Terinfeksi Campak saat Hamil, Apa Efeknya bagi Janin?
Ketahui lebih dalam informasi soal campak saat hamil, Ma
26 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa jenis infeksi yang diketahui bisa berbahaya jika dialami oleh ibu hamil. Termasuk salah satunya yakni infeksi campak.
Meski terlihat seperti penyakit ringan dan biasa, namun infeksi ini tanpa pengobatan yang tepat juga bisa mengganggu kondisi kehamilan mama.
Bukan tidak mungkin, pada akhirnya tumbuh kembang janin pun bisa terganggu. Nah, apa yang perlu Mama perhatikan saat curiga mengalami campak saat hamil?
Berikut rangkuman informasinya dari Popmama.com:
1. Definisi campak
Campak adalah penyakit masa kanak-kanak yang sangat menular. Infeksi penyakit ini disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus seperti rubeola dan rubella.
Beberapa tanda umum dari campak adalah demam, muncul bintik putih di dalam mulut, pilek, batuk, mata merah, dan ruam kulit kemerahan yang menyebar di beberapa bagian tubuh.
Untuk melindungi tubuh dari campak, biasanya saat kecil ada jadwal imunisasi MMR alias Measles, Mumps and Rubella.
Campak (measles) juga perlu diperhatikan karena meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
Jika dalam catatan riwayat vaksinasi ditemukan Mama belum pernah menerima vaksin MMR saat kecil, upayakan untuk melakukannya sebelum program hamil. Dengan begitu, Mama akan terhindari dari risiko campak saat kehamilan.
Editors' Pick
2. Penularan virus campak
Seperti disebutkan sebelumnya, penularan dari penyakit campak sangat mudah. Virus bernama paramyxovirus ini bisa menular melalui butiran ludah halus (droplet) di udara.
Terutama jika pengidapnya batuk atau bersin sembarangan alias tidak ditutup. Biasanya, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat mudah tertular virus campak. Termasuk di antaranya anak-anak, serta ibu hamil yang belum pernah terinfeksi.
Jadi apabila di sekitar Mama ada yang mengalami campak, sebaiknya ekstra hati-hati, ya, Ma. Gunakan masker sebagai salah satu bentuk pencegahan.
Perkuat sistem imun dengan banyak makan makanan bergizi serta istirahat cukup, ya, Ma.
3. Gejala infeksi campak
Infeksi dari penyakit campak biasanya ditandai dengan gejala umum berupa demam, pilek, batuk, dan mata merah. Pada 3-5 hari kemudian akan muncul ruam berbintik merah.
Ruam-ruam ini biasanya mulai muncul dari bagian kepala kemudian turun hingga ke tubuh bagian bawah. Selain berupa ruam merah, bintik-bintik putih juga akan muncul di bagian dalam mulut.
Hindari menggaruk ruam-ruam ini, ya, Ma. Dikhawatirkan nanti justru akan menimbulkan bekas yang sulit hilang setelah Mama sembuh.
Yang perlu Mama ketahui, gejala dari campak biasanya baru mulai muncul 1-2 minggu sejak virus masuk ke dalam tubuh.
4. Efek virus campak terhadap kehamilan
Dalam kondisi tidak hamil, infeksi campak yang tidak segera diobati dengan tepat sudah dapat menimbulkan berbagai risiko komplikasi. Termasuk di antaranya radang telinga, bronkitis dan infeksi paru-paru.
Spesifik pada ibu hamil, dampak dari infeksi campak bergantung pada usia kehamilan itu sendiri. Apabila infeksi terjadi di trimester pertama, maka risiko yang mungkin muncul misalnya keguguran atau persalinan prematur.
Infeksi campak yang terjadi di kehamilan tahap awal juga berisiko membuat bayi mengalami cacat bawaan.
Sementara itu, infeksi campak jika dialami ibu hamil di trimester ketiga efeknya juga tak kalah mengkhawatirkan. Beberapa di antaranya yakni infeksi pada janin, serta peradangan pada jaringan otak janin.
5. Pengobatan campak pada ibu hamil
Apabila Mama mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah benar Mama mengalami infeksi campak.
Dokter biasanya akan meresepkan obat penurun demam atau obat lainnya berdasarkan kondisi kesehatan Mama.
Selain minum obat sesuai resep dokter, perhatikan juga pola hidup Mama agar sistem imun tetap kuat. Misalnya dengan banyak istirahat, banyak minum air putih serta memastikan tercukupinya kebutuhan nutrisi melalui menu makanan bergizi.
Untuk mencegah terjadinya penularan infeksi campak saat hamil, siapkan vaksinasi sejak sebelum hamil, Ma. Terutama jika saat kecil Mama belum pernah mendapatkan vaksinasi MMR.
Jangan lupa juga untuk selalu melindungi diri dengan menggunakan masker dan rajin cuci tangan, ya, Ma!
Baca juga:
- Waspada Terhadap Solusio Plasenta di Awal Kehamilan Trimester Ketiga
- Macam-Macam Vaksin yang Aman untuk Ibu Hamil
- Benarkah Ibu Hamil Muda Dilarang Tidur di Pagi Hari?