Di dalam kandungan, janin ditemani oleh sebuah cairan penting yang disebut sebagai cairan ketuban.
Cairan ketuban itu sendiri berasal dari berbagai komposisi, mulai dari air, urine serta cairan paru-paru.
Kehidupan janin di dalam kandungan bisa dibilang bergantung juga kepada cairan ketuban. Oleh sebab itu, saat jumlah cairan ketuban terlalu sedikit, kehidupan janin pun terpengaruh.
Apa saja manfaat dari cairan ketuban sebenarnya bagi tumbuh kembang janin? Berikut Popmama.com bagikan rangkuman informasinya secara detail.
Simak baik-baik ya, Ma!
1. Memudahkan pergerakan janin
Pexels/Wayne Evans
Selama berada di dalam rahim, janin hanya memiliki ruang yang sedikit dan sempit, Ma. Apalagi saat ia sudah bertumbuh semakin besar.
Nah, keberadaan cairan ketuban dengan jumlah cukup pun mempermudah pergerakan yang bisa dilakukan oleh janin.
Tak sekadar untuk bermain-main, bergerak secara aktif juga memberikan manfaat bagi janin. Salah satunya adalah melancarkan pertumbuhan dan perkembangan otot serta tulang janin.
2. Mengalirkan nutrisi
Pexels/Rawpixel.com
Cairan ketuban juga memberikan manfaat penting lainnya, yakni mengalirkan asupan nutrisi, oksigen serta darah dari tubuh Mama.
Semua komponen ini memang diterima melalui tali pusar. Namun apabila tidak ada cairan ketuban, maka pergerakan dan kelancaran alirannya bisa terganggu.
Oleh sebab itu, cairan ketuban pun tetap memegang peranan penting dalam hal manfaat ini, Ma.
Editors' Pick
3. Melindungi janin dari benturan
Freepik/Freestockcenter
Saat perut Mama sudah semakin membesar, benturan pun menjadi lebih berisiko terjadi. Nah, keberadaan cairan ketuban bisa melindungi janin dari efek negatif benturan.
Ya, saat jumlahnya cukup, cairan ketuban mampu menjaga janin dari berbagai jenis benturan. Sehingga ia pun tetap aman dan nyaman selama berada di dalam rahim Mama.
Namun demikian, Mama tetap harus berhati-hati jangan sampai terjatuh atau mengalami benturan di area perut, ya.
4. Mengatur suhu dalam kandungan
Freepik/Freestockcenter
Janin perlu selalu berada dalam lingkungan yang bersuhu hangat, sehingga ia akan terlindungi dan tetap merasa nyaman. Untuk memastikan kondisi tersebut, cairan ketuban pun memegang peranan penting juga, Ma.
Cairan ketuban mampu mencegah munculnya faktor-faktor risiko yang bisa membuat janin kedinginan.
Keberadaan cairan ketuban dalam rahim sama seperti selimut atau kain bedong saat bayi nanti sudah dilahirkan. Ia akan tetap hangat selama berada di dalam cairan ketuban.
5. Membantu perkembangan paru-paru
Pixabay/Pexels
Saat di dalam rahim, janin berlatih bernapas dengan cara menghirup dan menelan air ketuban. Dengan begitu, ia melatih otot-otot yang ada di paru-parunya. Nah, di sinilah cairan ketuban juga memiliki manfaat penting.
Melalui proses menghirup dan menelan cairan ketuban, paru-paru janin akan berkembang lebih optimal.
6. Melindungi janin dari infeksi
Freepik/Phduet
Berada dalam lindungan rahim tak lantas membuat janin bebas dari risiko infeksi, Ma. Ia tetap bisa terinfeksi oleh gangguan virus, kuman atau bakteri. Memastikan cairan ketuban tetap dalam jumlah yang sesuai pun bisa menjadi cara ampuh meningkatkan perlindungan pada janin.
Alasannya, cairan ketuban memiliki kandungan antibodi yang bisa melindungi tubuh janin dari risiko infeksi virus.
7. Mencegah kelainan pertumbuhan jari
Pixabay/Kelin
Salah satu fungsi penting cairan ketuban adalah mencegah kelainan pertumbuhan pada beberapa bagian tubuh, termasuk jari-jari tangan dan kaki. Maka dari itu, saat jumlah cairan ketuban terlalu sedikit, risiko kelainan pertumbuhan jari pun meningkat.
Dalam hal ini, cairan ketuban berfungsi sebagai lubrikasi untuk memastikan pertumbuhan jari dengan optimal.
Nah, sudahkah Mama cek jumlah cairan ketuban sudah sesuai atau belum?