Saat kehamilan sudah mencapai trimester ketiga, berbagai masalah terkait kesehatan masih bisa dialami oleh Mama. Salah satunya adalah ambeien atau wasir.
Jangan anggap sepele ya, Ma. Jika dialami oleh ibu hamil, kondisi ini juga bisa mengganggu kenyamanan Mama.
Disampaikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Bunda Menteng Jakarta, dr Sita Ayu Arumi, Sp.OG kepada Popmama.com, ada beberapa faktor yang bisa memicu munculnya ambeien pada ibu hamil.
Beberapa di antaranya terjadi karena faktor alami dan ada pula yang disebabkan oleh faktor kebiasaan alias gaya hidup.
Nah, apa sebenarnya hal-hal yang bisa meningkatkan risiko ambeien pada ibu hamil?
Berikut rangkuman informasinya untuk Mama ketahui.
1. Tekanan pada anus akibat pertambahan berat badan
Pexels/Leah Kelley
Dilansir dari laman American Pregnancy Association, ambeien faktanya menjadi salah satu kondisi yang paling rentan dialami oleh ibu hamil. Terutama di trimester ketiga.
Ambeien sendiri merupakan munculnya varises atau pembengkakkan pada pembuluh darah di rektum.
Rektum yakni bagian paling ujung dari usus besar sekitar anus, yang biasanya berfungsi untuk membuang feses.
Selain itu, kebiasaan sering berdiri terlalu lama juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya ambeien pada ibu hamil.
Tak cuma ambeien, berdiri terlalu lama juga bisa meningkatkan tekanan pada kaki, sehingga memicu pembengkakkan.
Oleh sebab itu, hindari kebiasaan berdiri terlalu lama saat hamil ya, Ma.
Editors' Pick
2. Perubahan hormonal
Freepik
dr. Sita menyebutkan selain karena beban tubuh yang semakin berat dan memicu tekanan berlebih pada anus, ambeien pada ibu hamil juga sangat mungkin terjadi karena adanya perubahan hormonal.
Ya, perubahan hormonal dan adanya perkembangan rahim membuat tekanan juga terjadi di sekitar panggul dan area sekitar saluran pencernaan Mama.
Saat hamil, kadar hormon progesteron secara alami akan mengalami peningkatan. Hal ini dilakukan tubuh untuk memperkuat dan menahan janin yang sedang bertumbuh di dalam rahim.
Tak sekadar memiliki manfaat, perubahan kadar hormon ini juga bisa memberi dampak negatif. Salah satunya adalah menghambat gerak peristaltik otot pencernaan.
Pergerakan ini padahal sangat penting guna ‘membawa’ makanan dari saluran pencernaan ke anus.
Saat terjadi hambatan, maka pembentukan feses akan menjadi lebih lambat dan lebih sulit dibandingkan biasanya.
3. Sembelit akibat berlebihan asupan zat besi
Pexels/Rawpixel.com
Zat besi memang sangat diperlukan oleh ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia. Namun tanpa disadari, berlebihan mengonsumsi zat besi juga sering dialami oleh ibu hamil.
Pada sebagian kasus, kelebihan asupan zat besi kemudian dapat memicu terjadinya sembelit, Ma.
Selain karena kelebihan asupan zat besi, sembelit pada ibu hamil juga sangat mudah terjadi karena adanya faktor peningkatan tekanan pada rektum sekitar anus dan perineum.
Gejala yang timbul saat kondisi ini muncul biasanya ditandai dengan adanya rasa tidak nyaman di sekitar anus.
Jika sudah parah, rasa nyeri yang tidak tertahankan juga mungkin akan Mama rasakan.
Gejala lebih lanjut dari ambeien ini biasanya juga tampak saat Mama buang air besar. Selain nyeri, bisa juga muncul darah pada feses.
4. Pertumbuhan janin yang semakin besar
Pexels/Freestocks.org
Seiring berjalannya waktu, ukuran janin akan semakin tumbuh dan berkembang besar. Kondisi ini pun tanpa disadari akan juga menambah beban yang ditanggung oleh tubuh Mama.
Semakin besarnya ukuran janin kemudian akan membuat lambung dan rahim menjadi saling berhimpitan.
Dorongan yang kemudian berisiko terjadi di area sekitar anus dapat membuat pembuluh darah menjadi pecah.
Apabila pembuluh darah di sekitar anus sudah terganggu, risiko ambeien pun besar terjadi, Ma. Demikian disampaikan oleh dr Sita kepada Popmama.comsaat itu.
Ya, ukuran janin yang besar bisa menekan pembuluh darah di sekitar perut dan anus. Peningkatan volume darah dan tekanan dari hal ini pun kemudian memicu terjadinya ambeien.
5. Gerak fisik perut terbatas
Pixabay/Egor105
Selama hamil, pergerakan gerak fisik tubuh terutama di sekitar perut akan berkurang. Kondisi ini juga berlaku pada sistem pencernaan tubuh Mama.
Jika sudah demikian, fungsi usus dan organ pencernaan lainnya kemudian bisa terpengaruh menjadi lebih lambat dari biasanya.
Apabila sistem pencernaan bekerja lebih lambat, maka proses pengolahan makanan dan produksi feses juga akan ikut melambat. Akibatnya, risiko ambeien meningkat karena feses menjadi lebih keras dan menekan anus.
Bila Mama menemui ada yang tak beres dengan sistem pencernaan dan mulai merasa nyeri di sekitar anus, terutama saat buang air besar, bisa jadi itu karena ambeien.
Selain itu, dr. Sita berpesan agar Mama juga memerhatikan kemungkinan adanya benjolan yang keluar dari anus. Ini juga bisa menjadi gejala ambeien yang harus diperhatikan ibu hamil.
Segera cek dan konsultasikan ke dokter ya, Ma.
Meskipun dianggap tidak berbahaya, ambeien juga bisa membuat Mama tidak nyaman menjalani masa akhir kehamilan. Terlebih jika sampai muncul pendarahan.
Itulah 5 fakta pemicu ambeien saat hamil tua yang perlu Mama waspadai. Semoga sehat selalu hingga masa persalinan ya, Ma.