Bolehkah Ibu Hamil 8 Bulan Naik Pesawat? Cek Faktanya, Ma
Tetap utamakan kesehatan dan keselamatan, ya
12 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, Mama tetap perlu memerhatikan banyak hal demi kesehatan dan keselamatan si Kecil. Termasuk saat Mama hendak bepergian, misalnya ingin pergi babymoon.
Bagi ibu hamil, bepergian jarak jauh, apalagi sampai harus naik pesawat, bergantung pada kondisi kehamilan.
Bahkan jika perlu sebelum pergi Mama sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
Terlebih jika usia kandungan Mama sudah cukup besar, misalnya saat sudah mencapai trimester ketiga.
Nah, sebenarnya bolehkah ibu hamil 8 bulan naik pesawat? Yuk coba simak dulu rangkuman informasi dari Popmama.com berikut ini:
Editors' Pick
1. Keamanan pergi naik pesawat saat hamil 8 bulan
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynocologists (ACOG), pergi naik pesawat sebenarnya aman bagi kehamilan, bahkan saat memasuki kehamilan trimester ketiga.
Namun semua bergantung pada kondisi kehamilan Mama, jika sebelumnya ada riwayat dengan masalah tertentu atau mendapatkan pengawasan khusus dari dokter, biasanya bepergian naik pesawat mungkin tidak akan dianjurkan.
Dikutip dari The Bump, perhatikan bahwa jika Mama memiliki segala jenis komplikasi kehamilan, mengalami kontraksi, berisiko mengalami persalinan prematur atau memiliki riwayat melahirkan lebih awal, dokter akan merekomendasikan supaya Mama tidak pergi naik pesawat di trimester ketiga.
Selain itu, beberapa maskapai penerbangan juga seringkali tidak memberikan izin bagi penumpang yang hamil di atas 36 minggu untuk naik dengan berbagai alasan. Salah satunya khawatir akan adanya masalah atau komplikasi saat sedang di udara.
Jadi, sebaiknya Mama perhatikan dengan betul pengaturan waktu saat hendak bepergian naik pesawat. Dilansir What to Expect, bepergian saat hamil paling aman yakni di trimester kedua (14-27 minggu).
Selama trimester pertama, Mama mungkin akan merasa terlalu mual dan lelah untuk melakukan perjalanan jauh, termasuk naik pesawat. Sementara itu di trimester ketiga, dokter mungkin tidak menyarankan Mama untuk bepergian sama sekali, terutama jika Mama memiliki masalah kesehatan dan risiko melahirkan prematur.
Sebaliknya, jika tidak ada masalah dan risiko komplikasi pada kehamilan, Mama boleh saja bepergian naik pesawat. Tapi tetap Mama perlu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu, ya.
2. Kondisi fisik ibu hamil saat bepergian naik pesawat
Ada beberapa alasan mengapa ibu hamil perlu ekstra hati-hati saat bepergian naik pesawat, terutama jika usia kehamilan sudah memasuki 8 bulan. Salah satunya adalah tentang sirkulasi darah.
Saat hamil di trimester ketiga, sirkulasi darah di tungkai bawah Mama sangat mudah tegang. Kondisi ini menyebabkan kaki Mama mudah bengkak.
Selain itu, pembengkakkan ini pula yang rentan menyebabkan varises selama kehamilan. Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah membesar dan biasanya terjadi di kaki. Tetapi selama kehamilan, varises dapat juga muncul di bokong dan area vagina.
Jadi, semakin lama Mama duduk tanpa bergerak di dalam kabin pesawat, semakin buruk risikonya. Itulah sebabnya kaki dan pergelangan kaki bengkak merupakan hal yang umum terjadi di tengah penerbangan. Plus, tekanan kabin di pesawat sering membuat risiko ini semakin besar.
Selain itu, kondisi hidrasi juga tak kalah penting, Ma. Kelancaran hidrasi tubuh harus selalu tetap terjaga. Mama sebaiknya tak lupa untuk tetap minum banyak air dan jangan menunda keinginan untuk buang air kecil. Dengan demikian, kondisi hidrasi tubuh tetap terjaga dan Mama juga terhindari dari risiko infeksi saluran kemih.