7 Penyebab Keringat Dingin dan Menggigil Saat Hamil
Apakah Mama mengalami salah satunya?
31 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai perubahan dalam tubuh akan terjadi selama proses kehamilan. Beberapa di antaranya bahkan dapat mengganggu aktivitas harian Mama.
Salah satu keluhan yang kerap dirasakan oleh para ibu hamil adalah munculnya keringat dingin dan menggigil, terutama di malam hari.
Jangan anggap enteng kondisi ini, Ma.
Terlebih jika frekuensi terjadinya sudah cukup lama dan tak kunjung berkurang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang cukup serius.
Tak ada salahnya jika Mama ingin berkonsultasi lebih jauh pada dokter. Tapi pahami dulu apa saja penyebab dari keringat dingin dan menggigil saat hamil, ya. Berikut Popmama.com rangkum informasinya:
1. Perubahan hormon
Di dalam tubuh, hormon memiliki berbagai peran yang sangat penting. Keseimbangannya pun sangat mudah terganggu akibat beberapa hal, termasuk di antaranya kehamilan.
Saat hamil, terjadi banyak fluktuasi dan perubahan dalam tubuh, termasuk hormon. Salah satu efek dari perubahan hormon ini adalah produksi keringat berlebih. Seringkali juga dibarengi dengan munculnya keringat dingin dan menggigil.
Adanya proses pembuahan dan kehamilan dalam tubuh seringkali dapat membuat kinerja hipotalamus di otak terganggu. Padahal bagian ini berperan dalam proses pengaturan suhu tubuh.
Misalnya, karena ada perubahan hormon tubuh, hipotalamus merasakan panas dalam tubuh (yang sebenarnya tidak ada) dan mengeluarkan keringat sebagai refleks mendinginkan tubuh. Efeknya, tubuh pun jadi berkeringat dingin. Demikian dikutip dari Parenting First Cry.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu
Apabila saat ini Mama sedang rutin mengonsumsi jenis obat tertentu, keringat dingin juga bisa menjadi salah satu efek sampingnya.
Misalnya ketika Mama sedang minum obat untuk demam, mual atau antidepresi. Jenis-jenis obat ini dapat menyebabkan adanya variasi suhu tubuh dan memicu pengeluaran keringat, terutama pada malam hari.
Jika Mama mengalaminya, lebih baik setop dulu konsumsi obat tersebut dan diskusikan dengan dokter. Jangan lupa tetap banyak minum air putih supaya tubuh tidak dehidrasi.
Editors' Pick
3. Adanya penyakit yang sedang dialami
Dilansir Livestrong, beberapa jenis penyakit tertentu juga dapat menyebabkan ibu hamil mudah berkeringat dingin. Misalnya penyakit virus atau gangguan autoimun.
Penyakit-penyakit ini dapat mengubah suhu tubuh dan memicu pengeluaran keringat berlebih, termasuk keringat dingin.
Selain masalah akibat virus dan gangguan autoimun, penyakit lain seperti migrain dan flu juga bisa membuat ibu hamil berkeringat dingin.
4. Tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah alias hipotensi bisa menjadi penyebab terjadinya keringat dingin pada ibu hamil. Terutama jika Mama memiliki riwayat dengan kondisi ini sejak sebelum hamil.
Perubahan tekanan darah secara signifikan bisa mulai dialami sejak kehamilan trimester kedua hingga ketiga, Ma. Jadi di waktu ini Mama pun lebih rentan mengalami keringat dingin.
Tekanan darah rendah pada ibu hamil umumnya terjadi akibat efek dari pengaruh hormonal dan melebarnya pembuluh darah. Meski dianggap tidak berbahaya, tapi tetap jaga kesehatan Mama dengan istirahat cukup dan mengonsumsi makanan bergizi.
5. Gula darah rendah
Selain tekanan darah rendah, masalah lainnya seperti gula darah rendah juga bisa menyebabkan ibu hamil berkeringat dingin.
Pada dasarnya, saat gula darah sedang rendah maka tubuh akan menunjukkan tanda seperti lemas, mual, ingin muntah dan sulit konsentrasi. Tubuh juga terasa seperti ingin pingsan.
Hati-hati Mama berisiko jatuh apabila sampai mengalami kondisi seperti ini. Jadi jika Mama punya riwayat gula darah rendah, jangan lupa perhatikan asupan makanan dan minuman sehari-hari, ya.
6. Panik dan stres
Kondisi lainnya yang juga bisa memicu pengeluaran keringat dingin yakni stres dan panik. Meski mungkin dianggap sepele, namun saat Mama mengalami kondisi ini keringat dingin rentan muncul pada beberapa bagian tubuh.
Misalnya pada bagian kaki, telapak tangan, bawah lengan, dan ketiak. Atur napas dan kendalikan emosi supaya tidak mudah panik, Ma.
7. Infeksi
Dikutip dari Parents, keringat dingin juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada tubuh ibu hamil. Misalnya infeksi akibat kuman, bakteri atau virus.
Salah satu contoh infeksi yang paling rentan dialami oleh ibu hamil adalah infeksi saluran kemih atau ISK. Sistem saluran kemih termasuk uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal.
Infeksi terjadi ketika ada bakteri masuk ke sistem ini dan berkembang biak. Sebagian besar kasus ISK adalah infeksi di bagian kandung kemih dan tidak bersifat serius. Namun tetap diperlukan pengobatan dengan antibiotik dan jangan lupa minum banyak air putih.
Jika tidak diobati, infeksi di kandung kemih dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk persalinan prematur, berat lahir bayi rendah, dan sepsis.
Gejala khas dari ISK di antaranya muncul keinginan kuat untuk kencing terus-menerus, sensasi terbakar saat kencing, urine keruh, disertai dengan demam, berkeringat dingin dan nyeri panggul.
Demikian beberapa penyebab dari munculnya keringat dingin pada ibu hamil. Jika mengalaminya, jangan lupa seimbangkan cairan tubuh dengan banyak minum air putih ya, Ma!