk memungkinkan kehamilan tetap berkembang dengan baik. Dengan diperiksa secara teratur, dokter dapat membantu mengurangi risiko persalinan dini.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan rawat inap selama trimester ketiga untuk pemantauan ketat dan bedrest. Istirahat total sangat diperlukan, termasuk tidak dulu melakukan hubungan intim selama perawatan. Ini terutama pada usia kehamilan antara 30-32 minggu.
Mama juga mungkin akan diberikan steroid untuk membantu ‘mematangkan’ paru-paru bayi jika harus dilakukan persalinan lebih awal. Dokter akan menyesuaikan rencana perawatan Mama tergantung pada faktor risiko, hasil USG dan faktor lainnya.
Biasanya dokter akan menyarankan kelahiran dengan operasi caesar antara usia kehamilan 35 hingga 37 minggu dalam kasus vasa previa. Ini karena jika persalinan terjadi dan membran pecah secara spontan, maka pembuluh darah bayi hampir pasti akan pecah juga dan memicu perdarahan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika menemukan ada kondisi yang tidak biasa pada kehamilan ya, Ma. Terutama jika ada perdarahan dari vagina tanpa rasa nyeri.