Rahim menjadi salah satu organ penting bagi sistem reproduksi perempuan. Ia menjadi tempat tinggal sementara bagi janin di dalam kandungan Mama.
Pada umumnya, rahim atau uterus memiliki bentuk serupa seperti buah pir, yang terletak di area dalam pelvis. Rata-rata rahim memiliki ukuran panjang sekitar 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalaman 2,5 cm.
Rahim terdiri dari tiga area berbeda: bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Bagian atas rahim disebut sebagai fundus, yakni bagian bulat antara tuba falopii.
Sementara itu bagian tengahnya sering disebut sebagai korpus dan bagian bawahnya turun hingga ke vagina dan disebut serviks.
Selain bentuk tersebut, ada beberapa jenis bentuk abnormal dari rahim, yang dialami oleh sebagian perempuan. Apakah kondisi tersebut berbahaya bagi kehamilan?
Berikut Popmama.com bagikan rangkuman informasinya untuk Mama:
1. Definisi rahim abnormal
Pexels/Amber Morse
Seperti telah di sebutkan sebelumnya, pada umumnya rahim memiliki bentuk serupa buah pir. Namun pada sebagian perempuan, rahim yang dimilikinya tidak berbentuk demikian.
Ya, rahim yang nantinya akan menjadi tempat menempelnya janin hingga persalinan tiba ini bisa memiliki bentuk abnormal alias beda dari biasanya.
Perbedaan ini bisa terjadi dalam berbagai variasi. Mulai dari yang hanya memiliki satu saluran tuba, bahkan ada yang rongga rahimnya tampak terbelah oleh dinding otot.
Editors' Pick
2. Cara mengetahui memiliki rahim abnormal
Freepik
Kelainan bentuk pada abnormal biasanya diketahui setelah dokter melakukan pemeriksaan ultrasound atau USG. Mama tidak bisa merasakan sendiri apabila memiliki rahim dengan bentuk abnormal.
Biasanya, beberapa bentuk rahim abnormal ditemukan setelah seorang perempuan mengeluhkan sulit hamil. Jadi, saat dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh, baru akan ketahuan adanya kelainan bentuk tersebut.
Jika kelainan yang terjadi tidak mengganggu kondisi janin, maka biasanya dokter tidak akan melakukan tindakan medis lebih lanjut, Ma. Semua bergantung pada kondisi organ tubuh Mama sendiri.
3. Pengaruh rahim abnormal dengan peluang hamil
Freepik
Secara umum, kelainan bentuk pada rahim sebenarnya tidak memengaruhi kemampuan Mama untuk hamil. Namun pada sebagian kasus, kelainan bentuk ini memang lebih sering terjadi pada perempuan dengan masalah ketidaksuburan.
Faktanya, peluang Mama untuk bisa hamil bergantung kepada kelainan bentuk itu sendiri. Saat Mama sudah hamil pun, sebagian kelainan bentuk rahim juga turut memengaruhi kondisi kehamilan, sehingga perlu pengawasan dari dokter.
4. Kelainan bentuk rahim yang bisa terjadi
Freepik
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kelainan bentuk rahim bisa terjadi. Nah, berikut beberapa jenis kelainan bentuk rahim pada perempuan:
Arcuate uterus
Sekilas rahim ini dengan arcuate uterus mirip seperti bentuk rahim normal. Namun bentuk rahim ini memiliki sedikit lekukan di bagian atasnya. Kelainan bentuk rahim ini pada sebagian besar kasus tidak menurunkan peluang kehamilan.
Septate uterus
Pada kondisi septate uterus, bagian dalam rahim terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septum ini bisa memanjang hingga ke dalam rahim atau bahkan meluas hingga ke serviks. Sayangnya, septate uterus bisa menyulitkan proses kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran.
Bicornuate uterus
Jika biasanya bentuk rahim serupa buah pir, maka bentuk rahim bicornuate uterus justru terbalik. Terdapat lekukan yang dalam di bagian atas sehingga bentuknya menyerupai bentuk hati atau heart. Dengan bentuk ini, rahim bicornuate uterus sering juga disebut sebagai ‘rahim dua tanduk’.
Uterus didelphys
Uterus didelphys merupakan kelainan di mana rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, yang mengarah pada serviks terpisah. Dalam beberapa kasus, perempuan dengan uterus didelphys bahkan memiliki dua vagina. Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 350 perempuan, Ma.
Unicornuate uterus
Perempuan dengan unicornuate uterus memiliki rahimhanya setengah dari ukuran normal. Selain itu, ia juga hanya memiliki satu tuba falopii. Kelainan ini termasuk langka, karena memengaruhi hanya 1 dari 1.000 perempuan. Kehamilan masih mungkin terjadi, namun risiko kegugurannya akan lebih besar.
5. Pengaruh rahim abnormal terhadap janin
Pexels/Rene Asmussen
Apabila dokter menyebutkan Mama memiliki kelainan bentuk rahim, maka biasanya dokter akan lebih mengawasi kehamilan Mama. Semua bergantung pada jenis dan tingkat keabnormalannya.
Hampir semua jenis kelainan bentuk rahim membawa risiko tinggi terjadinya persalinan prematur, kecuali arcuate uterus. Sebagian kelainan lainnya juga meningkatkan risiko keguguran di awal atau akhir.
Kelainan bentuk rahim juga membuat ketuban rentan pecah di awal persalinan Ma, umumnya ini karena sudah tidak ada cukup ruang bagi bayi untuk tumbuh lagi.
Selain itu, kelainan bentuk rahim juga membuat Mama lebih cenderung memiliki leher rahim yang lemah.
Ini berarti serviks mungkin tidak cukup kuat untuk menjaga bayi di dalam rahim. Akibatnya, jika leher rahim terbuka terlalu cepat maka risiko persalinan prematur atau keguguran pun menjadi lebih besar.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai segala kondisi yang mungkin terjadi, apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan ada kelainan pada rahim Mama, ya.