6 Larangan untuk Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
Hindari dulu beberapa hal ini supaya tidak membahayakan kehamilan dengan plasenta previa
26 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Plasenta previa menjadi salah satu masalah kehamilan yang membahayakan, terutama di trimester kedua dan ketiga. Oleh sebab itu, jika didiagnosis dengan plasenta previa, Mama perlu ekstra hati-hati.
Dilansir Healthline, plasenta umumnya terletak di samping atau di atas rahim, namun bisa saja organ ini terletak di bawah rahim. Akibatnya, plasenta pun jadi menutup leher rahim. Kondisi ini disebut sebagai plasenta previa.
Pada tahap akhir kehamilan, plasenta previa dapat menyebabkan komplikasi serius.
Terutama jika yang terjadi adalah previa lengkap atau total, di mana plasenta menutup serviks sepenuhnya.
Dalam kasus seperti ini, biasanya bayi tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tindakan operasi caesar perlu dilakukan. Selain previa lengkap, ada juga previa parsial. Ini terjadi saat plasenta menutupi serviks sebagian dan tidak sepenuhnya.
Saat terkena plasenta previa, ada beberapa hal dan aktivitas yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Ini supaya tidak menimbulkan komplikasi berbahaya lainnya. Berikut informasinya dari Popmama.com untuk Mama:
1. Berhubungan intim dan penetrasi
Dikutip dari American Pregnancy Association, berhubungan intim hingga penetrasi menjadi salah satu aktivitas yang sebaiknya dihindari dulu pada ibu hamil dengan plasenta previa.
Sebab saat terdiagnosis dengan kondisi ini, ibu hamil menjadi lebih rentan mengalami perdarahan. Oleh sebab itu, ada baiknya Mama berdiskusi dulu dengan Papa untuk menemukan jalan tengah terbaiknya, ya.
2. Melakukan aktivitas terlalu berat
Bedrest menjadi salah satu kebutuhan ibu hamil dengan plasenta previa, terutama menjelang persalinan. Ini untuk menghindari terjadinya perdarahan dan komplikasi lainnya.
Jadi, sebaiknya hindari dulu melakukan aktivitas yang terlalu berat. Misalnya mengangkat benda berat, terlalu lama beraktivitas dan tidak istirahat, serta jalan kaki terlalu jauh.
Adanya gerakan dan tekanan berlebihan pada kehamilan dengan plasenta previa dapat memicu risiko perdarahan dan membahayakan janin, Ma.
Dengan demikian, jika memungkinkan lebih baik banyak istirahat dulu ya, terlebih saat sudah dekat dengan waktu perkiraan persalinan.