Jangan Remehkan Pentingnya Hitung Tendangan Janin dalam Kandungan
Perhatikan frekuensi setiap gerakan janin, Ma
29 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia kandungan trimester ketiga, gerakan janin dalam kandungan umumnya akan semakin aktif. Mama biasanya sangat menyukai adanya pergerakan ini, bukan?
Nah, tahukah Mama bahwa menghitung gerakan atau tendangan janin juga penting?
Ya, meski sering terlupakan namun faktanya mengenal frekuensi dan kebiasaan gerakan janin penting untuk memantau kondisinya di dalam rahim.
Apabila nanti sewaktu-waktu pergerakan janin berkurang atau melemah, kemungkinan ada masalah dalam kandungan Mama. Segera cek ke dokter, ya.
Berikut rangkuman informasi soal tendangan janin dalam kandungan yang perlu Mama ketahui:
1. Kenali polanya
Ada baiknya Mama mengenali mana gerakan aktif janin. Seringkali gerakan di perut disalahartikan sebagai rasa lapar atau banyaknya gas.
Nantinya semakin berjalannya waktu dan usia kehamilan, gerakan dan tendangan janin akan semakin kuat. Mama pun akan bisa membedakan mana tendangan janin dan mana yang bukan.
Biasanya dokter akan meminta Mama untuk menghitung gerakan janin apabila Mama memiliki kehamilan risiko tinggi, termasuk hipertensi atau diabetes gestasional.
Namun nyatanya menghitung dan mencatat pergerakan janin juga bisa bermanfaat bagi ibu hamil yang sehat sekalipun. Biasanya pencatatan ini bisa mulai Mama lakukan sejak usia kehamilan menginjak 28 minggu.
Dengan mengenali pola gerakan janin, Mama secara bertahap akan mengetahui siklus tidur dan bangun janin. Kapan ia berada dalam fase aktif dan kapan ia sedang beristirahat.
Editors' Pick
2. Manfaat menghitung tendangan janin
Selain lebih mengenal dan meningkatkan bonding dengan janin, menghitung serta mencatat tendangan janin juga memberikan manfaat sehat.
Salah satunya adalah membantu Mama melihat perubahan pada kondisi janin. Misalnya jika janin biasanya aktif bergerak atau menendang pada waktu tertentu, adanya perubahan kebiasaan bisa menandakan ia sedang mengalami masalah.
American Pregnancy Association bahkan menyebut kebiasaan positif ini dapat membantu mencegah terjadi bayi lahir meninggal atau stillbirth.
Menghitung tendangan janin juga membantu Mama bisa mendapatkan pola istirahat yang lebih nyaman, karena menyesuaikan dengan kondisi janin.
3. Cara menghitung tendangan janin
Sebelum Mama mulai menghitung tendangan janin, carilah posisi yang nyaman terlebih dahulu. Biasanya posisi yang paling disukai adalah duduk bersandar dengan tangan di perut.
Usapan dan belaian di perut dapat memancing aktivitas si Kecil lho, Ma. Ia akan merasa ‘terpanggil’ dan menjadi lebih dekat dengan Mama.
Ada pula sebagian ibu hamil yang memilih posisi berbaring di sisi kiri. Posisi ini dianggap bisa memberikan sirkulasi darah yang lebih lancar untuk janin. Tetapi sebenarnya posisi seperti apapun boleh saja Mama pilih, selama Mama merasa nyaman.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menghitung tendangan janin. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan Mama agar bisa merasakan 10 gerakan.
Waktu yang direkomendasikan untuk 10 gerakan tersebut adalah 1-2 jam. Ingat ya Ma, gerakan yang dihitung tidak hanya sebatas tendangan, tetapi juga pukulan maupun gerakan sekecil apapun dari tubuh janin.
Gunakan buku dan pulpen jika perlu untuk mencatat secara harian frekuensi pergerakan tersebut. Catatlah waktu di mana Mama merasakan adanya gerakan janin, mulai dari yang pertama hingga yang kesepuluh.
Hitung jeda waktu yang dibutuhkan oleh janin untuk bisa bergerak sebanyak 10 kali. Catatan ini akan membantu Mama mengamati pola dan frekuensi gerakan janin.
4. Amati saat ada perbedaan
Setelah mencatat secara rutin pergerakan janin, Mama akan bisa menemukan apabila ada perbedaan pada kebiasaan bergerak janin.
Perhatikan ya Ma, biasanya ada waktu di mana janin menjadi lebih aktif daripada biasanya. Misalnya setelah Mama minum air dingin, mengonsumsi makanan manis, atau setelah berolahraga.
Selain itu, perhatikan juga jam aktif janin dalam kandungan. Pada umumnya janin akan menjadi lebih aktif bergerak pada pukul 9 malam hingga pukul 1 dini hari.
Ini karena pada periode waktu tersebut, kadar gula darah Mama biasanya akan menurun.
Turunnya pola gerakan janin yang membuat gerakannya berkurang dalam waktu 1 jam juga sebaiknya tak langsung membuat Mama panik. Bisa saja janin sedang tertidur, Ma.
5. Waktu yang tepat untuk cek ke dokter
Meski ada perbedaan pola, tepatnya ketika Mama setelah berolahraga atau setelah mengonsumsi asupan tertentu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Mama segera cek ke dokter.
Salah satunya adalah ketika gerakan janin kurang dari 10 kali dalam waktu 1 jam. Awalnya mungkin saja ia sedang tidur, namun apabila Mama sudah bergerak, makan atau minum tapi gerakan janin tetap menurun, segera cek ke dokter.
Menurun atau melambatnya gerakan janin bisa menjadi pertanda ada masalah di dalam kandungan. Biasanya nanti dokter akan memeriksa Mama dengan cek ultrasonografi (USG).
Nah, penting kan Ma menghitung gerakan dan tendangan janin? Yuk mulai sekarang biasakan untuk mengenali pola gerakan janin agar kondisinya tetap terpantau.